🔫 Tigapuluh Sembilan, Blood

5.6K 921 58
                                    

Attention Please! kalau suka boleh di vote dan comment biar akunya tambah semangat nulisnya. Happy reading hope enjoy it! Typo bertebaran!

 Happy reading hope enjoy it! Typo bertebaran!

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

" aku harus turun" Ucap Jeno.

" Ada tali tambang di belakang, kau bisa turun dengan itu.. Aku harus segera pergi" Jeno mengambil tambang mengingatnya pada landing skids.

Jeno turun menggunakan tambang sampai di bawah, sementara Jaemin kembali menerbangkan helikopter jauh dari sana.

Jeno mengacungkan senjata pada Marco sementara orang-orang marco juga mengacungkan senjata yang lebih bagus dari Jeno.

" Bagus sekali jaemin mengendarainya, ku kira kau sudah pergi" Ucap Marco.

" Serahkan jisung atau mati!" Ucap Jeno.

Bruk!

Marco mendorong Jisung dengan kasar ke depan Jeno dan

Dor!

" Akh!!" Jeno membelakan matanya ketika Marco menembak punggung Jisung.

Jisung ambruk tepat di hadapan Jeno, jeno mengeraskan peganya pada pistolnya, Jaemin baru saja datang setelah memarkirkan helikopternya, ia melihat Jisung tergeletak dengan darah merembes dari pungungnya.

"SIALAN KAU MARCO" marco menatap Jaemin dengan pandangan remeh.

" Kau masih hidup ternyata"

Dor!

Dor!

Jaemin menembakan pelurunya tepat di kedua bahu Marco.

" Banyak bicara kau sialan!" Ucap Jaemin, Jaemin juga menodongkan pistolnya pada orang-orang Marco.

" kalian mendekat maka ku bunuh sekarang juga" Ucap Jaemin, para orang-orang marco tidak berani mendekat karena tau jika sifat asli Jaemin keluar maka mereka akan mati sekarang juga.

" Lawan dia sialan!" Ucap Marco. Namun mereka malah mundur.

Jaemin menginjak kepala Marco, ia mengambil sebuah remot dari dalam saku jasnya.

" percuma saja, kau membawa kembali adikmu.. Perusahaan itu sekarang milikku"

" Kau bodoh.. Perusahaan itu sudah lama ku kendalika dan ku balik namakan menjadi nama Jisung tanpa ku tau, selama ini aku selalu memberimu berkas palsu dan investasi palsu.. Rekeningmu sekarang sudah ku ambil alih.. Kau kalah marco" Ucap Jaemin.

" dan satu lagi, Tuan Moon tolong ambilkan berkasnya dan kemarikan senjataku" Taeil beranjak mengambil berkas dari orang berjas di belakangnya, membuka dan meperlihatkan isinya ia juga mengambil koper kecil berisi pistol thunder 50 BMG.

" Jeno ambil alih bom ini" Jaemin melemparkan remot pada Jeno, jeno segera menekan tombol hijau di remot tersebut.

" Sialan Kau jaemin" Marco berusaha memberontak, jaemin tersungkur ketika Marco berusaha bangkit.

Kini pistol yang berada di tangan Taeil berada di tangan Marco, marco mengarahkan moncong pistol pada wajah Jaemin, Jaemin menatap nyalang Marco.

Semua orang marco kembali mendekat dan berusa menembaki Jaemin,

Dor!

Dor!

- - -

Keadaan di perusahaan yangyang semakin genting ketika bom waktu itu menujukan angka satu menit limapuluh sembilan detik, sementara Second pada angka itu terus bergerak cepat. Suara melengkin terdengar ketika waktu pada bom semakin menipis.

" Kita semua akan mati disini, Jungwoo dengarkan aku.. Aku sangat sangat sangattt mencintamu, kita bertemu lagi di lain waktu ya" Ucap Lucas mendramatisir.

" Jangan mengada-ada luke" Ucap Jungwoo.

" Tersisa satu menit duapuluh satu detik... Duapuluh detik..." ucap ten menghitung mundur sesuai waktu.

" Donghyuck, ah bukan! Haechan" Haechan menoleh mendapati mark berada di hadapanya.

" aku senang kau masih hidup, kau masih bertahan, kau masih ada di sini.. Aku senang melihatmu kembali, banyak perubahan semenjak kita berpisah. Kau semakin berani, semakin dewasa, dan semakin.. Emm.. Cantik? Entahlah hehe.. Maafkan aku pernah melukaimu dulu, itu semua salahku" ucap Mark sambil menunduk.

" mark.. A-aku pernah membencimu dulu karena ku rasa kau yang membuat donghyuck terbunuh waktu itu, tapi kalau bukan kau yang masuk ke mimpiku mungkin aku tidak akan pernah bangun lagi.. Walaupun saat itu aku mendapatkan donor jantung dari marco kalau tidak kau yang membangunkanku, aku tidak akan bangun.. Terimakasih Mark" Ucap Haechan.

Mark tersenyum, di belakang Haechan Ten pun tersenyum melihat sifat Haechan kembali semula.

" Terisa sepuluh detik lagi.. Ada kata-kata lain?" Tanya Ten.

" mungkin kita tutup dengan diam" ucap Chenle.

" Sembilan... Depan" ucap ten, namun hitungan selanjutnya mereka semua ikut menghitung.

" tujuh... Enam... Lima... Empat... Tiga... Dua..."

Tuuuutttttt!!

TBC

Hiwhiwhiw.. Okelah terimakasih sudah baca dan vote jeongmal kamsahamnida!! See u in next chapter pai pai!!

Sunny Pwark. Feb 28, 2020.

Irregular Red Blood Circle [ Nomin ] || ✅Where stories live. Discover now