24 Oct. 19

3.4K 551 5
                                    

24 Oct

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


24 Oct. 19
10. 07 PM

"Lembur lagi, Jungkook?" tanya Jimin melangkahkan kaki masuk ke ruangan Jungkook. Dia tadi menghubungi Jungkook dan katanya pria itu sedang lembur. Hanya lantai di ruangan Jungkook dan lantai satu yang semua lampunya masih menyala. Lantai lainnya di gedung ini sudah padam.

"Aku meninggalkan ini sehari untuk mengecek perkembangan dekorasi penthouse ku. Ada apa repot kemari malam-malam?" 

"Hanya berkunjung, kamu tahu kemarin Taehyung menangis."

Jungkook sontak mengalihkan pandang dari layar komputernya untuk menatap Jimin. 

"Dia sedang, ya kamu tahu gejolak batin. Moodnya sedang tidak bagus. Jadi tadi aku mengajaknya jalan-jalan sebentar. Dia sudah cukup baik sekarang. Cantik sekali lho kalau lagi tersenyumㅡhei, apaan tatapan itu. Aku cuma bicara, tidak ada niat merebut Taehyung darimu." Jimin tertawa jahil,"Taehyung bilang kangen kamu, sebentar lagi juga menghubungimu. Oh, bagaimana cederamu?" 

"Lebih baik, masih sedikit nyeri tapi tidak apa-apa." balas Jungkook. 

"Baguslah, kamu harus bisa berjalan sendiri di altar. Tidak ada yang mau merangkulmu, berat. Sudah ya aku pulang dulu."

"Tidak mau membantuku?" 

"Tidak, aku ini klien mu bukan pembantu. Mending segera cairkan dana untuk proyek kita. Selamat bekerja."

Dan Jimin pergi setelah menutup pintu. Diam-diam Jungkook tersenyum di kursinya. Melirik handphone yang menampilkan satu pesan dari Taehyung. Oh, nomornya sudah tidak di blokir lagi rupanya. 

"Jungkook," 

Hanya seperti itu, panggilan kata dengan sejuta makna. 

-tbc-


afek.si ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang