***
Kepada Jeon Jungkook, yang katanya calon pendamping hidup
Di tempat, dimanapun kamu membaca surat ini
Selamat pagi, Tuan
Ijinkan saya mengungkap banyak hal sebagai bahan pertimbangan Tuan sebelum memilih saya untuk Tuan persunting.
Sosok yang akan kamu jadikan teman hidup, bukan sosok yang sempurna. Diri ini, Tuan masihlah jauh dari kata pantas sebagai orang yang akan mengurusmu kelak.
Dia, Kim Taehyung ini, masih terlalu kekanakan. Jujur saja, Tuan. Taehyung masih ceroboh, pemalas, jorok. Sangat tidak sesuai dengan paras dan usianya.
Tidak suka bangun pagi. Tidak pandai memasak. Manja dan pemarah. Dunianya kadang jauh lebih penting ketimbang anda sebagai calon suaminya. Dia bisa 100% mengacuhkan anda ketika sudah menyelami seluruh dunianya yang penuh warna imajinasi.
Tuan, Kim Taehyung masih menjadi penggemar nomor satu Beyond The Scene. Kamu kadang akan jadi nomor dua di hatinya.
Tuan, Taehyung tidak tahu bagaimana membuat sarapan. Dia akan bangun siang dan membuat anda terlambat pergi bekerja. Dia selalu lupa akan banyak hal. Misal, mengangkat jemuran.
Hal yang paling ahli Taehyung lakukan adalah bergelung di bawah selimut. Apa Tuan keberatan? Jika iya, ada baiknya Tuan mengundurkan diri dari rencana perjodohan ini. Seperti yang Tuan tahu. Alih-alih mengurus anda, justru anda yang akan kerepotan mengurus semua kebebalan saya.
Tetapi jika tidak, selamat. Tuan telah menceburkan diri ke kubangan lumpur yang lengket!
Dalam diri saya masih bertanya, apa yang Tuan lihat dari saya hingga menyetujui perjodohan ini? Padahal keributan yang saya timbulkan di malam pertemuan pertama supaya Tuan menolak perjodohan ini.
Saya masih tidak mengerti, tetapi jika Tuan memang bersikeras ingin menikahi saya. Artinya Tuan siap membereskan rumah setiap hari akibat kemalasan dan kejorokan saya. Artinya Tuan juga bersedia memakan ramen sepanjang hidup, Tuan karena hanya itu yang dapat saya lakukan.
Dari Kim Taehyung, yang katanya calon pendamping hidupmu.
-tbc-
KAMU SEDANG MEMBACA
afek.si ✅
Fiksi Penggemar/Afek.si : kasih sayang Kata kadang tidak mewakili perasaan. Tidak menolak kamu di radius teritorialku, punya arti aku menerimamu. Tidak peduli seberapa besar ancaman yang kamu berikan. Hati kamu telah terpasung dalam tiga detik kala mata ini saling...