23 Oct. 19
09. 21 AMTaehyung menunduk tidak nyaman. Seokjin dan Jimin menatapnya terlalu tajam. Terlalu penuh intimidasi.
"Kamu bukan anak kecil lagi, Taehyung." Seokjin membuka suara, "Bersikaplah sedikit dewasa. Ini jelas bukan keputusan yang baik. Sekalipun Nyonya Jeon tidak keberatan. Aku jelas sangat keberatan. Apa yang ada dipikiranmu? Jungkook memperlakukanmu dengan buruk?"
Taehyung menggeleng lemah, Jimin hanya diam. Membiarkan Seokjin yang bicara.
"Lalu apa? Jungkook hanya sedikit stres tapi kamu justru menambah bebannya."
"H-hyung tahu akuㅡmood ku tidak pernah stabil."
"Makanya aku bilang, dewasalah sedikit Taehyung. Ini bukan hanya tentang dirimu. Tapi juga Jungkook dan keluarga kalian. Kekanakan sekali sampai memblokir nomor Jungkook dari panggilanmu."
Seokjin kembali berbicara. "Apa kamu tahu apa yang salah, sekalipun kalian saling mencintai. Ini bukan tentang pernikahan kalian, tapi kehidupan setelahnya. Dengan kamu yang terus seperti ini, bagaimana kehidupan rumah tangga kalian bisa berjalan baik? Tidakkah kamu sudah sangat egois, Taehyung?"
"Ini bukan hanya cinta, komitmen dan komunikasi yang baik. Tapi juga pengertian. Sejauh ini, apa kamu sudah mengerti Jungkook? Jika Jungkook telah memberikan segalanya untukmu, mengerti segala hal tentangmu, lalu apa yang sudah kamu berikan pada Jungkook?"
Tidak ada, pikir Taehyung. Seokjin benar sejak pertama kali bertemu Taehyung lah yang terus menolak tanpa memikirkan perasaan Jungkook. Taehyung yang selalu mencari cara agar Jungkook menjauhinya. Namun, Jungkook satu kali pun tidak pernah menyerah untuk meyakinkannya.
Selama ini dalam hubungan mereka, Jungkook yang terus memberikan segalanya. Taehyung hanya menerima. Jungkook mencukupi semua yang dia inginkan. Jungkook tidak pernah menghalangi langkahnya, pria itu justru melangkah bersamanya. Tidak peduli seberapa buruk Taehyung, Jungkook selalu menggenggam tangannya.
"Jika kamu tidak ingin kehilangan Jungkook, jangan begini Taehyung. Tolong hargai perasaan Jungkook."
"Temui dia segera sebelum hari pernikahan kalian, Taehyung." ucap Jimin menimpali.
Taehyung menangis di kursinya. Dia menginginkan Jungkook dengan amat sangat.
-tbc-
KAMU SEDANG MEMBACA
afek.si ✅
Fanfiction/Afek.si : kasih sayang Kata kadang tidak mewakili perasaan. Tidak menolak kamu di radius teritorialku, punya arti aku menerimamu. Tidak peduli seberapa besar ancaman yang kamu berikan. Hati kamu telah terpasung dalam tiga detik kala mata ini saling...