***
18 Oct. 19
09. 55 AMTaehyung mendorong kursi roda Jungkook. Sambil menunggu hasil lab Jungkook keluar, mereka berjalan-jalan di area taman rumah sakit. Menikmati pemandangan hijau dan sejuknya udara pagi. Banyak pasien yang turun dari kamar inap untuk menikmati cahaya pagi yang hangat.
Dokter bilang, Jungkook hanya terkilir sedang. Tidak sampai mengalami patah tulang. Besok senin gipsnya sudah bisa di lepas. Dengan sedikit terapi saraf Jungkook bisa kembali pulih perlahan. Jadi Jungkook bisa berjalan di altar besok, walau masih sedikit tertatih, sepertinya.
Yang tidak Taehyung rasa, pernikahan mereka tersisa sepuluh hari lagi. Dia sedikit cemas dan berdebar tidak sabar. Benarkah Jeon Jungkook ini seseorang yang akan melalui garis takdir yang sama dengannya?
"Taehyung, lihat anak-anak yang di sana?" Jungkook menarik bayangan Taehyung pada dunia. Menunjuk segerombolan anak yang duduk di atas tikar di tengah taman. Mereka bernyanyi diiringi seorang pendamping. "Mereka manis sekali,"
"Ingin ikut bergabung dengan mereka?"
"Tidak. Kita harus kembali mengambil obatkuㅡ"
"Oppa!" Seorang gadis manis menghampiri Jungkook, mengulurkan setangkai bunga. "Oppa, cepat sembuh. Kekasih Oppa terlihat khawatir. Aku juga akan cepat sembuh, sampai jumpa!" Dan berlalu begitu saja, sambil melambai riang dan tersenyum lebar.
Jungkook menunduk menghirup wangi bunga itu. "Sesuatu mengganggu pikiranmu, Taehyung?"
"Pernikahan kita dan keadaanmu."
"Maaf, calon suamimu ini memang tidak becus."
Taehyung tidak mengerti, apa yang terjadi dengan dirinya. Namun dia merasakan resah, semua kegundahan bergumul jadi satu. Dalam diam, dengan terus mendorong kursi roda Jungkook, Taehyung menangis.
-tbc-
YOU ARE READING
afek.si ✅
Fanfiction/Afek.si : kasih sayang Kata kadang tidak mewakili perasaan. Tidak menolak kamu di radius teritorialku, punya arti aku menerimamu. Tidak peduli seberapa besar ancaman yang kamu berikan. Hati kamu telah terpasung dalam tiga detik kala mata ini saling...