Irregular Red Blood Circle [ Nomin ] || ✅

🔫 Tigapuluh Tujuh, Answer

Attention Please! kalau suka boleh di vote dan comment biar akunya tambah semangat nulisnya. Happy reading hope enjoy it! Typo bertebaran!

Brak

Jeno membuka pintu loteng kasar, keringat bercucuran dan nafas tersegal-segal. Ia melihat Marco hendak naik ke dalam helikopternya.

" Sialan! Berhenti" Namun terlambat helikipter itu terbang membawa marco dan Jisung.

Jeno tak tinggal diam, ia meloncati gedung sebelah dan naik ke landing Skids helikopter berusaha bertahan di ketinggian.

Jeno berusaha naik dan masuk ke dalam cockplit untuk mengambil alih kendali helikopter.

" Akh!" Jeno hampir saja jatuh ketika helikopter membelokan diri.

Jeno tak pantang menyerah, ia berusaha naik lagi dan kembali hampir terjatuh, sepertinya Marco sengaja membelokkan helikopter agar Jeno kehilangan keseimbangan.

Namun di saat perjuanganya untuk naik ke dalam cockplit ada helikopter lain menyusul Marco, entahlah helikopter siapa namun Jeno berfikir itu helikopter Yangyang.

Jeno menoleh melihat helikopter itu terus mendekat dan kini Jeno bisa melihat siapa yang membawa helikopter itu.

" Jaemin?" ucap Jeno.

Ya, yang membawa helikopter itu adalah Jaemin, dengan tubuh yang masih berpakaian rumah sakit dan wajah yang pucat, jaemin berhasil membawa helikopter Renjun.

" Naiklah cepat!" Teriak Jaemin.

Helikopter Jaemin berusaha mendekat agar mempermudah Jeno. Walau ia harus menjaga jarak agar baling-balingnya tidak bertabrakan dengan helikopter Marco.

Hup!

Jeno berhasil lompat dan masuk ke dalam helikopter jaemin, jeno sudah berbekal kemampuan parkurnya makanya ia dengan mudah melompat dari satu gedung ke gedung lain atau dari satu helikopter ke helikopter lain.

" Bagaimana bisa kau mengendalikan ini?" Tanya Jeno sedikit berteriak karena suara baling-baling yang keras.

" Aku sudah terbiasa mengendarainya, kau tak perlu khawatir aku sudah punya lisensi penerbanganya, bahkan jika aku menerbangkan satu pesawat besar tanpa co-pilotpun aku bisa" jawab jaemin.

" yang benar saja, lalu bagaimana kau bisa disini?"

" Ceritanya panjang, akan ku ceritakan lain waktu... Sekarang kau hanya harus bisa mendapatkan Marco dan Jisung"

Jaemin segera menambah kecepatan helikopter hingga bisa menyusul kembali helikopter Marco.

- - -

Sementara itu di perusahaan yangyang sekarang ketegangan mulai terasa ketika waktu dalam bom yang terpasang di tubuh chenle semakin menipis.

10 menit 45 detik

Waktu yang tersisa, keringat dingin sudah mebgucur di pelipis Chenle, ia terus memejamkan mata menahan segala gejolak yang ada di dirinya.

" Hyung.." panggil Chenle.

Brak!

Pintu ruangan terbuka, semua orang menatap siapa yang membuk pintu dengan kasar teraebut.

" Ten hyung?" panggil Lucas. Haechan menatap Ten intens.

" Chenle berdiri" Chenle menatap Ten yang berdiri di hadapanya.

Chenle menuruti perintah Ten, Ten mengeluarkan jepitan rambut dari dalam sakunya, ia berusa membuka borgol yang terpasang di tangan Chenle. Ten berusa membuka rompi bom yang dipakai Chenle, ia langsung memakainya setelah rompinya terlepas.

" Apa maksudmu Ten?" Tanya Lucas panik melihat Ten memakai Rompinya.

Ten tidak banyak bicara, ia langsung pergi dari ruangan mencari satu bom lagi di gedung ini untuk ia bawa pergi.

Semua orang mengikuti kemana Ten pergi, dan sampailah mereka di basemen dimana disana ada kotak hijau tua besar dan berlampu.

" I-ini bomnya" Ucap Chenle.

Ten segera menyeret bom itu masuk kedalam mobilnya, ia juga masuk kedalam kemudi.

" Ten apa kau gila? Kau akan membawa bom itu kemana?!!" Tanya yangyang.

" Jangan ikuti aku, yang penting bom ini tidak meledak di sini" Ten segera melajukan mobilnya namun.

Ckitt!

Ten mengrem mendadak mobilnya.

TBC

Wahhh ten.. Apakah akan mati ten ini??!! Oke terimakasih sudah baca dan vote jeongmal kamsahamnida!! See u in next chapter pai pai!!

Sunny pwark. Feb 19, 2020.