♡TOLONG DIFOLLOW SEBELUM MEMBACA:)♡
RATE : MATURE
[CERITA SUDAH TAMAT]
[DALAM TAHAP REVISI]
"Menyerahlah sekarang, karena aku tidak akan pernah melepaskanmu jika malam ini kau tidak memutuskan pergi dariku."
-Park Jimin
"Tidak! Aku tidak akan menye...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
BACA DALAM KEADAAN TENANG YAAA🖤💜
Jangan lupaVOMENT!!
Syelamat membaca, Readersku yg suka ngegassss💜😘
••••
Jimin benci dirinya sendiri.
Sejak dia pergi dari Rumah meninggalkan Aera. Dia tidak berani lagi pulang dan bertemu Aera. Jimin lebih memilih tinggal di tempat yang selalu menjadi pelariannya, yaitu rumah Soobin, adik angkatnya.
Kini lelaki berbaju kaos panjang berwarna hitam-putih ini sedang duduk di Balkon kamarnya. Melihat apa saja yang berada di bawah, tapi pikirannya jauh melayang memikirkan istrinya sedang apa di kejauhan sana.
Jimin yakin saat ini Aera pasti beranggapan bahwa Jimin sedang bersama Eun Mi. Sejujurnya, sejak Jimin pergi meninggalkan Aera di malam pertama. Dia tidak benar-benar pergi ke Apartement Eun Mi, melainkan dia lari ke rumah Soobin. Tapi, dia sengaja memberitahu ke Aera bahwa dia akan menemui Eun Mi. Hal itu dilakukan Jimin, semata-mata hanya untuk melihat seberapa setianya dia kepada Jimin yang brengsek di matanya.
Ternyata, Aera benar-benar setia kepada Jimin. Dia membuktikan bahwa dia bisa dan mampu untuk bertahan bersama lelaki yang tidak selalu ada untuknya.
Kalau bisa dibilang, sebenarnya Jimin juga sudah membuktikan kepada Aera bahwa dia tidak pernah lagi menginap bersama Eun Mi. Ada memang sekita tiga kali dia menemui Eun Mi, tapi itu hanya sekedar pertemuan sekitar satu jam saja, itupun juga karena beberapa alasan.
Oh ya, Jimin juga pernah bertemu Eun Mi saat kepulangannya dari Iceland. Disana, Eun Mi meminta Jimin untuk menginap bersamanya. Dia juga mengajak Jimin untuk melepas rindu yang sudah lama tertahan dengan memuaskan semuanya di Ranjang yang tidak pernah dinaiki lagi oleh Jimin setelah dia menikah. Tapi Jimin menolak, menjaga martabat sebagai seorang suami dari Yoon Aera tetap yang terpenting baginya. Sehingga Jimin memutuskan untuk pergi, dan tidak lagi menghubungi Eun Mi sejak hari itu.
Ingat tidak? Jimin pernah melakukan sebuah kesalahan bersama Eun Mi seminggu sebelum hari pernikahannya bersama Aera. Itu saja sudah membuatnya risau dalam penyesalan yang mendalam.
Bayang-bayang wajah kedua orang tua Aera yang memberi kepercayaan bahwa Jimin adalah seorang lelaki baik terus-menerus menghantuinya, karena kenyataannya Jimin tidak sebaik yang mereka kira. Jadi, dia tidak ingin lagi mengulang kesalahan yang sama, dia ingin melupakan Eun Mi sebisa mungkin.
Bukan berarti Jimin tak lagi mencintai Eun Mi. Dia masih menyimpan perasaan itu, tapi dia sudah berencana untuk melenyapkan perasaannya secara keseluruhan. Karena dia tahu, cinta murninya untuk Eun Mi sudah kotor dan tidak sehat.
Lalu bagaimana perasaannya dengan Aera?
Jimin sudah cinta. Cinta mati. Hingga dia tersiksa sendiri, seolah terjebak dalam ketakutan terbesar yang sudah lama tidak ia rasakan lagi.
