🔫 Duapuluh Tujuh, Serenade

6.3K 1K 118
                                    

Atenttion please! Kalau suka boleh di vote dan comment biar akunya tambah semangat nulisnya. Happy reading hope enjoy it! Typo bertebaran!

Jeno mendudukan dirinya di sofa ruang tengah dengan TV yang menyala dan kertas yang dikirim oleh Johnny barusan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Jeno mendudukan dirinya di sofa ruang tengah dengan TV yang menyala dan kertas yang dikirim oleh Johnny barusan. Jaemin memijat keningnya yang berdenyut sakit.

" Jen?" Jeno menoleh ketika Jaemin memanggilnya, tubuh yang hanya di balut oleh kemeja kebesaran milik Jeno dan celana dalam.

" Kau baru bangun?" Jaemin mengangguk.

" Aku akan membuatkan sarapan"

" Jaem, kita pulang besok" baru saja Jaemin akan melangkah menuju dapur, langkahnya terhenti setelah mendengar ucapan Jaemin.

" b-besok?"

" Ya kenapa?"

" Tidak.. Lebih cepat lebih baik" Jeno mengangguk, ia belum mengabari lucas atau mark kalau Johnny baru saja mengantarkan sebuah jet kemari.

Clek!

Jeno menoleh meliht Jisung, Mark, Lucas dan Chenle pulang. Lucas langsung mendudukan dirinya kasar di samping Jeno.

" Apa kabar bro?" Tanya Lucas.

" Baik, bagaimana liburanya?" Tanya Jeno.

" sangat menyenangkan" jawab Mark.

" Hyung.. Aku merindukanmu" Jisung mendekati Jaemin dan memeluknya.

" Hyung juga.. Apa yang kalian lakukan selama liburan?" Jisung tersenyum senang.

" Banyak, chenle mengajak ku ke pantai.. Makan makanan mahal dan jalan-jalan keliling kota" Jaemin sangat senang mendengarnya.

" terimakasih chenle sudah mengajak Jisung" ucap Jaemin pada Chenle yang duduk di kursi meja makan.

" sama-sama hyung, aku sudah menganggap kalian keluargaku jadi bukan masalah" jaemin tersenyum.

Deg!

Jaemin merasakan sesuatu mengganjal hatinya, tiba-tiba resah entah kenapa bahkan ia tak sengaja mengiris tanganya sekarang, Jisung kelihatan panik namun Jaemin blank.

" Hyung.. Hyung.. Tanganmu berdarah" Ucap Jisung, Jaemin hanya melihat darahnya yang menetes.

" Ada apa?" Ucap Jaemin tiba-tiba.

" Jaemin hyung?" Chenle berusaha menyadarkan Jaemin.

" jangan gagalkan rencanaku" ucap Jaemin dalam hati

" Jeno hyung.. Lucas hyung.. mark hyung.." Panggil Jisung, semua berkumpul menatap keadaan Jaemin.

Jeno kini berada di hadapan Jaemin, menangkup kedua pipinya dengan lengan besarnya, Jaemin menatap mata hitam Jeno. Ada sedikit ketenangan setelah melihat mata itu.

" Jaem? Hei! Kenapa? Ada sesuatu yang menganggumu?" jaemin tersadar stelah beberaa saat nyawanya seperti melayang.

" Aku baik"

" Hyung kau membuatku khawatir" Ucap Jisung, Jaemin menoleh dan memeluk Jisung.

" Hyung baik-baik saja jisung"

" Jaemin hyung, lukanya aku obati dulu sini" Chenle membawa Jaemin duduk, ia mengobati luka iris di telunjuk Jaemin.

- - -

Makan malam, semua berkumpul di meja makan. Meja makan lumayan ramai karena celoteha Jisung tentang liburanya bersama Chenle dan bermain di pantai.

Lucas dan mark tak mau kalah menceritakan bagaimana keadaan kota padat di Brazil itu. Saking semangatnya bercerita lucas sampai tersedak.

" Pelan-pelan lucas.. Kita tidak akan kabur kemana-mana" Ucap Jaemin sambil memberikan segelas air pada Lucas.

" Terimakasih Jaem"

" Sama-sama"

Selesai makan malam Lucas, Mark dan Jeno ada keperluan mengurus kepulangan mereka, sebenarnya mereka rawan meninggalkan Jaemin dan jisung dengan chenle, namun dengan rayuan Jaemin yang berkata mereka akan baik-baik saja membuat jeno luluh.

Mark, Lucas, dan Jeno kini berada di bandara udara Internasional Rio De Janeiro mengurus Jet yang akan membawa mereka pulang.

Lagi-lagi jet milik Jungwoo yang mereka pakai, membuat Lucas semakin rindu pada kekasih manisnya tersebut.

" Lucas" Lucas menoleh dan melihat Jungwoo ikut menjemput mereka. Lucas membelakan matanya dan langsung menerjang tubuh Jungwoo.

" Uwu, aku rindu" Ucap Lucas. Lucas langsung menghujani Jungwoo dengan kecupan manis di pipinya berkali-kali.

" Kau baik-baik saja kan?"

" Ya, aku baik.. Lihat aku sehat kan" Jungwoo menangguk sambil teraenyum sumringah.

" cepatlah mencari pengganti Donghyuck bro" bisik Jeno.

" Sialan!" Mark menendang kerikil di depanya, Jeno terkekeh melihat temannya tersebut.

- - -

" JANGAN!!"

" LEPASKAN ATAU KU BUNUH KAU"

" tidak.. akh!!" tubuh itu terhempas seiring dengan terlepasnya gengaman tangan.

" Jangan!!! Jisung!!"

" CHENLE!! LEPASKAN AKU KUMOHON, JANGAN SAKITI CHENLE!!" seorang disana diam tubuhnya pasrah ketika seorang lagi menarik rambutnya kasar.

" Ayo kita pergi
















Haechan"

Tubuhku terhempas di padang bunga setelahnya, nyaman dan hangat. Tapi aku sadar ada yang harus ku kerjakan, si manusia yang di bangkitkan—

" Akh! Menjengkelkan saja, Mempersulit keadaan" Gumamku, ketika aku sampai di markas kembali.

Aku harus bersandiwara setelah ini, apakah aku aktor yang bagus?

fiore de felicita | 211


TBC

Terimakasih sudah baca dan vote, jeongmal kamsahmnida!! See u in next chapter pai pai!!


Sunny Pwark. Jan 29, 2020.

Irregular Red Blood Circle [ Nomin ] || ✅Where stories live. Discover now