22. Tipuan Cermin

674 121 13
                                    

Jangan salah paham, kebaikan bukan untuk diberi noda hitam

Pagi buta HP sudah bergetar bukan karena alarm, Soojung terbangun paksa meski telah coba diabai tapi tetap saja menganggu waktu tidur.

Pesan singkat muncul di layar HP begitu ia membuka kunci lalu membacanya.

"Soojung, tugas buat hari ini apa? Gue lupa sumpah kemarin pergi konser, bantuin pleaseeeee."
"Soojung, bangun pleaseeeee bantu gue."
"P"
"P"
"P"
"P"
"P"
"Please Soojung, Bu Tina galak banget, kalau gue gak nugas nanti nilai UTS gue keancem please bantuin."
"P"
"P"

Hati Soojung sungguh jengah, jangankan niat menolong membaca pesannya saja sudah membuat ia naik darah. Harusnya, jika tahu akan bertemu dosen killer esok hari, maka selesaikan tugas sebelum pergi bersenang-senang. Apa hanya Soojung yang rela tak ikut liburan keluarga karena Minggu ini padat tugas? Kenapa mereka memudahkan sekali tanggung jawab sebagai mahasiswa?

Panggilan telpon muncul di layar LCD. Soojung enggan mengangkatnya, ia ingin kembali tidur tapi...

"Soojung please, gue bakal disuruh berhenti kuliah sama bokap kalau nilai gue semester ini ancur."

Entah sengaja atau tidak, setelah panggilan temanya diabai Soojung justru mendapat pesan bernada ancaman. Sungguh, menyebalkan.

Akhirnya, jam 2 pagi Soojung siaga sempurna membalas pesan, sial memang melihat bagaimana Soojung berakhir menjadi malaikat.

Siang meyapa, kelas mulai ramai dimasuki para mahasiswa, tak terkecuali Baekhyun dan Seulgi yang sekarang tengah duduk bersama meski tak saling berbincang. Baekhyun asik menonton YouTube, sementara Seulgi sedang menulis.

"Soojung mana?" Tanya Seulgi, usai menaruh pulpen di meja.

"Telat bangun lagi kali dia, tau sendiri kan freelancer video kayak gimana?"
"Um... Lo udah ngerjain tugas?"
"Udah dong, Lo?"
"Udah, tapi gue belum ngeprint."
"Yaudah ngeprint sana,"
"Tapi gue lupa juga belum ngambil infokus."
"Lah gimana dong? Bu Tina suka marah-marah kalau infokus gak ada, ambil sekarang gih... tau sendiri kan di ruangan ini infokusnya rusak."
"Anterin,"
"Yaudah ayo,"
"Eh tapi makalah gue?"
"Gimana ya, gak akan keburu kalau gitu."
"Atau Lo yang ambil infokus, gue ngeprint."
"Anjir, gue gak berani ah, sekjur galak."

Pintu kelas kembali terbuka, menampilkan Soojung dengan wajah kurang tidur. Gadis itu menyapa Baekhyun dan Seulgi seperti biasa, namun baru menyimpan tas ia siap bergegas pergi lagi.

 Gadis itu menyapa Baekhyun dan Seulgi seperti biasa, namun baru menyimpan tas ia siap bergegas pergi lagi

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Mau ke mana Jung?"
"Ngeprint Gi,"
"Ohhh..."
"Jung, si Seulgi nitip makalah dong, ikut print dia belum soalnya. Kita mau ke sekjur ngambil infokus."
"Gak usah Jung, nanti sama gue aja."
"Gak ada waktu lagi Gi, Lo mau dimarahin Bu Tina?"
"Gak apa-apa, batas telat kan 15 menit."
"Mana Gi? Biar sama gue aja sekalian."
"Jangan Jung, entar sama gue aja."

Seulgi bukannya tak ingin mendapat bantuan, hanya saja wajah Soojung hari ini sama sekali tak bersahabat. Ia takut Soojung sedang dalam masalah, namanya juga sudah berkawan sejak masa puber cukup dengan insting hal-hal tersirat bisa dirasa.

"Jung Lo mau ngeprint? Sekalian sama gue dong, nih flashdisknya," ucap Anna, tiba-tiba saja meraih tangan Soojung memberikan fd.

"Gue juga nitip, nih."
"Gue juga."
"Gue, gue."
"Gueeee ikut nitip." Sahut Jaejoon, Taeong, Leehyun dan Chanu kemudian.

Soojung hanya diam, menatap temannya bergantian.

"Lo semua punya kaki, pake biar bermanfaat. Soojung gak terima titipan." Dikte Baekhyun, kesal, ia mengambil flashdisk di tangan Soojung memberikannya kembali pada Anna.

"Ayo Jung," tambah Seulgi, membawa Soojung keluar kelas bersama Baekhyun

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Ayo Jung," tambah Seulgi, membawa Soojung keluar kelas bersama Baekhyun.

NOTED

sooooooo, seperti dicover, gue ingin mengexplore setiap karakter dengan mini konflik masing-masing. Juga, sesuai tagline, Lo gak perlu khawatir dengan cerita menguras tenaga dan otak because Flava adalah cerita santai dan sederhana, just enjoy it. Makasih ya buat dukungan kalian, gue pengennya sering-sering ngobrol tapi bingung juga mau ngomongin apa wkwk bye.

to be continued ...

FLAVAWhere stories live. Discover now