12. Jembatan Rasa

814 138 16
                                    

Bertemu cinta yang tepat sesulit mencari permata dalam lautan pasir

"Kamu tolong gantiin saya di fakultas teknik."
"Jurusan apa Pak?"
"Elektro, mata kuliahnya sama seperti Minggu lalu."
"Baik Pak,"

Tahu dari mana Seulgi mendapat uang jajan tambahan? Semua berawal dari otaknya yang sangat encer. Dia adalah murid pindahan terpintar saat ini, berhasil mengalahkan reputasi Baekhyun si anak rantau yang nyaris selalu mendapat nilai sempurna. Bagi seulgi, memahami pelajaran itu lebih mudah dari pada memahami manusia. Tak ayal, ia didapuk menjadi asisten dosen.

Memasuki kelas di gedung fakultas teknik, Seulgi langsung mengajar pada adik tingkat begitu jam kuliah dimulai.

Lepas mengajar, rencananya Seulgi akan langsung pulang tapi tertahan begitu melihat Chanyeol di dekat gerbang.

"Chanyeol."
"Eh, Seulgi."
"Mau ke mana?"
"Kafe,"
"Ngerjain tugas?"
"Kerja,"
"Oh iya? Terus ngapain di kampus?"
"Ketemuan sama temen,"

Senyuman tak semanis kuda seulgi ukir di wajah yang merasakan aura kecanggungan tak terkira. Jantung Seulgi sudah mau meloncat keluar, tapi respon Chanyeol membuatnya mati kutu kehabisan topik.

Sepertinya, pilihan paling aman saat ini adalah melanjutkan untuk pulang.

"Gitu ya..."

Obrolan mereka sudah habis. Tak ada yang bisa seulgi bahas jika Chanyeol sendiri enggan bertanya balik, maka biarlah seulgi jadi tahu diri untuk segera bergegas pergi.

"Lo sendiri mau ke mana, Gi?"

Oh?

"Gue?"
"Iyah, Lo."
"Balik,"
"Ngapain di kampus?"
"Ngasdos,"
"Ohh... kalau lagi santai dateng ke Kafe coba, gue ada voucher makan sama minum, kali aja Lo mau."
"Anjir, gratisan mah mau."
"Berkabar ya kalau mau dateng,"
"Oke Chanyeol."

Bahagiaaaaaaaaaa.

Meski ditinggal sendiri, meski hanya sebuah momen klise dan biasa saja tapi hati seulgi berbunga-bunga bisa mendapat tawaran seperti tadi, terutama karena dia Chanyeol.

"Ngapain Lo di kampus?"
"Eh?"

Tepukan seorang lelaki mengalihkan perhatian Seulgi dengan mudahnya, dia ikut menatap bingung wajah bingung di hadapan.

"Lo sendiri ngapain?"
"Minjem buku lah,"
"Gue ngasdos."
"Rajin banget sih Lo, giliran jadwal kuliah ngeliburin diri sendiri eh pas libur malah pergi ke kampus."
"Lumayan buat uang jajan,"
"Iyah yah, lupa gue ada cuannya."
"Balik yu,"
"Ayo deh, mau rebahan di kostan gue. Capeeeeee."
"Kek habis nguli bangunan aja capek."
"Lo sih gak tau jadwal gue hari ini,"
"Kan gue gak mau tau."
"Yaudah."

Baru satu langkah, Seulgi lagi-lagi dibuat teralih kembali perhatiannya. Memang, jika berjalan tak lurus ke depan, di samping kanan atau kiri selalu ada saja yang membuat perjalanan pulang terjegal.

"Kenapa?"
"Itu tentangga gue,"

Di lahan parkir yang masih bisa terlihat dari arah gerbang, Sehun sedang bersiap mengendarai motor dengan Wendy di jok belakang.

"Yang lagi sama temen Soojung?"
"Lo tau?"
"Tau lah, dia Sehun kan?"

Seulgi mungkin orang paling pandai jika menyangkut hal abai-megabaikan, buktinya hampir satu semester kemarin dia tak pernah sadar dengan keberadaan Sehun di kampus padahal mereka ada di universitas yang sama. Hanya saja, setelah tahu mereka satu angkatan entah mengapa kemampuan seulgi mengabaikan orang lain jadi berkurang, ia merasa nyaris selalu bertemu Sehun atau menemukan lelaki itu tanpa sengaja.

"Iyah, Sehun."
"Jadi? Lo ada perlu sama tetangga Lo? Di rumah aja sih seleseinnya."
"Itu yang namanya Wendy?"
"Iyah si Wendy, kenapa lagi? Ada urusan sama mereka?"
"Gak ada."
"Oke kalau gitu mending kita balik,"

Tapi seolah tuli atau memang memilih tak ingin mendengar Seulgi masih diam, enggan beranjak.

"Kenapa lagi?"
"Mereka berdua pacaran?"
"Iya emang?"
"Sehun tadi makein Wendy helm,"

Rasa ingin tahu Baekhyun menggiring pada arah mata untuk memperhatikan Wendy dan Sehun seperti yang sedang Seulgi lakukan.

"Setau gue mereka sahabat, sama si Kai juga. Ya, tapi gak tau sih kalau saling suka."
"Gitu ya, Lo mungkin gak suka sama gue?"

Alih mata Seulgi pada wajah Baekhyun, menampilkan ekspresi kesal oleh lelaki yang berdiri tepat dihadapannya.

"Bercanda Lo?"

"Lo bilang mereka mungkin saling suka meski pun sahabat, kalau kita?""Sorry hati gue udah ada yang punya, lagian Lo sakit ya?""Hehehehehhe

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Lo bilang mereka mungkin saling suka meski pun sahabat, kalau kita?"
"Sorry hati gue udah ada yang punya, lagian Lo sakit ya?"
"Hehehehehhe..... Hati gue juga udah ada yang punya kok."

Senyuman lebar mirip dengan wajah bahagia kuda menjadi penghias ekspresi Seulgi setelah berhasil menggoda Baekhyun

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Senyuman lebar mirip dengan wajah bahagia kuda menjadi penghias ekspresi Seulgi setelah berhasil menggoda Baekhyun. Ya, apapun hubungan Sehun dengan Wendy tak akan pernah menjadi urusannya. Seulgi mungkin hanya penasaran bagaimana manusia irit bicara dan terlihat kaku itu bisa berubah hangat juga perhatian saat bersama... Wendy. Hanya itu saja.

NOTED

Kapal siap berlayar! ⛵⛵

to be continued ...

FLAVAWhere stories live. Discover now