***
11 Oct. 19
06. 45 PMBagaimana Jungkook bisa menjelaskan perasaannya malam ini? Ketika matanya enggan untuk berkedip barang sedetik saja. Dia sedang jatuh dalam jurang pesona yang dibuat Taehyung secara nyata.
Kim Taehyung, bisik Jungkook dalam hatinya. Begitu indah dan memesona. Hatinya telak tertawan dan tidak ingin membebaskan diri. Padahal mereka hanya pergi fitting baju malam ini, bagaimana ketika Jungkook melihatnya di altar nanti? Taehyung akan berjuta kali tampak lebih indah.
Jungkook merasa sangat beruntung.
"Jungkook?"
"Ahㅡya, Taehyung?"
"Bagaimana?"
"Kamu, terlihat cantik."
"Itu pujian? Baiklah terima kasih," ucap Taehyung lembut, "Kamu juga terlihat tampan." Kemudian Taehyung berbalik untuk mengganti baju. Meninggalkan Jungkook yang masih terpasung, terpana.
***
Sesuai rencana yang telah mereka tetapkan. Usai melakukan fitting baju mereka pergi berlibur ke Busan. Sesuai dengan apa yang ditawarkan Jungkook pada Taehyung. Namun mereka memutuskan untuk menaiki mobil pribadi yang disupiri oleh asisten Jungkook. Tidak jadi naik KTX, Jungkook beralasan tidak mau menunggu.
Taehyung menyamankan duduk pada sandaran kursi, melirik Jungkook yang baru masuk sambil menenteng sebuah kotakㅡkue?
"Ini dari Seokjin hyung. Kamu belum sempat mencicipinya, 'kan?" ucap Jungkook memberikan dus kue itu di pangkuan Taehyung. Dia membiarkan Taehyung mengiris kue itu sendiri, sedang Jungkook menyender nyaman di sandaran kursi dan menutup mata. Mencoba mengistirahatkan diri. Namun, sebuah tekstur lembut menyentuh sudut bibirnya.
Saat dia membuka mata, rupanya Taehyung mencoba menyuapinya. Jadi dengan enggan Jungkook melahap potongan kue yang disuapkan Taehyung. Teksturnya lembut dan rasa manis yang pas. Seokjin memang ahli membuat kue. Taehyung sampai lahap dan tidak lagi memberikannya secuil.
"Tidak menyuapiku lagi?"
"Tadi hanya agar kamu tahu rasanya. Tidak berniat berbagi denganmu."
"Tapi aku inginㅡ"
"Tunggu pesta pernikahan kita dan kamu puas mencicipinya."
"Oke." Jungkook mengalah. "Aku lelah ingin tidur. Kamu tidur juga Taehyung, jangan tidur larut lagi."
"Iyaㅡ"
"Selamat malam," bisik Jungkook usai mengecup kening Taehyung. Membuat Taehyung merona karena malu. Mereka tidak hanya berdua di sini, ada asisten Jungkook juga!
"Jangan tertawa, Paman!"
-tbc-
Bonus kesayangan
YOU ARE READING
afek.si ✅
Fanfiction/Afek.si : kasih sayang Kata kadang tidak mewakili perasaan. Tidak menolak kamu di radius teritorialku, punya arti aku menerimamu. Tidak peduli seberapa besar ancaman yang kamu berikan. Hati kamu telah terpasung dalam tiga detik kala mata ini saling...