19| Aurora

9.1K 477 108
                                    

Annyeong💜

Part ini sampai 8000 kata:') sampai jebol hp ini waktu ngetik🙃

Tolong baca dalam keadaan nyaman dan tidak banyak pikiran, soalnya kata-katanya banyak yang kacauuu🤯😭

Jangan lupa comment:)

Selamat membaca🌚💦

Be wise!
Be wise!!
Be wise!!!

Caution
🔞🔞🔞

•••••

Menghabiskan hari terakhir di sebuah tempat yang jarang kita kunjungi, bukankah tidak lengkap jika tidak berburu cinderamata?

Iya, begitu pula dengan sepasang suami istri yang sedang menelusuri deretan pertokoan oleh-oleh di Reykjavik.

Hari ini, udara terasa semakin dingin, namun langit tampak cerah sekali, seolah memberi izin untuk mereka berjalan-jalan menikmati kota Reykjavik.

"Sedingin ini, kau malah makan ice cream, aneh sekali. Nanti kalau sakit bagaimana?" celoteh Jimin kepada Aera yang sedang menikmati ice cream vanilla dengan tinggi yang cukup menjulang.

Aera melirik Jimin, memajukan bibir merahnya, seolah sedang kesal pada Jimin yang sedari tadi mengomelinya. Kemudian  kembali menjilati ice creamnya dengan wajah yang menggoda Jimin seperti anak kecil.

Harusnya Jimin tertawa saat melihat istrinya yang bertingkah seperti ini. Tapi, rasanya menyebalkan untuk kali ini, lantas Jimin melangkah mendahului Aera.

"Eoh?!" Aera membulatkan matanya. "Oppa!" Kemudian mengejar Jimin dengan ice cream yang masih di genggamannya. Namun tiba-tiba,

"Huwaa! Oppa! Jahat sekali!".

Jimin yang mendengar istrinya sedang berteriak di belakangnya refleks menoleh dengan perasaan cemas. Namun saat sudah melihat apa yang sedang terjadi pada Aera, Jimin malah tertawa terbahak-bahak melihat ice cream yang menjulang itu terjatuh ke jalan.

"Jahat sekali! Aku benci oppa!" rengek wanita kecil bertopi itu bersamaan dengan tubuhnya yang berbalik arah, sengaja untuk membelakangi Jimin, kemudian wajahnya ditutup dengan kedua tangannya.

"Aku tidak melakukan apapun. Kenapa jadi menyalahkanku?" Jimin masih terkekeh, kemudian dia mendekati Aera dan menyentuh bahu istrinya.

"Tapi karena mengejarmu ice creamnya jadi jatuh! Sudahlah sana! Tinggalkan saja aku." Aera menepis sentuhan dari Jimin sedikit kencang, dirinya juga masih enggan menoleh ke arah Jimin.

Sebenarnya, Jimin jadi merasa bersalah kepada Aera. Pasalnya, sudah sejak kemarin Aera ingin sekali memakan ice cream, namun Jimin selalu melarangnya. Kemudian, di hari ini, keberuntungan sepertinya sedang berpihak kepada Aera.

Saat Jimin sedang sibuk memilih baju di salah satu toko, dengan hati-hati Aera kabur sebentar untuk membeli ice cream yang tempatnya bersampingan pula dengan toko itu. Lalu, saat ditangkap basah oleh Jimin yang sedikit lebih cepat menyadari kehilangan sosok Aera, istrinya itu justru dengan bangga menunjukkan ice cream di genggamannya sambil menyengir, matanya juga berbinar seperti telah menemukan harta karun.

Aera hanya mengatakan. "Oppa, aku membeli ini ya?!" Kemudian tertawa bak anak kecil.

Saat Jimin mendahului Aera pun, sebenarnya dia tidak benar-benar kesal, dia hanya ingin saja berpura-pura kesal. Tapi, tidak ada niatan sedikitpun untuk membiarkan ice cream itu jatuh dari genggaman tangan kecil Aera.

HITCH ✔️Where stories live. Discover now