E P I L O G

52.6K 5.1K 2.5K
                                    

Flashback.

"A-Arkan, kita mau kemana?!" tanya Belva ditengah kepanikannya karena Arkan mengemudikan mobilnya seperti orang kesetanan.

Perutnya bahkan terasa mual karena Arkan tidak menginjak pedal remnya setiap berbelok.

"Arkan! Kita mau kemana?!" tanya Belva lagi karena cowok itu tak menjawabnya.

"Neraka" jawab Arkan singkat namun berhasil membuat wajah Belva pucat pasi.

"Kamu udah gila ya?! Berhenti sekarang juga! Aku gak mau mati!"

"Kenapa? Lo cinta sama gue kan?"

"I-iya tapi aku gak mau mati!"

"Kalo lo cinta sama gue, lo juga harus ikut mati" kata Arkan dingin. Dan itu semakin membuat Belva tegang sekaligus takut.

"ARKAN STOP!" teriak Belva ketika dari kejauhan ia melihat truk yang berisi muatan kawat besi yang bisa saja menembus seluruh badan mereka jika Arkan menabrakkan mobilnya kesana.

"NO! ARKAN STOP!" teriak Belva frustasi saat Arkan malah semakin menambah kecepatannya ke arah truk itu.

Mobil Arkan semakin melaju cepat. Arkan memejamkan matanya diiringi dengan air matanya yang menetes. Cowok itu sudah pasrah dengan hal yang akan terjadi selanjutnya.

'I love you, Ra' batin Arkan sedih ketika mobilnya hampir menabrak bagian belakang truk di depannya dan,

BRAAAAAKKKKKK!!!

Mobil Jeep milik Reyhan datang menabrakkan dirinya pada mobil sport Arkan dan mendorongnya ke pinggiran jalan hingga menabrak besi pembatas jalan.

Mobil sport itu terhentak kencang ke samping hingga menabrak besi pembatas jalan. Keadaan mobil Arkan terlihat sedikit ringsek di bagian kap mobil sedangkan kedua sisinya nampak penyok akibat benturan keras.

Berbeda halnya dengan mobil Jeep di sampingnya. Hanya bagian sisi kiri mobil saja yang terlihat penyok.

Reyhan mengambil ponselnya lalu menelfon Bayu untuk menjemputnya, setelah itu ia turun dari mobil mendekati mobil Arkan sembari memegang lengan kirinya yang terasa sakit akibat benturan keras. Reyhan terpaksa melakukannya. Jika tidak, mungkin saja besi-besi itu sudah menembus mobil Arkan juga dua orang di dalamnya.

Reyhan membuka pintu kemudi dan menarik Arkan yang setengah sadar dan membantingnya ke aspal. Keadaan cowok itu cukup parah, darah mengucur dari kening, pipi dan lengan kanannya karena benturan dan pecahan kaca. Reyhan lalu masuk sebentar untuk mengecek keadaan Belva, beruntung gadis itu baik-baik saja, dia hanya tak sadarkan diri pasca tabrakan tadi.

Reyhan pun keluar membiarkan Belva di dalam sana, cowok itu menghampiri Arkan dan berlutut disampingnya kemudian melayangkan bogeman keras ke wajah Arkan.

"Anjing lo! Kalo lo mau mati, langkahin dulu mayat gue bangsat!" bentaknya dengan mata memerah.

"Jangan tolol, Ar ...!! Gue berusaha mati-matian jaga lo, terus lo mau mati gitu aja? HAH?! Bajingan lo!!" ledaknya. Reyhan lalu terduduk lemas dengan ringisan kecil keluar dari mulutnya merasakan nyeri dibagian lengan kanannya. Sepertinya tulangnya bergeser akibat benturan.

"Gak ada yang boleh pergi tanpa seizing gue" ujarnya menatap Arkan yang sedari tadi hanya diam meskipun air mata keluar dari sudut matanya.

"Kalo lo capek, lo bisa lepasin Maura ..."

Arkan menggeleng tanda ia tidak bisa melakukannya. Tidak, ia tidak sanggup melepaskan Maura dan melihat gadis itu bersama cowok lain. Arkan tidak akan sanggup melihatnya.Maura sudah benar-benar menguasai hati dan pikirannya, ia sudah dibuat gila karena seorang gadis seperti Maura.

My Cold Prince 2 || (T A M A T)Where stories live. Discover now