🔫 Empat Belas, Kindness

6.3K 1.2K 25
                                    

Attention please! Kalau suka boleh di vote dan comment biar akunya tambah semangat nulisnya. Happy reading hope enioy it! Typo bertebaran!

Hari semakin malam, penerangan di kamar yang ditempati Jeno hanya menggunakan lilin

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Hari semakin malam, penerangan di kamar yang ditempati Jeno hanya menggunakan lilin. Ia melihat keluar sudah berapa lama ia di kamar ini? Bagaimana keadaan lucas dan mark? Apakah mereka masih hidup?

Fikiran Jeno terus berkecamuk selama tiga hari ini, sudah tiga hari ia di kurung oleh Jaemin. Ponselnya hilang entah kemana.

Kreek!

Brak!

Tak sengaja Rantainya menarik sesuatu dari kolong kasur. Ia melihat sebuah kotak kayu tua di sana. Segera jeno mengambilnya

" Terkunci!" Namun kotakmya terkunci, dan

Brak!

Jeno melemparnya hingga kotakmya hancur berkeping, di dalam ia melihat kunci dan beberapa foto. Foto orang yang tidak di kenal, ada sekitar lima foto.

Namun ada foto dimana disana tercetak jelas sebuah keluarga, jeno membalik fotonya dan menemukan tulisan di belakangnya.

Ibu, ayah, hirai Momo, hirai Marco, hirai shio.

Marco adalah Jaemin, namun kenapa tidak ada jaemin di dalam foto ini? Di dalam sana hanya ada foto-foto orang tidak di kenal. Salah satunya yang paling mencolok adalah foto anak laki-laki yang terdapat luka bakar di pipinya.

" Siapa dia?"

Clek!

Pintu kamarnya terbuka segera jeno menyembunyika foto itu di balik bajunya. Ia tidak mau kehilngan barang bukti, ini menjadi petunjuknya nanti.

" Ikut aku!" Seorang penjaga membuka kunci rantainya dan membawanya entah kemana.

Ruangan gelap, pengap dan hanya penerangan lilin yang sekarang Jeno pijak. Ia menatap sekliling, lebih tepatnya ini adalah penjara bawah tanah.

Jeno tidak menyangka dimansion ini ada penjara bawah tanah, mungkin hari ini ia di pindahkan ke penjara bawah tanah. Langkahnya terhenti ketika ada seorang di hadapanya memakai pakaian semi formal. Ia tersenyum dan berbalik.

" Well, kau pasti merindukan kedua bajinganmu itukan?" Ucap Jaemin.

" dimana mereka?" Tanya Jeno dingin.

" Kau akan segera mengetahuinya" Mereka berhenti di salah satu sel tahanan.

Jeno membelakan matanya ketika melihat keadaan dua rekannya tersebut, lucas dan Mark di gantung tangganya menggunakan borgol dan rantai, kakinya di ikat, wajahnya babak belur.

Pelipis Mark bahkan mengeluarkan darah, mereka tertunduk. Sudah tidak ada tenaga lagi untuk melawan.

" MARK! LUCAS!! YAK BAJIGAN SIALAN KAU LEPASKAN MEREKA!!" jeno emosi, ia merota-rota, tubuhnya masih di tahan oleh dua orang besar di kanan dan kirinya.

" Tenang dulu"

Jeno sudah memerah menahan amarah, tanganya meraba kantong celananya. Di dalam ada serpihan kayu tajam bekas kotak yang ia hancurkan tadi.

Sleb!

" Akh!!" jeno menacapkan seprihan kayu itu pada salah satu penjaga dan penjaga lain.

" Akh!"

Jeno dengan sigap mengambil senjata mereka dan menembaki dua pengawal di belakang Jaemin. Jeno menyekap jaemin, menahan kedua tanganya di belakang dan menyodorkan pisau lipat di lehernya.

" Buka!" ucap Jeno dingin, satu senti lagi pisau itu mengenai kulit putih Jaemin.

" Kau fikir aku takut?" Jeno melempar pisaunya.

Cklek!

Senjata api itu sudah siap, hanya tinggal menekan pelatuknya maka timah panas itu akan menimbulkan luka pada kepala Jaemin.

" Lepaskan dia!!" jeno menoleh mendapati beberapa orang mengepung jeno dan jaemin sambil menyodorkan pistol.

Namun jeno lebih dulu menyodorkan senjatanya, ia bahkan menggerakanya supaya mereka menjauh, wajah jeno sedikit panik namun ia berusaha tenang.

" Jika kalian berusaha mendekat, maka bos kalian akan mati di tanganku" Jeno menyodorkan kembali pistolnya ke arah kepala Jaemin.

" LEPASKAN SENJATA KALIAN!" teriak Jeno.

" jangan! Angkat terus senjata kalian.. Tarik pelatuknya" Perintah Jaemin.

" Sial!"

" Kau mungkin kalah Lee Jeno"

" Tidak!" Jeno menyeringai, ia mencekik leher jaemin hingga jaemin kehilangan kesadaranya dan menembaki beberapa penjaga disana.

" Lucas Mark!!" jeno mencari kunci sel tahanan, dan menemukanya tergantung.

Clek! Clek!

Jeno masuk dan segera membuka borgol yang mengikat tangan keduanya, dan membuka gembok rantai yang mengikat kakinya.

" Jeno!" Ucap Mark lemah.

" are you okay?" Tanya Jeno.

" Yeah, kita haru segera pergi" ucap Lucas.

" Belum, kita belum menemukan Peter... Kita harus menemukanya dan membawanya"

TBC

Tetimakasih sudah baca dan vote, jeongmal kamsahamnida! See u in next chapter pai pai!!

Sunny Pwark. Des 27, 2019

Irregular Red Blood Circle [ Nomin ] || ✅Where stories live. Discover now