23. - About Arkan & Ben || READ NOTE

58.7K 5.8K 1.6K
                                    

Warning! Typo bertebaran!

Jangan lupa vote dan banjirin komennya

☃☃☃

Ben melepaskan pelukannya setelah di rasa tangisan Maura mereda. Cowok itu mengusap air mata Maura dengan dua ibu jarinya menatap Maura lekat.

"Jangan nyerah"

Maura tersenyum tipis lalu mengangguk. "Thank's, Ben"

Ben mengangguk. Pandangannya tak sengaja melihat sosok Reyhan yang tengah berjalan dari kejauhan menuju kemari. Ben mengalihkan pandangannya menatap Maura saat Reyhan menyadari keberadaannya.

"Gue balik dulu"

"Lho, bukannya tadi mau jenguk adek lo?"

Ben menggeleng singkat. "Lain kali" balasnya kemudian berbalik pergi meninggalkan Maura yang menatap punggung Ben keheranan.

"Ra"

Panggilan dari suara berat di sampingnya membuat Maura terlonjak kaget dan menoleh, mendapati Reyhan yang sudah berdiri di sampingnya menatapnya penuh tanya.

"Lo kenal Ben?" Pertanyaan Reyhan yang membuat Maura mengerutkan keningnya dalam. Maura mengikuti arah pandang Reyhan yang tengah menatap punggung Ben yang semakin menjauh lalu kembali menatap cowok itu.

"Kita satu kampus. Kak Rey kenal Ben?"

"Lumayan, dia ngapain ke sini?"

"Tadi mau jenguk adeknya, tapi gak jadi. Katanya ada urusan mendadak" jelas Maura. "Kak Rey kenal adeknya Ben juga?"

Reyhan tersenyum tipis. "Gue dari bayi juga sama dia, Ra"

"Oh ya?" Reyhan mengangguk.

"Adek yang Ben maksud itu ... Arkan, Ra"

Mata Maura membulat, terkejut dengan apa yang di katakana Reyhan barusan.

"A ... apa?"

"Ben itu kakaknya Arkan dan Arkan itu adeknya Ben, mereka sodara kandung" jelas Reyhan. Maura tercengang dengan fakta ini, pantas saja Ben terlihat mirip dengan Arkan. Jadi, ternyata Ben adalah kakak kandung Arkan.

"Jadi Ben udah tau kalo Arkan adek kandungnya?" Reyhan mengangguk, cowok itu ikut mendudukkan dirinya di samping Maura, menumpu kedua tangannya pada kedua lututnya.

"Dia udah tau itu" jeda Reyhan. "Tapi kalo soal Ken yang donorin matanya buat lo, gue rasa dia belum tau"

Maura mendudukkan dirinya di kursi koridor. Pandangannya menjadi kosong, pikirannya menerawang pada kejadian saat di mana Ben selalu menguatkan dirinya. Menyuruhnya untuk tetap tidak merubah hatinya, perkataan Ben mengandung makna dan Maura baru menyadari hal ini. Di setiap kata-katanya, ternyata Ben sudah tahu jika Arkan adalah adik kandungnya. Ben mengatakan hal-hal itu karena Ben tahu jika Maura kekasih Arkan, dan Ben tau tentang komanya Arkan tetapi cowok itu tidak pernah mengatakan hal yang sebenarnya.

Lalu kenapa Ben merahasiakan hal ini padanya?

Maura menggeleng pelan. "Nggak, Kak. Gue rasa Ben tau hal ini"

☃☃☃

"Arkan!" jerit Maura ketika memasuki ruangan melihat Arkan sudah tersungkur di lantai dengan pecahan kaca gelas di sekitarnya. Maura segera menghampiri Arkan dan membantu cowok itu bangkit dan mendudukkannya di bangkar. Arkan menyandarkan punggungnya di kepala bangkar setelah Maura menaikkan kedua kakinya ke atas bangkar.

"Kenapa bisa jatuh? Kamu mau ke mana?" tanya Maura khawatir, dan semakin khawatir saat melihat telapak tangan Arkan berdarah.

"Gue bosen" jawab Arkan singkat. Maura menatap Arkan dan menghela napas panjangnya.

My Cold Prince 2 || (T A M A T)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang