5. All The Moments

65.4K 5.9K 1.3K
                                    

Warning! Typo bertebaran!

Tekan kolom bintangnya dulu sebelum membaca ya guys😘 Terima kasih🙏💞

My Cold Prince☃

"Karena kenangan takkan pernah mengatakan selamat tinggal"

A.M

☃☃☃

"Yah hujan" keluh Maura ketika hujan turun saat mereka keluar dari Cafe.

Maura melirik mobil Arkan yang terpakir dengan jarak lumayan jauh dari tempat mereka berdiri.

Maura mengerucutkan bibirnya, "Masa nerobos hujan sih?"

Maura menatap Arkan yang berdiri di sampingnya. Gadis itu menyikut lengan Arkan karena sedari tadi cowok itu hanya diam dengan tenang.

Arkan menoleh, di bukanya jaket kulit yang sedari tadi ia kenakan lalu mengadahkannya di atas kepalanya kemudian bergeser lebih dekat pada Maura. Maura mendongak ke atas ketika Arkan menutupi kepalanya dengan jaket kulit milik cowok itu.

"Ayo" Arkan pun merangkul tubuh gadis itu dan mulai berlarian menerobos hujan yang mulai lebat menuju mobil.

Hujan semakin deras sehingga jarak pandang sedikit terganggu. Arkan menepikan mobilnya karna tak ingin mengambil resiko jika tetap nekat menerobos lebatnya hujan saat ini.

Maura menghembuskan nafasnya kasar. "Kalo tau gini mending diem dulu di Cafe" keluhnya kemudian menggosokkan kedua tangannya yang terasa dingin.

Arkan yang melihat itu melepas selt beltnya lalu mendekat dan meraih kedua tangan Maura. Di gosokkannya tangan gadis itu agar lebih hangat lalu menggosokkan telapak tangannya sendiri kemudian menempelkannya di kedua pipi Maura, membuat gadis itu merasakan sensasi hangat yang menjalar di kedua pipinya.

"Pipi lo dingin" Arkan kembali menggosokkan tangan Maura lalu menggosokkan telapak tangannya lagi dan meletakkannya di pipi Maura.

"Masih dingin?" tanya Arkan lembut, Maura mengangguk. Gadis itu hanya diam dengan apa yang di lakukan cowok itu. Maura tak menyangka, di balik sisi dingin dan cueknya Arkan ternyata ada sisi hangat yang dia tunjukan padanya.

Maura bisa melihat raut kekhawatiran Arkan di balik raut datarnya.

Arkan mengambil jaket abu-abu yang tergeletak di belakang joknya, cowok itu memang selalu membawa jaket cadangan untuk berjaga-jaga.

Arkan menyampirkan jaketnya menutupi tubuh Maura agar gadis itu tetap hangat.

"Masih dingin?"

Maura menggeleng, "Udah mendingan kok"

Arkan pun menghela napas lega. Cowok itu menatap Maura dengan tatapan bersalahnya.

"Sorry"

Maura mengernyit. "Buat?"

"Nerobos hujan.basah.kedinginan"

My Cold Prince 2 || (T A M A T)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang