30. - Rencana Maura

50.7K 5.7K 2.8K
                                    

Persiapan ending

4000 komen Hana up lg gimana? Bisa gak kalian menuhin yg satu ini?

Happy Reading

Jangan lupa like, comment dan share

dan follow akun wattpad hana ya😊
hananayajy_

☃☃☃

Bahagia.

Satu kata itu yang kini Maura rasakan saat ini. Sudah seharian ini Maura berkeliling menyusuri kota London dan pergi ke tempat-tempat indah bersama Arkan. Sebenarnya tiga jam yang lalu Maura sudah mengajak Arkan pulang karena ia tahu cowok itu belum sembuh total, tetapi Arkan menolak dan malah menawarkannya untuk berjalan-jalan di sekitar pantai.

Maura tak tahu seberapa banyak energi yang Arkan miliki saat ini karena cowok itu tak terlihat lelah sedikitpun, tapi Maura merasa senang. Berjalan beriringan di tepian pantai menunggu matahari tenggelam, ini pertama kalinya mereka melakukan hal ini setelah kecelakaan itu.

Di lihatnya lagi tangan Arkan yang tengah mengenggam tangannya lalu beralih menatap wajah Arkan, terlihat senyuman tipis terukir di wajah tampan cowok itu dari samping, membuat Maura pun ikut tersenyum melihatnya.

"Liat ke depan" ujar Arkan yang menyadarkan Maura. Gadis itu di buat kikuk karena kedapatan menatapnya. Arkan semakin mengembangkan senyumannya melihat tingkah Maura yang terlihat lucu saat gugup.

Arkan mengangkat dagu Maura saat gadis itu menundukkan wajahnya yang memerah. "Perhatiin langkah lo, jangan ngelamun"

Maura mengangguk, namun gadis itu malah kembali mengulang kegiatannya memandang wajah Arkan. Rasanya candu melihat wajah Arkan yang tersorot cahaya matahari, membuat cowok itu semakin terlihat istimewa di mata Maura.

Senyumnya perlahan meredup, Maura tak ingin ini berakhir.

Maura tersentak saat Arkan tiba-tiba menarik tangannya mundur. Di lihatnya Arkan yang menoleh ke arahnya dengan wajah kesal.

"Udah gue bilang perhatiin langkah lo!" sentaknya. Maura mengalihkan pandangannya ke depan menatap pecahan botol beling di depannya, hanya berjarak dua langkah dari tempatnya. Jika Arkan tidak menariknya mundur mungkin pecahan beling itu sudah melukai kakinya.

Maura tertunduk. "M-maaf ..."

Arkan menghela napasnya. "Lo gapapa?" Maura mengangguk pelan.

"Hati-hati, jangan ceroboh" ujar Arkan dengan nada yang melunak, cowok itu memperhatikan Maura sejenak.

"Sorry udah bentak lo," jeda Arkan. "gue cuma gak mau lo terluka" lanjutnya.

Maura mendongak menatap Arkan yang menyorotnya dalam, kata-kata Arkan barusan membuat hati Maura merasa tenang.

Kedua tangan Arkan terangkat menyentuh bahu Maura, memutar tubuh gadis itu agar berhadapan dengannya."Dengar ..."

"Apapun yang terjadi, ada atau gak adanya gue, lindungin diri lo. Jangan ceroboh, karena itu bisa bahayain diri lo sendiri, paham?"

Maura mengangguk.

"Jangan terluka lagi" Maura mengangguk lagi. Arkan memberi usapan lembut di puncak kepala Maura, membuat gadis itu mendongak menatapnya sembari menggigit bibir bawahnya gugup.

"Dan berhenti gigit bibir"

"Kenapa?"

"Gue gak suka, nyakitin diri lo sendiri"

My Cold Prince 2 || (T A M A T)Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz