53. Tak Menyerah

613 130 60
                                    

tak bisa pungkiri relung hati

Keluarga Seulgi, Sehun, Wendy dan Kai saat ini sedang dalam perjalanan menuju Banten.

Chanyeol dan Soojung sudah mendengar kabar mengenai sahabatnya, sedangkan Baekhyun baru tiba di Jakarta.

Beberapa jam lalu, polisi mengkonfirmasi panggilan yang mereka peroleh dari Seulgi lalu bergegas pergi ke pabrik tua di daerah Jakarta, tapi polisi terlambat datang karena Gian telah lebih dulu pergi.

Melalui pantauan cctv, Gian dan anak buahnya terlihat meninggalkan Jakarta. Mereka cukup cerdik untuk mengelabui polisi dengan masuk ke dalam daerah tak terjangkau kamera pengintai lalu berganti mobil. Hingga akhirnya, kepolisian mendapat informasi kasus serupa di Banten.

Sementara itu, "Tolong, tolong!!!!" Teriak Jaehyun, suaranya menggema ke pemukiman warga, membuat orang-orang berhamburan keluar karena rasa penasaran, "Tolong, tolong saya!!!" Lalu, yang Jaehyun ingat adalah penduduk di sana berhasil menyelamatkan dirinya juga Wendy pun menangkap para penjahat.

Jaehyun sekarang berada di salah satu rumah sakit swasta, ada polisi dan para petinggi desa. Siapa mengira setelah memberi pertolongan warga mendengar suara baku tembak dari arah pantai, begitu diperiksa... Seorang lelaki bersimbah darah di depan truk, beberapa orang meringis kesakitan dan seseorang dengan luka tembak paling parah terkapar tak sadarkan diri. Dibantu oleh kepolisian setempat, mereka semua dievakuasi ke rumah sakit terdekat. Gadis di dalam truk pendingin adalah orang terkahir yang mendapat pertolongan.

Di ruang ICU, Sehun dan Seulgi berjuang di antara hidup dan mati. Wendy berada pada kondisi lebih stabil karena luka bakar di tangannya mendapat pertolongan dokter-dokter IGD.

Satu jam berlalu, keluarga besar setiap korban telah sampai di rumah sakit.

Sunmi berteriak histeris dalam pelukan suaminya, Ji-Sung menangis tersedu seperti Saena, Sarah terjatuh ke lantai sementara Mami Wendy pingsan mendapati luka mengerikan di tangan sang anak.

Ayah Sehun terduduk dengan pikiran kacau, ia masih berusaha menenangkan Sarah seraya menunggu operasi Sehun selesai.

Lima jam kemudian, seorang dokter keluar dari ruang bedah, wajahnya menyirat kelegaan setelah berjuang menyelamatkan Sehun.

"Pasien kehilangan banyak darah, tapi beruntung luka tusuknya tidak mengenai organ vital. Kita tinggal menunggu kondisinya lebih stabil, semoga pasien bisa cepat pulih." Ucap sang dokter, membuat Sarah menangis haru.

Keluarga lain yang juga ikut mendengar, mengucap syukur karena kini dua orang telah dinyatakan selamat, tersisa Seulgi yang masih tak sadarkan diri.

Hari berlalu, Jaehyun dan anak buah Gian yang selamat dari timah panas Sehun diinterogasi polisi, Gian sendiri telah melalui masa kritis dan baru saja siuman.

Setelah informasi dan kesaksian terkumpul, polisi menyatukan berbagai bukti dari olah TKP dan menetapkan Gian serta anak buah bayarannya sebagai tersangka. Selepas Gian sembuh ia akan mengikuti berbagai rangkaian sidang, hal ini membuat kedua orangtuanya amat terpukul.

Di ruang rawat, Wendy menjadi saksi sekaligus korban untuk menjawab berbagai pertanyaan dari polisi. Sebagai satu-satunya korban dengan kondisi paling stabil, hanya Wendy saat ini yang mampu melakukan hal tersebut.

"Baik, terimakasih, kamu sudah mau kooperatif dengan kepolisian. Kami akan segera memproses kasus ini," ucap pak polisi setelah mendengar kronologis penculikan yang terjadi versi Wendy.

"Iyah Pak."

Wendy tertunduk, ia menghindari tatapan polisi seolah sedang menyembunyikan sesuatu.

FLAVAWhere stories live. Discover now