7. Tugas Pertama

1.3K 184 3
                                    

Lalu hujan turun pada hamparan tanah di muka bumi, mereka saling diam tak ingin orang-orang tahu bahwa diantaranya terdapat kerinduan membuncah nyaris tak terobati

Seulgi, katanya ia punya otak encer lebih baik dari kental manis. Patut diacungi jempol saat murid pindahan sekarang berlebel asdos.

Soojung dan Baekhyun tentulah tidak menganggapnya sesuatu yang baru, meski tetap saja menaklukan dosen killer adalah sebuah pencapaian terhebat saat ini. Mereka mengangumi Seulgi, gadis beruntung yang tengah tertidur di meja dengan pulas.

"Seulgi mah begitu orangnya,"
"Gimana?"
"Ngerjain tugas mepet deadline, nilai A."
"Iya ya, ga belajar ujian nilai tetep A. Sue."
"Kebangetan pinternya,"
"Makanya Lo jangan ngikut-ngikut deadline seulgi, mepet juga dia mah nilai tetep bagus, lah Lo?"
"Lo juga sama kayak gue, ngaca coba."

Denting berputar, keramaian mengganti hening dalam kelas. Dosen dan para mahasiswa mengisi aktifitas yang kerap kali disebut sebagai, belajar. Seulgi tidak lagi tertidur, ia membulatkan mata siap mendengar kuliah panjang hari ini seperti halnya Baekhyun, meski mungkin hanya Soojung sendirian yang sudah siap menutup mata mencari spot terbaik agar ia tak ketahuan akan tidur.

"Seulgi?"
"Hm?"
"Kemarin Lo ngechat gue ada apa?"

Fokus gadis itu buyar, menit-menit menuju berkahirnya kelas Chanyeol menyentuh pundak Seulgi pelan. Sejenak otaknya coba menyinkronkan dua hal berbeda, ah iya, sejak tahu perasaan akan Chanyeol kian membuncah, Seulgi berubah bak abg yang sedang kasmaran. Tiap malam, sebutlah ini modus, Seulgi menghubungi Chanyeol lewat line hanya untuk mengirim teks pesan berisikan nama pria tersebut 'Chanyeol' katanya meski tak pernah berlanjut obrolan.

"Oh, gue lupa Chan."

"Kirain ada apaan,""Hehe, sorry sorry

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Kirain ada apaan,"
"Hehe, sorry sorry."

Hari silih berganti, hati siapa yang tak senang bilang sang pujaan hati kian dekat dengan diri?

Pekerjaan membuat Chanyeol seringkali absen masuk kelas, sebuah celah untuk Seulgi bertanya kabar atau menawarkan diri memberi bantuan mata kuliah yang tertinggal. Tak begitu di respon Chanyeol mulanya, namun kian hari mereka jadi lebih sering bertukar pesan Line, seulgi bahagia walau yang dibahas hanya tentang matkul... baginya, tak masalah.

"Progres nih,"
"Apanya?"
"Sama Chanyeol."
"Lumayan, tapi dia awalnya kayak dingin gitu sama gue. Sekarang, dia jadi sering nelpon meskipun cuman nanya pelajaran."
"Ya gak apa-apa lah bagus, pointnya adalah kalian deket dulu aja. Lagian, si Chanyeol anaknya kaku anjir, kritis sih tapi gak humble."
"Iya juga,"
"Dia tuh kerja kan?"
"Hm, setau gue di Kafe sama jadi freelance potografer. Menurut gue dia mandiri banget,"
"Pantesan dia jarang masuk,"
"Bentrok mulu kali,"
"Tapi sih menurut gue esensi Lo kerja adalah buat bikin kuliah Lo lebih gampang, cuman kalau jarang masuk entar telat lulus ya gimana ya."
"Dia bisa ngejar ketinggalannya kok, gak akan lambat."
"Mentang-mentang suka ya, bela aja terus."
"Gak gitu juga."

Baekhyun muncul dari sudut yang tak dua gadis itu sadari, menutup topik mengenai Chanyeol karena akan berujung masalah jika lelaki satu ini sampai tahu.

Obrolan berlanjut dengan diskusi pelajaran dan tugas terbaru, seulgi sejak tadi hanya mengangguk setuju tak mendebat argumen siapa pun. Maklum saja, ia sedang tak sinkron saat wajah Chanyeol terus-terus menghampiri.

NOTED

anjir udah seribu view aja :( makasih guys! Flava akan gue buat sesederhana mungkin, semoga kalian enjoy dan suka, see sampai chapter 10 yaa!

To be continued ...

FLAVAWhere stories live. Discover now