Park Family✨

4.2K 398 193
                                    

Annyeong!
Pagiiii!
Bangun-bangun!!!

Ada sarapan ni!!!

Gatau ni ada angin apa kenapa pagi2 mau ngasih bonus:'
Asli kangen bgt sama momen keluarga Park, jadi terbentuklah ini.

Btw, jangan lupa VOMENT ya. Vote kalian berpengaruh besar terhadap semangat menulisku. Begitu juga dengan komentar, selain menyemangati, dari komentar kalian juga bisa ngasih saran dan naikkin moodku💕

 Begitu juga dengan komentar, selain menyemangati, dari komentar kalian juga bisa ngasih saran dan naikkin moodku💕

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••

"Appa!!"

Pekikkan itu selalu menjadi yang terbaik dalam perunguanku. Bahkan aku langsung tersenyum sebelum berbalik badan untuk menoleh ke arahnya.

"Eoh! Ji Ae-yaa.. Mengapa ada daun terselip disini?" Aku menyeka sehelai daun yang terselip pada surainya.

"Appa tahu tidak? Di sana banyak sekali kelinci putih. Jadi Ji Ae berlari mengejarnya sampai masuk ke dalam hutan."

Aku hanya menatapnya dengan bangga. Puteriku tumbuh dengan baik, cantik dan cerdas. Dia dengan gesit meraih satu keranjang rotan berisikan beberapa roti dan buah-buahan. Setelah menyeringai ke arahku, dia pun berbalik badan dan berlari.

"Ji Ae sudah membantu appa. Nanti setelah makan siang, appa harus membantu Ji Ae menangkap seekor kelinci ya!!" ucapnya sambil berlari menjauhiku.

Aku sedikit cemas melihat Ji Ae berlari dengan cepat bersamaan menggenggam keranjang yang cukup berat. Baru saja ingin mengejar, namun kecemasanku dengan cepat berganti dengan satu rasa lega saat melihat istriku yang datang membantu Ji Ae. Dan setelahnya dia melangkah ke arahku.

Yoon Aera, isteriku yang memiliki senyum paling ceria, dia datang untuk meraih tikar dari genggamanku. "Oppa lama sekali. Kami semua sudah menunggu oppa di sana."

"Semua sudah menungguku ya?" batinku, lalu melangkah bersamanya setelah dia melingkarkan satu tangannya yang kosong di lenganku dengan nyaman. "Apa kau senang, Ra?" Dengan cepat Aera mengangguk, aku suka sekali melihat reaksinya yang begitu bahagia.

"Tapi tetap tidak boleh kelelahan ya, aku tidak mau nantinya kau dan adik Ji Ae jadi sakit karena liburan ini." Aku lalu menyentuh perutnya yang membuncit. Dokter bilang, di dalam sini ada versi mini diriku, jagoan yang akan menjaga kedua wanita yang sangat kucintai nantinya.

"Jimin junior ini sekuat appanya. Jangan meremehkannya sayang," sahut Aera. Aku hanya meresponnya dengan kekehan ringan karena saat ini kami telah bergabung bersama orang-orang yang sangat kucintai.

Aku melihat istriku yang sudah bergabung bersama ibu mertua dan ibuku. Sementara Ji Ae sedang berada dalam pangkuan ayahku, mereka sedang bercerita bersama ayah mertuaku. Beberapa menit kemudian, kamipun bersiap untuk menyantap makan siang di tengah hutan Skotlandia.

HITCH ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang