30. - Akhir Cerita Kita

684 27 0
                                    

"Kenyataan tak pernah sesuai dengan harapan, takdir selalu senang memperainkan"

Maura Carissa W.

☃☃☃

Arsha saat ini tengah berada di supermarket dengan ponselnya yang menempel di telinga kanannya dan satu tangan lainnya mendorong troli yang sudah terisi beberapa barang keperluannya. Gadis itu tersenyum saat Reyhan mengatakan jika keadaan Arkan saat ini jauh lebih baik. Ya, gadis itu tengah mengobrol dengan Reyhan di seberang sana, Arsha merasa lega mengetahui keadaan Arkan saat ini dan perencanaan mereka yang akan pulang dalam waktu dekat ini.

Langkah gadis itu pun seketika terhenti seiring dengan senyumnya yang memudar saat Reyhan memasuki pembahasan mengenai Maura. Bagaimana cowok itu menceritakan pertemuan Arkan dan Maura dan perjuangan Arkan yang ingin mengingat Maura kembali.

"Sha? Lo denger gue kan?" tanya Reyhan dari seberang sana.

"Hm, ya gue denger" balas Arsha, ada jeda sejenak hingga suara Reyhan terdengar lagi.

"Jadi, gimana dengan lo?"

Kening Arsha mengkerut. "Gimana apanya?"

"Gimana dengan lo kalo mereka balik lagi?"

Arsha tertawa garing. "Lo khawatirin gue?"

"Buat orang kayak lo, kayaknya pantes gue kasihanin." Mendengar itu Arsha pun tersenyum kecut.

"Kita liat nanti, siapa yang lebih berhak milikin Arkan" Arsha menghela napas pelan, "ini cuma masalah waktu, Kak" ujarnya.

"Jangan terlalu maksain diri, Sha. Itu cuma akan nyakitin lo"

"Seenggaknya gue masih punya peluang, kan?"

"Peluang lo terlalu tipis, gak akan mungkin bisa terjadi"

"Gak ada yang gak mungkin di dunia ini, Kak" balas Arsha.

"Terserah lo, tapi siap gak siap lo harus terima kekalahan lo, Sha. Gue yakin takdirnya Arkan cuma Maura, begitu juga sebaliknya"

Arsha terdiam. Ada rasa yang terhimpit di hatinya ketika Reyhan mengatakan itu. Arsha tahu Reyhan tidak mendukung hubungannya dengan Arkan, orang tua Arkan, juga teman-temannya. Sahabatnya yang ia miliki selama ini pun ikut menjauh karena keegoisannya dan beralih pada Maura yang sangat bertolak belakang dengan kepribadiannya saat ini.

Maka tak heran jika mereka menyukai Maura.

Karena dulu, dirinya pernah menjadi Maura.

"Udah dulu, gue mau nemuin om Alex di RS"

"Oke, bye"

Arsha memutuskan sambungannya lalu menghembuskan napas panjang. Berfikir sejenak mengeluhkan tentang hidupnya yang benar-benar miris. Orang tuanya, Arkan, Evan juga sahabat-sahabatnya yang meninggalkannya. Arsha tahu kepergian mereka karena keegoisannya, tapi bisakah Arsha berharap mereka kembali padanya? Seperti dulu saja Arsha sudah bahagia.

Arsha menengadah sembari menarik udara sebanyak-banyaknya ketika cairan bening mulai menumpuk di pelupuk matanya. Mencoba menguatkan dirinya sendiri ketika suah tak ada lagi seseorang di sisinya yang menguatkannya.

Ia sadar dengan kesalahannya.

"Permisi"

Suara berat seseorang dari arah sampingnya pun terdengar membuyarkan lamunan Arsha. Gadis itu lalu menoleh ke asal suara, menatap cowok berjaket kulit hitam berdiri di sampingnya dengan wajah datar.

My Cold Prince 2 || (T A M A T)Where stories live. Discover now