9. London & Lombok (Read Note)

61.6K 4.8K 692
                                    

Warning! Typo bertebaran!
Jangan lupa like, comment and share ya sayangque😘

Terima kasih❤

☃☃☃

Adara melangkah pelan sembari menatap sebuah tiket di tangannya. Tiket penerbangan ke Lombok yang di jadwalkan besok. Adara mendapatkannya pagi ini dari bawahannya Alvarel. Lalu setelah itu tak lama Alvarel mengirimnya pesan untuk memberitahukan jika pria itu akan menyusul setelah pekerjaannya selesai dan memintanya untuk menjaga Maura selama Alvarel tak ada.

Lombok? Seingatnya Maura pernah bercerita jika gadis itu punya kenangan dengan Arkan di Lombok.

Adara jadi tak yakin. Apalagi butuh waktu dua hari untuk ke sana mengingat kondisi Maura yang belum stabil.

"Adara"

Adara menoleh, Belva berlari kecil menghampirinya dengan sebuah amplop di tangannya.

"Dapet juga gak?" tanya Belva sembari menunjukkan amplop tiket pesawat di tangannya.

Adara mengangguk tak semangat. Sebaliknya, Belva terlihat antusias.

"Holiday in Indonesia yuhuuu!!" serunya senang. Sedangkan Adara menatapnya malas.

Belva berhenti ketika melihat Adara tak bersemangat. "Kenapa lo? Kok gak seneng gitu?"

"Emang"

"Duh, harusnya lo tuh seneng, bersyukur punya tunangan kayak kak Al. Udah ganteng, cool, baik, pinter, kaya, royal pula! Duh idaman banget"

Adara berdecak mendengarnya. "Lo ngomong gitu karena gak tau aslinya!"

"Emang aslinya gimana?"

"Pengen banget tau!"

"Iyalah"

"Kepo lo kutil kuning!"

"Emang kutil warnanya kuning?" tanya Belva.

"Ya mana gue tau! Gue gak pernah kutilan!

"Ya terus kenapa lo bawa-bawa kutil? Kan kasian kutilnya di gibahin padahal dia gak ngapa-ngapain"

Adara berdecak kesal. "Bego lo Bel! Kesel gue!"

Belva mengerucutkan bibirnya. Apa ada yang salah dengan ucapannya? Gadis itu pun menghela napasnya.

"Kasian banget si kutil"

"Gak usah ngomongin kutil, Bel!"

"Lah lo duluan yang bahas"

"Ya lo jangan di perpanjang lah!"

"Salah lo lah, ngapain coba bawa-bawa kutil padahal gak tau bentuknya kayak gimana?!"

"Lo tanya aja sana sama Joe! Mungkin sejenis!"

Joe yang baru saja datang pun menatap mereka bingung.

"Apaan lo nyebut-nyebut gue!"

Belva melangkah mendekati Joe. "Jojo, emangnya lo sejenis sama kutil?" tanya Belva polos.

Mata Joe membelalak. Cowok itu berdecak.

"Sembarangan lo kalo ngomong! Kayak tau kutil aja!"

"Justru gue gak tau mangkanya gue nanya ke lo, Adara bilang lo sejenis sama kutil"

Joe menatap Adara sejenak lalu mendengus kesal.

"Gue ya gue kutil ya kutil jangan samain gue sama kutil dong!" protes Joe pada Adara. Adara mengendikkan bahunya tak peduli.

"Kalo gitu kasih tau ke gue kutil itu kayak gimana" desak Belva.

"Lo tanya aja sama monyet!"

"Lah, kan monyetnya udah berdiri di depan gue" ceplos Belva kemudian berbalik pergi, menghindar dari amukan Joe yang sebentar lagi akan meledak.

My Cold Prince 2 || (T A M A T)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang