20 Oct. 19
06. 58 PMJungkook membaca surat Taehyung yang baru sampai di tangannya sudah lebih dari sepuluh kali. Jungkook ingin mengerti. Sungguh ingin mengerti, tetapi juga tidak bisa memahami sama sekali. Justru sikap Taehyung yang membuat nyalinya merasa ciut.
Pernikahan mereka tetap berjalan, ya. Komitmen mereka juga ada. Tapi perasaan yang tumbuhㅡjuga semakin besar, namun Jungkook merasa resah. Taehyung menghindarinya. Memblokir nomor Jungkook dalam panggilannya.
Sedikit keterlaluan. Jiwa egois Jungkook hampir-hampir tidak bisa menerima. Apa Taehyung lebih bahagia tanpa dirinya? Apa dirinya selama ini terlalu menekan Taehyung untuk jatuh padanya?
Jungkook terus berpikir. Mencari apa yang salah. Tapi dia tidak menemukan apapun selain keadaan dimana mereka memang butuh sendiri dan sejenak saling melepas satu sama lain.
Dokter benar, emosi Jungkook kurang stabil karena keterbatasan ruang geraknya. Kecelakaan ini walaupun memang kebodohannya namun Jungkook tetap merasa emosi tiap kali dia tidak bisa bergerak dengan leluasa. Jalan pincang. Makan masih disuapin.
"Aku rindu Taehyung."
Dan lalu, yang bisa dilakukannya hanya tenggelam dalam kerinduan.
-tbc-
YOU ARE READING
afek.si ✅
Fanfiction/Afek.si : kasih sayang Kata kadang tidak mewakili perasaan. Tidak menolak kamu di radius teritorialku, punya arti aku menerimamu. Tidak peduli seberapa besar ancaman yang kamu berikan. Hati kamu telah terpasung dalam tiga detik kala mata ini saling...