🔫 Limabelas, Marco?

6.3K 1.1K 49
                                    

Attention please! Kalau suka boleh di vote dan comment biar akunya tambah semangat nulisnya. Happy reading hope enjoy it! Typo bertebaran!

 Happy reading hope enjoy it! Typo bertebaran!

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Tuk!

Tuk!

Tuk!

Belum sampai Jeno, Lucas, dan Mark pergi dari tahanan bawah tanah, seorang bertubuh tinggi memakai setelan formal dan membawa tongkat berdiri di depan mereka.

Ia tidak sendiri ada sekitar sepuluh orang berbadan besar di belakangnya. Jeno menatap wajah orang itu, wajah yang pernah ia lihat sebelumnya, jeno berusaha mengingatnya.

" Marco?" Tanya Jeno. Lucas dan Mark menatap jeno dengan penuh tanda tanya.

" Kau sudah tau?" Orang itu —Marco. Berdiri tepat di depan jeno hanya terpaut dua langkah.

" Jadi kau yang bernama Marco?" Marco mendelikan bahunya dan menatap remeh Jeno.

" Menurutmu? Dan kau pasti agen rahasia swata Lee Jeno kan?" Rahang jeno mengeras, rasanya ia ingin menonjok wajahnya sampai hancur.

" Dimana Peter?"

" Kau tidak akan bisa mendapatkanya"

" Bajingan!" Jeno mengeluarkan senjatanya dan mengarahkanya tepat di dada Marco.

Trak!

Seorang pengawal marco menyingkirkan senjata itu dengan sekali tebas.

" Bawa mereka" Suruh Marco pada anak buahnya, dan untuk kesekian kalinya Jeno beserta kedua temanya di tahan. Namun bukan di sel tapi di sebuah kamar.

Jeno, Mark, Lucas beserta Jaemin di tahan di sebuah ruangan yang sempit dan gelap. Pencahayaan hanya dari satu lilin.

" Dia tidak berguna, aku harus membuangnya segera" Ucap Marco sambil menatap Jaemin yang tergeletak tidak berdaya.

- - -

Jeno masih hilir mudik tidak bisa diam, sementara kedua rekanya menatap jeno jengah sedari tadi.

" Yak! Duduklah.. Kau membuat kami pusing" Ucap Mark.

" Diamlah, aku sedang berfikir!!!.. Apa Jaemin sudah bangun?" tanya Jeno.

" Belum, kau mencekiknya terlalu kasar.. Mungkin dia mati" Ucap Lucas sambil mekan-nekan pipi pemuda manis itu dengan telunjuknya.

" Dia hanya pingsan! Kita harus mendapatkan informasi dari dia secepatnya"

" Eugh!" Tak lama Jaemin Sadar, ia melihat sekeliling lumayan gelap hanya penerangan dari lilin yang sebentar lagi mati.

" Kau sadar rupanya" Ucap Mark sambil menyilangkan tanganya. Jeno langsung menoleh dan menatap Jaemin dingin.

" Kau di tahan, bersama kita" Seakan tau pertanyaan yang akan di lontarkan Jaemin, jeno lebih dulu menjawabnya.

" diaman Marco?! Aku harus segera keluar atau jisung akan di siksa lagi" Jaemin berusaha bangkit namun ditahan oleh Lucas.

" Duduk" Ucap Jeno.

" Mau apa kau?"

" Jelaskan semua ini! Siapa pria berluka itu?" Jaemin mengalihkan pandanganya dari tatapan Jeno.

" Aku tidak bisa mengungkapkanya.. Aku sudah berjanji"

" Kau ingin Jisung selamat kan? Maka dari itu kita akan membantumu" Jaemin membelakan matanya. Bagaimana bisa? Ia menghianti Jeno namun sekarang kenapa ia malah menawarkan bantuan?

Jaemin terlihat ragu, namun setelah tau sekarang ia dimana tidak ada salahnya mengungkapkan pada mereka, toh ia di buang dan sebentar lagi ia akan di hukum mati. Jaemin sudah tidak berguna lagi.

" Mulai dari mana?" Tanya Jaemin.

" It's up to you" Jaemin menghembuskan nafasnya dan mulai bercerita.

Flash back.

December, 26 2015. Mansion Park.

" Jisung-ah!" panggil seorang pria berbadan tinggi sambil mengelus anak laki-laki yang ia panggil Jisung barusan.

" Ne appa?" Jawab jisung, jisung yang saat itu sedang mengerjakan prnya menghentikan kegiatanya dan menatap ayahnya.

" Jisung sebentar lagi punya kakak, jisung mau kan punya kakak?" Jisung mengerutkan keningnya.

" Tentu.. Jisung mau appa" Pria itu tersenyum dan memeluk anak semata wayangnya tersebut.

Park Chanyeol, nama pria itu. Berstatus duda karen istrinya meninggal saat melahirkan Jisung dan kini ia akan menikah lagi dengan pria cantik yang ia temui di perusahaanya sepekan yang lalu.

Terdengar cepat namun siapa sangka Chanyeol terjerat love at first sight pada karyawanya tersebut. Namanya Na (Byun) Baekhyun, statusnya sama-sama duda.

Pertemuam singkat itu menghasilkan cinta pada mereka dan Chanyeol dengan tekadnya melamar Baekhyun yang saat iti sedang bekerja di tempatnya.

Sementata itu.

" Jaemin-ah! Bersiaplah kita harus bertemu ayah barumu" Jaemin yang baru saja pulang sekolah menyiritkan keningnya.

" Ayah? Baru?" Baekhyun mengangguk semangat.

" Tidak! Aku tidak mau punya ayah baru.. Bisakah hanya kita berdua? Aku sudah cukup bahagia" Baekhyun kelihatan sedih mendengar perkataan anaknya tersebut.

" Dia pria yang baik Na.. Kau akan menyukainya, cha! Kau harus bersiap dandanlah yang cantik"

" Aku laki-laki eomma!!" Baekhyun terkekeh mendengar gerutuan Jaemin.

" Tapi kau cantik seperti eomma" Jaemin memang mewarisi kecantika ibunya tersebut.

—19.20 KST.

Jaemin dan Baekhyun baru saja tiba di kediaman Chanyeol, mereka di jemput oleh supir pribadi Chanyeol di kediamanya.

Baekhyun tersenyum ketika melihat Chanyeol yang berdiri di sampingnya ada anak laki-lakinya, Jisung.

" Selamat malam" Sapa Chanyeol sambil mengengam tangan Baekhyun.

" Malam" Baekhyun tersipu, semntara Jaemin sedari tadi melihat Jisung.

TBC

Ada yang menunggu ff ini??Terimakasih sudah baca dan vote, jeongmal kamsahamnida! See u in next chapter pai pai!!


Sunny Pwark. Jan 5, 2020.

Irregular Red Blood Circle [ Nomin ] || ✅Where stories live. Discover now