/Afek.si : kasih sayang
Kata kadang tidak mewakili perasaan. Tidak menolak kamu di radius teritorialku, punya arti aku menerimamu. Tidak peduli seberapa besar ancaman yang kamu berikan.
Hati kamu telah terpasung dalam tiga detik kala mata ini saling...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
***
13 Oct. 19 07. 48 PM
Jika Taehyung keras kepala maka Jungkook besar kepala, luar biasa sombong dengan semua aset kekayaan yang dia punya. Taehyung yang sederhana. Jungkook yang punya kepercayaan tinggi. Berdiri tegak dengan dagu terangkat. Yang Taehyung suka dari Jungkook, sorot matanya yang tegas seolah tidak memiliki ketakutan.
Taehyung menyukai genggaman tangan Jungkook pada telapaknya. Hangat di tengah dinginnya udara bulan Oktober. Meski daun berguguran namun hati Taehyung bersemi merah muda. Kelopak sakura yang lembut jatuh menyentuh sudut hatinya.
Dia mungkin kelelahan dan sedikit stres karena bertekad mempersiapkan pesta pernikahannya sendiri, sekalipun keluarganya, terlebih keluarga Jungkook sudah menawarkan banyak sekali bantuan, namun Taehyung dengan halus berkata ingin mencoba semuanya. Tetapi tetap mengatakan jika dia butuh bantuan maka Taehyung akan datang meminta. Lantas semua orang membiarkan Taehyung.
Tapi Jungkook mulai sama lelahnya dengan Taehyung. Mengurus pernikahan tidaklah mudah. Terlebih mereka punya banyak sekali tamu undangan. Taehyung tidak mau menghitung itu membuat kepalanya sakit hanya dengan melihat angkanya. Belum lagi hadiah yang mungkin akan dia dapatkan. Kata Jungkook semua klien dan pegawai perusahaannya sangat dermawan, jadi Taehyung harus hati-hati dengan hadiah yang tidak terduga.
"Jungkook," bisik Taehyung, "Ayo beli cemilan sebelum melihat pesta kembang api."
Jungkook menurut, dia membawa Taehyung ke stan makanan di pinggir jalan.
Ada hal yang Taehyung rasa mereka mirip. Suka makan dan tidak pilih-pilih makanan. Namun Taehyung adalah pihak yang tidak bisa menghabiskan semua sisa di piringnya. Jungkook lah yang akan menarik piringnya dan menghabiskannya sampai bersih. Herannya Taehyung, Jungkook selalu memiliki tubuh bagus. Tidak seperti dirinya. Perut Jungkook itu seksi, tapi perutnya itu seksi.
"Jungkook! Itu bagianku!" pekik Taehyung, pada Jungkook yang mencuri satu tusuk udonnya. "Belikan lagi!"
Jungkook melihat sekeliling, terlalu ramai. Orang-orang sudah memenuhi bibir pantai untuk melihat pesta kembang api. "Tidak bisa, Taehyung. Tidak ada jalan untuk keluar." bisik Jungkook agar Taehyung mendengar suaranya.
Wajah Taehyung masih cemberut kesal. Dia berdiri membelakangi Jungkook, menatap ke depan dimana kembang api akan diluncurkan.
1.. 2.. 3..!
Duaaar!
Kembang api itu meluncur menciptakan pola yang cantik di atas langit.
"Cantik sekali," kata Taehyung.
"Iya. Cantik sekali, sangat cantik." bisik Jungkook, membuat Taehyung terkejut karena memeluknya tiba-tiba. Deru nafas Jungkook menyapu kulit pipi Taehyung dan dia mencium bibir calon istrinya, tepat saat kembang api kedua diledakkan.
