39 B. - Sebuah foto

41.5K 4.5K 3K
                                    

"Jangan pernah ngusik pembunuh kalo lo gak mau mati terbunuh!"

Arkan Alvaro D.

☃☃☃

Satu minggu berlalu, Arkan dan Maura menjalani hari-hari mereka dengan penuh kebahagiaan
bersama Angel yang kini ada ditengah-tengah mereka, seakan melengkapi hubungan mereka yang semakin erat tanpa adanya si pengganggu-Belva.

Arkan, Ben dan Reyhan juga sudah mulai akrab satu sama lain, lalu Kinara dan Jessica sudah pindah dari rumah Alvarel setelah pria itu mengabari Maura jika dia sudah menemukan rumah yang cocok dengan pengamanan 24 jam untuk mereka beberapa hari lalu.

Tentu saja Alvarel memfasilitasi semua kebutuhan mereka dan memberikan Jessica pekerjaan sesuai permintaan Maura.

Kembali lagi ke Angel yang semakin hari semakin menempel dengan Arkan. Setiap Arkan mengajak Maura pergi Angel selalu memaksa untuk ikut. Alasannya karena ingin menjadi malaikatnya Arkan dan Maura dan menjaga mereka dari pengganggu seperti Belva.

Tentu saja Arkan memperbolehkannya walaupun setengah hati, karena kehadiran Angel membuat Arkan tidak bisa leluasa dekat dengan Maura, bahkan untuk menggandeng tangannya saja pun terasa sulit.

Contoh saat Arkan menggenggam tangan Maura di Mall, gadis kecil itu langsung melepas paksa tautan tangan mereka dan berkata, "Pegang tangan Angel aja ya, Pa."

Angel seakan menjadi pengganti Belva yang selalu mengganggu mereka. Angel terlihat sangat posesif kepada Arkan hingga mengundang kecemburuan Maura.

Seperti pagi ini, Angel duduk di pangkuan Arkan yang tengah sibuk mengemudikan Range-Rover milik Edgar-ayahnya, Maura terus memasang wajah cemberutnya setiap Angel mencium pipi Arkan.

Angel bahkan menolak dipangku Maura dan lebih memilih berada dipangkuan Arkan.

Saat ini mereka sedang dalam perjalanan menuju Bandara untuk menjemput Alvarel dan Adara yang rencananya akan melangsungkan pernikahan di Jakarta enam hari lagi.

Sesuai permintaan Adara yang menginginkan prosesi pernikahan di Jakarta, keduanya akhirnya kembali ke Jakarta untuk mengurus persiapan pernikahan mereka yang semakin dekat. Dan karena mobil sport miliknya hanya memuat dua orang, jadilah Arkan meminjam mobil ayahnya.

Awalya Maura sempat terkejut ketika Alvarel menefonnya dan memberitahu jika kakaknya itu mengajak Adara menikah. Namun keterkejutannya itu berubah menjadi sorakan gembira hingga gadis itu loncat-loncat kegirangan karena akhirnya perasaan Adara akhirnya terbalaskan.

Adara selalu bercerita pada Maura jika gadis itu merasa kesal sekaligus sedih dengan sikap Alvarel yang sangat dingin dan seolah tak perduli kepadanya. Bahkan ketika Adara menceritakan jika ia pernah hampir tertabrak mobil pun Alvarel hanya ber-oh ria dan meninggalkannya begitu saja. Jahat bukan? Adara bahkan hampir ingin menyerah dan berniat memutuskan pertunangan mereka karena sepertinya Alvarel benar-benar tidak mencintainya, katanya untuk apa mempertahankan seseorang yang tidak mencintai kita? Itu hanya akan membuat kita terluka setiap harinya.

Namun Maura memberi pengertian dan sedikit masukan untuk Adara hingga gadis itu tidak jadi membatalkan pertunangannya dan mencoba berusaha lebih keras lagi mendapatkan hati Alvarel.

Karena yang Maura tahu, meskipun kakaknya itu terlihat sangat dingin dan acuh, tetapi diam-diam dia perduli dengan orang sekitarnya, seperti Arkan contohnya. Arkan sudah seperti copyan Alvarel,

Tatapan Alvarel pada Adara sangat berbeda dan dari sana Maura yakin Alvarel juga menyimpan perasaan pada Adara, hanya saja kakaknya itu tidak tahu harus bagaimana cara mengungkapkannya.

My Cold Prince 2 || (T A M A T)Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt