30. Dibalik Pertanyaan

723 132 20
                                    

Jawaban selalu menemukan jalannya

Ada tugas coding untuk applikasi sebagai syarat nilai quiz. Kai dan Sehun satu kelompok dan memilih untuk mengerjakannya di rumah Kai karena lebih dekat dari kampus.

Sampai di rumah mereka tak membuang waktu, langsung membuka laptop menyiapkan keperluan tugas. Semakin atas semester beban yang ditanggung makin sulit, itulah mengapa mereka memilih fokus untuk segera menyelesaikannya.

Beberapa jam berlalu, punggung Sehun terasa pegal ia merebahkan diri sementara Kai,

"Gue ambil pesenan pizza dulu ya," melenggang pergi menuju pengantar pizza di depan rumah.

Keluarga Kai memang pembinis sejati, tak ada yang tinggal di rumah kecuali saat-saat tertentu, untuk makan saja terkadang harus menggunakan jasa pesan-antar. Maka ia tak pernah bertanya mengapa? Jika Wendy cukup rajin membawakan Kai makanan atau sekedar memperhatikan Kai lebih intens darinya, meski Wendy mungkin enggan mengakui dan bersikap tak terus terang tapi Sehun tau sahabatnya sangat peduli pada Kai, begitu pula ia.

Tugas belum selesai, sambil menunggu pizza, untuk mengisi perut yang keroncongan Sehun mencari kudapan kecil di meja karena biasanya Kai menyimpan beberapa bungkus pie choco.

"Dimana, ya?" Tanya Sehun seorang diri, ia mengotak-atik laci, "Eh?" Sesuatu membuat Sehun tertarik, bukan kudapan kecil yang ia cari tapi sepucuk amplop berwarna kuning. Sehun tau siapa yang memberi, karena ia pun memiliki amplop serupa meski berbeda warna. "Gila masih nyimpen."

Kai dan Sehun menadapat satu pack amplop dengan surat kosong di dalamnya setelah Wendy pergi ke sebuah toko buku di luar kota tahun lalu. Sehun masih menyimpannya juga, tapi tak pernah ia pakai sedangkan Kai sepertinya telah menggunakan satu amplop dan surat karena diam-diam Sehun sedang coba untuk membacanya.

Mungkin kah ini surat cinta? Pikir Sehun. Tapi Kai bukan tipikal manusia seperti itu, seharusnya tak mengapa jika Sehun baca, di antara mereka juga tak pernah ada rahasia.

Dear, someone.

I know it's sound crazy but....

Sehun terdiam, ia tiba-tiba saja tak bisa berhenti untuk membaca meski ia tahu sesuatu telah ia langgar. Tubuh Sehun membeku, tak pernah mengira apa yang akan dibacanya merupakan sebuah kenyataan.

"Hun?" Ucap Kai, berdiri terpaku di hadapan sahabatnya dengan kotak pizza hangat.

"Ka, Kai?" Balas Sehun.

"Lo... baca... surat itu?"
"Um... i, ni... iya."

Kotak pizaa di tangan Kai jatuh, ia sungguh terkejut tak bisa berkata-kata dan Sehun telah menyelesaikan baris terkahir, ia pun tahu betul apa yang ada di dalamnya.

"Gue gak sengaja Kai, gue kira ini gak penting. Lo bukan tipe orang yang suka bikin surat jadi gue penasaran, maaf."

Kai masih diam, ia terduduk lemas di kasur mencerna kenyataan.

"Gue janji gak akan bilang siapa pun isi surat ini Kai,"
"Cepat atau lambat Lo juga pasti tahu, gue cuman kaget karena harus terjadi sekarang."
"Ini gak kayak Lo terancam karena gue baca surat Lo, sumpah gue akan jaga mulut. Gue janji."
"Gak apa-apa Hun, gue juga emang berencana ngasih tau Lo."
"A, apa?"
"Di antara sahabat gak ada rahasia."

Entah harus bangga atau justru bersedih, Sehun sendiri bingung.

"Akhirnya Lo tahu alasan gue gak bisa pacaran,"
"Kai..."
"Gue bukannya mau mainin perasaan orang, tapi gue sendiri gak bisa tegas sama perasaan gue."

Sehun mendekat, menepuk pundak Kai.

"Jatuh cinta bukan dosa. Lo gak terikat janji suci, jangan nyalahin diri Lo."
"Tapi gue selalu ngerasa bersalah setiap kali Soojung natap gue dengan penuh harapan,"
"Terus Lo mau ngelepasin Soojung?"
"Gue sayang sama dia."
"Ya, tapi ini bakal nyakitin dia."
"Apa artinya gue harus milih?"
"Sejujurnya gue udah tau, insting. Tapi gue gak tau Lo sedilema ini."
"Gue gak pernah nyangka bisa jatuh cinta sama Wendy, tapi juga sangat sayang sama Soojung."
"Kalau Lo udah siap cerita, Lo bisa kasih tau gue dan Lo harus percaya gue bakal dengerin Lo, anytime. Gue pengen beban Lo berkurang."
"Makasih Hun,"
"Um, gue harap perasaan Lo segera membaik."

Kai menuduk penuh kecewa, sementara Sehun masih duduk di sisi Kai menunggu sahabatnya siap untuk memberitahu keganjilan yang telah lama Sehun rasa.

... i love you Wen, from your bestfrriend Kai.

 i love you Wen, from your bestfrriend Kai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

to be continued ...

FLAVATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang