35. - Pertemuan dari sebuah rencana

64.4K 5.8K 4.7K
                                    

Jangan lupa banjirkan komentar di setiap paragrafnya jika kamu menyukai, menghargai dan mendukung Hana dan cerita ini❤

☃☃☃

Peringatan : Hati" dalam membaca part ini, kamu akan merasakan sensasi getaran di tubuhmu jika kamu bisa meresapi ceritanya.
Persiapkan jantung dan tahan senyumanmu

.

Selamat membaca

☃☃☃

A thousand miles between us now
It causes me to wonder how
Our love tonight remains so strong
It makes our risk right all along

The time we spend apart will make our love grow stronger
But it hurts so bad I can't take it any longer

Westlife - I wanna grow old with you

☃☃☃

Tubuh Maura terasa lemas setelah aksi tamparan keras itu. Merasa Maura sudah tidak memberontak lagi, preman-preman itu menarik Maura ke sudut gang dan mendudukkan paksa gadis itu di tumpukan papan kayu.

Air mata Maura mengalir deras, gadis itu menangis diam. Tubuhnya yang sudah bergetar hebat dan tamparan yang di berikan padanya tadi membuat Maura tidak bisa menggerakkan tubuhnya untuk melawan.

Di saat seperti ini, nama Arkan pun terbesit di pikiran Maura. Berharap cowok itu datang untuk menolongnya dan memberinya pelukan untuk membuatnya tenang. Sama seperti kejadian di mana Evan menculiknya dulu, Arkan datang menyelamatkannya meskipun cowok itu harus terluka karena perbuatan Evan.

Maura pun menangis kencang, tetapi suaranya tertahan di tenggorokannya. Gadis itu benar-benar lemas dan hanya bisa berharap akan ada seseorang yang datang menolongnya.

Jika tidak, dan apa yang ditakutinya benar-benar terjadi ...

Ia lebih baik mati.

Brak!

Suara hantaman kayu dari arah belakang terdengar hingga membuat salah satu dari ketiga preman itu ambruk ke aspal dengan darah yang mulai mengucur deras di kepalanya. Dua preman lainnya sontak berbalik dan menggeram marah melihat temannya sudah terkapar karena perbuatan orang itu. Mereka pun meringsek maju membalas dendam.

Maura mendongak, samar-samar ia melihat seorang cowok dengan jaket dan topi hitam tengah menghajar kedua preman itu.

Maura tersenyum kecil saat orang itu akhirnya berhasil melumpuhkan mereka. Cowok itu lalu melangkah menghampirinya dan berjongkok. Maura bisa merasakan tepukan lembut di pipinya.

"Kamu gapapa? Bisa denger aku?" tanyanya yang menyiratkan kekhawatiran di telinga Maura.

Maura menggeleng mempertahankan kesadarannya saat kepalanya semakin terasa berat. Gadis itu mengerjapkan matanya berkali-kali berusaha melihat wajah cowok itu secara jelas karena di merasa suara berat itu terdengar familiar.

"Arkan ...?" gumam Maura lemah.

"Ra" panggil cowok itu lagi, namun Maura tetap tidak bisa melihat wajah cowok itu dengan jelas.

Pandangannya semakin memburam dan gelap. Tubuh Maura pun ambruk di pelukan cowok itu setelah kehilangan kesadarannya.

Cowok itu langsung mengangkat tubuh Maura ala bridal style dan pergi meninggalkan tempat itu.

My Cold Prince 2 || (T A M A T)Where stories live. Discover now