EPILOG : Happily Ever After 3

3.4K 380 18
                                    

⚠️🔞

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

⚠️🔞. Mature content.

.

.

06.00 PM

Taehyung melempar hadiah pemberian Seokjin dengan perasaan dongkol. Seokjin mungkin sudah kehilangan kewarasannya, mengapa Taehyung harus menerima hadiah gaun lingerie. Memangnya dia wanita!? Taehyung memang pihak submisif dalam hubungannya dengan Jungkook, tapi dia juga masih laki-laki—namun semakin diperhatikan gaun ini cantik juga. Mungkin Taehyung akan iseng mencobanya lain kali.

Selanjutnya Taehyung membuka kotak kado dari Jimin, dia merobek kertas kado yang membungkus si kotak dengan asal-asalan. Sedikit curiga jika sahabatnya itu juga memberikan barang tak lazim sebagai hadiah pernikahannya—kondom!? Sex toys!? Wah, Park Jimin sudah bosan hidup rupanya.

“Fuck!” umpat Taehyung, memandang isi kotak dengan rasa jengkel yang berapi-api. Bisa-bisanya dia memiliki sahabat seperti Seokjin dan Jimin. Tidak ada satupun hadiah yang diberikan kepadanya yang bisa di anggap normal.  Hanya hadiah-hadiah dari rekan bisnis Jungkook dan orang tuanya yang bisa Taehyung sebut normal.

Menjelang makan malam, Jungkook sibuk di dapur sementara Taehyung membereskan hadiah pernikahan mereka yang baru tiba siang tadi. Selain kotak-kotak kado yang sebagian besarnya berisi perhiasan, aksesoris, baju-baju dan sepatu-sepatu bermerk, mereka juga mendapat karangan bunga sebagai bentuk ucapan selamat menempuh hidup baru yang berbahagia.

Karangan-karangan bunga itu masih Taehyung tinggalkan di ruang tamu. Dia masih terlalu malas untuk memindah dan menata semuanya sekaligus. Hanya karena penasaran, Taehyung membawa semua kotak kadonya ke kamar dan membongkar isinya.

Jungkook rupanya serius saat mengatakan, para karyawan dan rekan bisnisnya merupakan orang-orang yang dermawan. Bahkan keluarga besar Jungkook menghadiahi mereka paket liburan bulan madu ke Venesia.

“Taehyung, ayo makan malam dulu. Setelah itu kamu bisa lanjutkan lagi beres-beresnya.”

Jungkook berdiri di ambang pintu, memperhatikan Taehyung yang membelakanginya. Tidak lama Taehyung berbalik setelah menyusun kotak-kotak kado dan mendorongnya ke sisi dinding. Saat mendengar suara Jungkook, Taehyung langsung menyembunyikan hadiah pemberian Seokjin dan Jimin. Sebisa mungkin Jungkook jangan sampai tahu. Taehyung malu sekali, kalau mereka harus membicarakan tentang kado-kado itu.

“Baiklah, ayo. Aku sudah lapar sekali.” Taehyung mendorong Jungkook keluar kamar. Dia terperangah melihat hasil masakan Jungkook. Steak dan sup—sepertinya enak sekali. Jungkook memang pandai menunjukkan pesonanya. Lagi-lagi Taehyung dibuat terpikat.

“Wah, enak sekali. Aku juga mau belajar masak. Besok biarkan aku yang memasak, ya?” Taehyung bertanya pada Jungkook, dia memperhatikan dengan heran suaminya memutar-mutar sendok di dalam mangkuk sup. Tampak berpikir serius.

“Sebenarnya aku berpikir untuk delivery saja besok, kamu tahu aku punya rencana lain untuk kita dan aku tidak yakin kamu dan aku—maksudku kita—“

afek.si ✅Where stories live. Discover now