36. - Marry me

57.3K 5.8K 2.8K
                                    

Haii Hana kambek lagiii

Jangan lupa dukung cerita ini dengan cara Vote, Comment dan Share yaa jika kalian sangat menyukai A.M dan ceritanya🤗

Terima kasih

Happy Reading

☃☃☃


Sebelumnya ...

Arkan memberikan kecupan di pipi kanan Maura sebelum cowok itu menarik Maura ke dalam pelukannya. "I love you, forever" bisiknya pelan di telinga Maura.

Maura membalas pelukan Arkan. "I love you more" balasnya yang membuat Arkan tersenyum mendengarnya.

"Don't go again, or i will die" ucap Arkan parau. Arkan membenamkan wajahnya pada puncak kepala Maura, memejamkan matanya menghirup dalam-dalam aroma stroberi yang masih sangat di sukainya.

Bau tubuh Maura masih tetap sama, dan Arkan menyukai apapun yang ada di dalam diri Maura, luar dan dalam, baik dan buruknya gadis itu, Arkan menerima semuanya.

Karena Arkan sudah terlanjur jatuh cinta begitu dalam padanya.

☃☃☃

"Arkan"

"Hm?"

Maura melepas pelukannya dan mendongak menatap Arkan. "Boleh cerita?"

Arkan menyelipkan helaian rambut Maura ke belakang telinganya. "Gak perlu izin, kamu bebas cerita kapanpun kamu mau"

"Tapi ini masa lalu aku ... soal-"

"Soal masa lalu kamu sama Malvin?" potong Arkan.

Maura mengangguk.

Arkan memperhatikan Maura yang menundukkan wajahnya. Bisa di rasa kedua jemari Maura yang gemetar mulai mengepal meremas kaus yang di kenakannya. Arkan mengerti apa yang tengah Maura rasakan, gadis itu sedang mencoba melawan traumanya.

"It's okay, Ra, jangan di paksa kalo kamu belum siap cerita"

Maura menggeleng. "Aku udah siap kok. Cuma ... aku takut"

"Apa yang kamu takutin?"

"Trauma aku. Dia bakal selalu muncul setiap kali aku bahas masa lalu, atau ... atau hal yang berkaitan dengan itu" jelas Maura, dan Arkan pun mengerti. Satu tangannya lalu bergerak meraih dagu Maura agar menatapnya, namun sepertinya gadis itu masih tetap menundukkan pandangannya, seakan ada yang lebih menarik di bawah sana dari pada menatapnya.

"Look at me" titah Arkan, Maura pun menurut. "Gak ada yang perlu kamu takutin, Ra. Aku di sini jagain kamu"

Seandainya saja traumanya itu berupa sosok yang berwujud, Arkan sudah pasti akan menghajarnya karena sudah berani datang mengganggu hidup Maura dan membuat gadis itu hidup dalam ketakutannya.

"Trust me" ucapnya lagi ketika melihat kedua mata gadis itu berair dengan raut kecemasan di wajahnya. Arkan berusaha meyakinkan Maura untuk tidak perlu takut, karena ia menjamin jika gadis itu tidak akan kenapa-kenapa selama dia ada di dekatnya.

Maura akhirnya mengangguk, gadis itu memejamkan matanya sejenak sembari meneguk salivanya kasar. Ia sendiri sudah yakin untuk menceritakan masa lalunya pada Arkan tanpa sedikitpun rahasia yang tertinggal di dalam dirinya.

Maura hanya ingin Arkan tahu agar cowok itu bisa berfikir ulang untuk memilihnya, mungkin pemikirannya tentang ini terbilang bodoh. Tetapi melakukan sesuatu untuk mencegah penyesalan seseorang di kemudian hari tak mengapa bukan? Maura hanya takut suatu saat nanti Arkan menyesal memilihnya.

My Cold Prince 2 || (T A M A T)Where stories live. Discover now