9| Sunset

6.7K 518 39
                                    

Part terpanjang sejauh ini!!
Selamat membaca🌚

Saat ini, Jimin sedang duduk di sebuah sofa putih seraya memainkan ponselnya. Dia sedang menunggu Aera yang sedang mencoba gaun pengantinnya, mungkin ini sudah ke tiga kalinya Aera bertukar gaun, baginya belum ada yang cocok di tubuhnya. Padahal setiap kali Jimin melihat tirai yang terbuka, dia selalu terkagum melihat calon istrinya yang dibaluti gaun-gaun terbaik di Toko ini.

Tiba-tiba saja sosok Jimin yang tengah duduk itu berdiri dan membungkukkan sedikit tubuhnya seraya tersenyum kepada sepasang suami istri paruh baya yang baru saja masuk ke Toko itu.

"Annyeonghaseyo eommonim, abonim" ucap Jimin.

"Eomma Aera merengek untuk meminta diantarkan kesini, katanya calon menantunya yang menelponnya dan menawarkan untuk sama-sama memilih gaun pengantin anaknya" jelas appa Aera kepada Jimin.

"Aku harus disini, bagaimanapun ini pernikahan putriku satu-satunya, Jimin juga menyuruhku kesini. Lagi pula kita juga kebetulan melewati Toko ini." ucap eomma pada Jimin.

"Saya sangat senang karna eommonin dan abonim menyempatkan untuk datang kesini. Silahkan duduk, Aera sedang mengganti gaun pengantin" ucap Jimin seraya mempersilahkan eomma dan appa Aera untuk duduk.

"Sudah gaun yang keberapa ini?" tanya eomma.

"Ketiga eommonim" ucap Jimin dengan senyumannya yang semakin melebar.

"Astaga! pasti dia banyak maunya"

Jimin tertawa ringan.
"Tidak apa-apa eommonim, saya sangat senang melihat antusias Aera dalam mempersiapkan pernikahan kami".

Kemudian semua mata memandang ke arah tirai yang perlahan terbuka.

Kali ini, rasa kagum Jimin pada Aera jauh lebih besar daripada sebelumnya. Gadis itu tampak lebih percaya diri menegakkan tubuhnya yang dibaluti dengan gaun putih pilihannya, cukup sederhana, namun sangat cocok dengan lekuk tubuh Aera, ditambah dengan manik-manik berwarna silver yang tersemat rapi disetiap sisi gaunnya. Seolah perpaduan antara Aera dan gaun itu menjadi hal yang luar biasa indah.

Tanpa sadar Jimin tersenyum, ibu jarinya pun menyentuh bibirnya dan mengelusnya, iya begitulah kelakuannya saat merasakan betapa senang dirinya memandangi ciptaan tuhan yang sangat sempurna. 

Awalnya, pandangan Aera terfokus pada Jimin yang memasang wajah seperti sedang mendamba-dambakan dirinya. Namun, tidak lama kemudian tersadar bahwa kedua orang tuanya tiba-tiba saja datang menyusul, "eoh! eomma.. appa" ucap Aera sedikit terkejut.

"Jimin yang menginginkan kami ikut bergabung, jadi setelah mengurus segala hal untuk keberangkatan, eomma mengajak appa mampir kesini. Kau cantik sekali" ucap eomma Aera.

Aera tersenyum pada eommanya kemudian melempar kembali tatapannya pada Jimin, tentu Jimin juga mendapatkan senyum dari Aera, senyum terimakasihnya karena sudah mengundang kedua orangtuanya.

"Kau cantik sekali" ucap Jimin masih pada kekagumannya.

Senyum lebar Aera pun perlahan berganti menjadi senyum yang tersipu.

"Appa menyukainya juga" ucap appanya diiringi dengan anggukan kepala eomma yang juga mengembangkan senyuman melihat putrinya yang sangat cantik.

"Kalau begitu, aku pilih yang ini ya, oppa" ucap Aera tersenyum pada Jimin.

Jimin menganggukkan kepalanya seraya membalas senyum Aera.

"Maaf, silahkan memilih mahkota yang anda sukai" ucap salah satu pegawai yang menyodorkan lima pilihan mahkota pada Aera. Tentu saja Aera menyambutnya dengan antusias, matanya membesar saat melihat mahkota itu, satu persatu ditatapnya tanpa ada yang terlewat setiap detailnya.

HITCH ✔️Where stories live. Discover now