12 Oct. 19

4K 627 26
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


***

12 Oct. 19
08. 08 AM

Taehyung menikmati bagaimana matahari pagi merangkak semakin naik. Dia sedang duduk di pinggir kolam sambil kakinya bermain di dalam air. Taehyung belum berniat menceburkan diri ke air. Jungkook melarangnya. Calon suaminya bersikeras Taehyung harus sarapan dulu sebelum berenang, karena semalam Taehyung hanya makan kue pemberian Seokjin. Setibanya di resort dia tertidur pulas dan enggan dibangunkan. 

Jungkook sedang pergi mengambil sarapan, enggan meminta pegawainya untuk mengantarkan makanan ke kamar karena Jungkook sekalian ingin memantau bagaimana para kokinya bekerja. 

Sejak mentari mengintip malu dari tirai jendela Taehyung telah terbangun dengan perasaan damai, suara debur ombak menghipnotis dirinya, serta aroma laut dan tiupan angin yang bebas benar-benar menentramkan jiwa Taehyung. Dia suka di sini, mungkin dia perlu memiliki satu unit apartemen di sini. Tapi, resort keluarga Jungkook sepertinya cukup. 

"Taehyung, sarapanmu."

Taehyung menoleh, Jungkook membawa satu nampan berisi roti dan omelet, juga sosis, oh! Pancake! Di belakang Jungkook mengikut seorang pelayan resort dengan troli berisi makanan lainnya, lengkap dengan susu, jus jeruk, kopi, dan juga teh. Taehyung tertawa, kebiasaan luar biasa Jungkook. 

"A-aku membawa semuanya agar kamu bisa memilih," ujar Jungkook sebelum Taehyung sempat berkomentar. 

"Kamu boleh pergi," ucap Jungkook meminta pelayan itu pergi. 

"Baik, Tuan Jeon."

Jungkook duduk di samping Taehyung. "Jadi kamu suka di sini?" 

"Sangat. Mereka memberiku segalanya. Suasana tenang, udara bebas polusi, pemandangan indah, orang-orang yang ramah. Aku suka. Terima kasih."

"Senang kamu menyukainya. Aku berencana membeli satu unit penthouse di sekitar sini, bagaimana menurutmu?" 

Taehyung terhenyak, "Tapi untuk apa? Resort ini sudah cukup. Kamu bahkan memiliki ini sebagai kamar pribadimu."

"Semua keluarga kami memiliki satu kamar pribadi di sini. Tapi ini usaha keluarga, Taehyung. Aku tidak bisa terlalu bergantung. Kelak kita akan memiliki keluarga sendiri."

Perkataan Jungkook membuat wajah Taehyung merona. Dia tidak mengelak, karena Jungkook benar, kelak mereka akan memiliki keluarga sendiri. Jika Taehyung memikirkan memiliki satu apartemen di sini tidak menutup kemungkinan Jungkook menginginkan lebih. Satu unit penthouse. Bisa juga dia menginginkan villa suatu hari nanti saat mereka telah memiliki keluarga besarnya sendiri. Tiba-tiba Taehyung terpikirkan sesuatu, 

"Jungkook," 

"Hm," 

"Kamu ingin punya anak berapa?"

"Uhuk! Ugh! Apa!?" Jungkook sedang meminum jus jeruknya ketika Taehyung bertanya, sehingga dia tersedak. Tentu saja, dia terkejut. Melakukan sentuhan sampai intim saja tidak pernah mereka lakukan, tapi tiba-tiba Taehyung bertanyaㅡ "kenapa?" 

"Hanya berpikir untuk kedepan. Jika aku bisa mendapat warisan dari bisnis Ayah dan kamu mendapat warisan dari kakek dan Papa Jeon, juga bagian dari keluarga Mama Jeon, apa yang bisa anak-anak kita dapatkan besok?" 

"Mereka akan jadi anak paling beruntung, Taehyung."

"Jungkook, boleh aku jujur?" Taehyung menatap mata Jungkook untuk meyakinkan. "Apa kamu yakin memilihku untuk menjadi bagian hidupmu?ㅡjangan menyela!" 

Jungkook terdiam. 

"Ayahku mungkin mampu memanjakanku, tapi standar hidup kami berbeda denganmu. Ayah memulai bisnisnya dari nol. Dia berdiri sendiri dan keluargamu menolongnya dengan menyuntikkan dana. Aku tahu Ayah ingin sedikit balas budi dengan menawarkan perjodohan ini. Dia tidak berharap apapun, selain dari kebahagiaanku dan mungkin juga menjadi sedikit kebahagiaan untuk keluargamu.

"Jungkook, aku kadang merasa tidak pantas. Kita terlihat begitu jauh di mata sosial, kamu seolah memiliki Korea dan seisinya sedang akuㅡbukan siapa-siapa."

"Sayang?" Jungkook menangkup wajah Taehyung dengan kedua telapak tangannya yang besar. Dia menatap dalam kedua mata Taehyung. Tersenyum lembut pada calon istrinya. "Saat aku setuju memilihmu. Artinya kamu pantas.

Dan tidak ada yang bisa menandingimu di hatiku, Taehyung."

-tbc-




afek.si ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang