20. - Wake Up

53.1K 6.5K 9.1K
                                    

Warning! Typo bertebaran!
7k comment gimana?

☃☃☃

Arkan membuka matanya dengan kerutan dalam di keningnya ketika silau cahaya matahari menerobos retina matanya. Arkan bangkit dari rebahannya dan menatap sekelilingnya yang di penuhi oleh bunga dandelion.

Arkan berdiri dan mengayunkan kaki panjangnya membelah hamparan bunga dandelion menuju phon yang berdiri tegak di tengah luasnya padang bunga tersebut. Arkan tidak tahu tempat ini namun yang jelas ia sangat menyukainya karena jauh dari keramaian. Tak ada siapapun kecuali dirinya.

Arkan mendudukkan dirinya di bawah pohon terebut. Menyandarkan punggungnya di batang pohon memandang hamparan bunga di hadapannya. Hembusan angin yang terasa sejuk serta kicauan burung yang menengkan membuat Arkan perlahan memejamkan matanya menikmati suasana itu. Membuat Arkan merasa betah berada disini dan enggan beranjak pergi dari tempat indah ini.

Arkan tidak ingin pergi.

"Arkan"

Arkan membuka matanya dan menoleh pada sosok wanita yang berdiri di sampingnya. Wanita itu selalu saja datang mengganggunya dan menyuruhnya untuk kembali, padahal Arkan sendiri bahkan tak tahu dengan maksud perkataan wanita itu.

"Jangan menyuruhku pergi"

"Kau harus pergi, nak. Tempatmu bukan disini" ujar wanita itu-Ivanka.

Arkan menghela napas lelah. Cowok itu bangkit hendak pergi menjauh dari Ivanka namun langkahnya terhenti ketika mendengar kalimat yang keluar dari mulut Ivanka.

"Apa kau tidak rindu pada keluargamu?"

Benar, Arkan merindukan kedua orang tuanya, juga Reyhan. Ia hampir melupakan mereka karena terlalu betah berada di tempat yang menakjubkan ini.

"Kembalilah pada mereka, Ar. Belum saatnya kau berada disini"

Ivanka mendekat, tangan kanannya terangkat membelai rahang kokoh Arkan lembut. Membuat Arkan memejamkan matanya merasakan sentuhan itu, sentuhan yang terasa familiar.

"Anakku menunggumu" ujar Ivanka, membuat Arkan membukan matanya menatap wanita itu.

"Siapa?"

Ivanka tersenyum. "Kau sudah mengenalnya. Dia adalah sosok gadis yang baik, tegar, pemaaf dan tentunya tulus mencintaimu. Dia anakku, malaikat kecilku"

"Anakku masih menungumu kembali sampai saat ini dan sekarang dia tengah berbicara padamu"

Arkan mengerutkan keningnya.

Ivanka yang mengerti dengan kebingungan Arkan pun kembali membuka suara. "Pejamkan matamu dan kau akan mendengar suaranya"

Arkan apun melakukannya. Samar-samar ia bisa mendengar suara lembut menyebut namanya. Arkan tak tahu pasti namun dari suaranya, gadis itu seperti sedang menangis dan itu membuat hati Arkan terasa sesak seolah ikut merasakan kesedihan dari suara gadis itu.

"I love you, Ar ..."

Jantung Arkan berdetak cepat saat mendengar kalimat itu. Hatinya terasa perih yang mendalam hingga tak terasa air matanya pun menetes. Arkan benar-benar tidak tahu apa yang terjadi tapi kalimat suara gadis itu membuat hatinya luluh lantak.

Arkan membuka matanya menatap Ivanka yang tengah tersenyum menatapnya.

"Cinta kalian sangat kuat" ujarnya. "Kembalilah dan selesaikan permasalahan di sana, mereka membutuhkanmu, Arkan" kata Ivanka lagi.

Arkan membuka mulutnya hendak mengatakan sesuatu namun urung ketika sebuah cahaya yang menyilaukan tiba-tiba muncul di hadapannya.

☃☃☃

My Cold Prince 2 || (T A M A T)Where stories live. Discover now