🔫 Duapuluh Enam, Marking

6.6K 926 40
                                    

Attention Please! kalau suka boleh di vote dan comment biar akunya tambah semangat nulisnya. Happy reading hope enjoy it! Typo bertebaran!

Udah ada warningnya, di bawah umur boleh close, tapi kalau ngeyel ya udah deh

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Udah ada warningnya, di bawah umur boleh close, tapi kalau ngeyel ya udah deh. 🔞🔞

Asap mengepul dari ruang makan, suara hisapan dan hembusan juga terdengar, Lee Jeno duduk di kursi meja makan dengan sebatang roko.

" Kau merokok?" Tanya Jaemin, Jaemin baru saja duduk di hadapan Jeno.

" Ya, tapi tidak sering"

Tuk!

Jeno menjentikan roko membuat sampah bakaran rokok itu terjatuh di asbak merah. Kembali ia menghisapnya sehingga api membakar kertas berisi tembakau itu.

" Boleh aku minta?" Jeno sedikit bingung, ia menaikan sebelah alisnya.

" Kau merokok?"

" Pernah sekali dua kali, Marco sering menawariku" Jeno memberikan bungkus rokok dan korek apinya.

Ckress!

Sssshhh!

" Mint, tapi tidak memabukan" Ucap Jaemin.

" Kau merokok ganja?"

" Heroine, kokain, ganja.. Aku banyak berurusan dengan barang itu dan mencicipnya sekali... Tidak enak"

" Wow, ku kira lelaki semanis dirimu masih polos"

" Aku tidak sepolos yang kau lihat" Jeno bangkit dan mengambil botol wine dan gelas.

Suara tumpahan wine ke dalam dua gelas kaca itu membuat Jaemin menatap ke arah gelas yang sekarang terisi cairan ungu pekat.

" kau bilang ingin ada sensasi mabuk, tidak mau kau coba?" Tanya Jeno.

" Kufikit hidupmu sehat"

" tidak sesehat yang kau bayangkan eh?" Jaemin tertawa kecil.

" Cheers"

Trang!

Jeno dan Jaemin meminum wine itu sekali tenggak, dan setelahnya kembali menghisap rokoknya.

" Hidup di dunia yang berkecping dengan kejahatan tidak akan jauh dari benda-benda yang merusak seperti ini, aku sudah mulai rusak tapi tak akan ku biarkan adikku rusak" Ucap Jaemin.

" Tapi kau mencontoh yang tidak benar sekarang"

" setidaknya dia tidak lihat sekarang, dan tidak pernah lihat karena matanya selalu di tutup marco"

Jaemin dan Jeno sama-sama mabuk, namun jaemin sudah mabuk berat. Tubuh bau rokok dan alkohol, Jeno menyeret Jaemin menuju kamarnya untuk menidurkan lelaki manis itu.

"Eughh" Jaemin melenguh.

" Sial"

" aku menginginkanya hik" Rancau jaemin.

" Menginginkan apa hah?" Jaemin menyingkirkan tangan Jeno yang menahan tubuhnya, tiba-tiba saja Jaemin merobek baju Jeno dan memperlihatkan absnya.

" kau" Jawab Jaemin.

Jeno mendudukan Jaemin di pangkuanya, tatapan mata Jaemin sayu dan menggoda. Jeno melepas kaos jaemin melemparnya sembarangan.

Jeno memegang pingang ramping Jaemin meraba lekukan tubuhnya, jaemin mendongakan kepalanya merasakan hangatnya sentuhan Jeno.

" Kau yakin?" Tanya Jeno.

" Kau meragukanku?" Jawab Jaemin dengan sedikit smirk.

" Baiklah"

Jeno memulai ciumanya, tidak ada gerakan sampai Jaemin membalas ciuman Jeno, jeno melumat bibir jaemin mengigitnya hingga bibir jaemin terluka.

" Ahh.." jaemin membuka mulutnya, jeno lekas mengabsen deretan gigi jaemin, bertarung lidah.

" Kau manis jaem" Jaemin tersenyum.

Ciuman mereka terus berlanjut, Jaemin mengulum lidah jeno dan mengigitnya. Tangan jeno tak tinggal diam, ia memainkan nipel pink Jaemin.

" enghhh.." Jaemin melenguh.

Ciuman mereka terlepas rambut jeno sudah berantakan akibat tangan nakal Jaemin. Jeno membalik posisi dan menidurkan Jaemin di ranjang.

" Kau mau kita mulai darimana?" Tanya Jeno.

" Terserah padamu" jeno mulai membuka celana Jaemin.

Kini jaemin naked, tidak ada sehelai benangpun yang membalut tubuh mulusnya. Jeno menggengam bagian selatan Jaemin.

" Akhh.. Disana jen" jeno menghisap leher Jaemin sampai muncul keunguan disana, tanganya tak tinggal diam, ia mengocok milik Jaemin.

" Kau curang, aku juga ingin menikmati milikmu" Ucap Jaemin sambil mendorong tubuh jeno.

" lakukan" jaemin perlahan membuka celana Jeno hingga tak terisa sehelai benangpun disana. Jaemin tersenyum menyeringai.

Ia melahap milik Jeno seperti permen, jaemin seperti berpengalaman. Jeno menikmati setiap permainan Jaemin pada penisnya.

" Kau liar" Ucap Jeno.

" Ini yang pertama bagiku"

" Benarkah ku kira kau sudah pernah melakukanya"

" Tidak.. Ahhhh.. Eunghh" Jeno kembali menidurkan tubuh Jaemin dan memberikan tanda di tubuh mulus itu.

"AKHHH Ahh.. Ahh" Tanpa di duga, Jeno memasukan dua jarinya ke dalam lubang Jaemin.

Menggerakan jarinya pola menggunting, maju dan mundur. Jeno juga mencium bibir Jaemin ganas, lenguhan dan desahan Jaemin mendominasi pendengaran.

" Aku sudah tidak tahan, aku akan memasukanya" ucap Jeno.

" Perlahan ahh.. akhhh.. Shhh.. Perlah ahh..AKHHH" jeno memang memasukanya perlahan namun ketika kepalanya sudah masuk ia malah langsung menghentakanya.

" Tidak apa.. Akan sakit awalnya namun kau akan menikmatinya" jeno mengusap airmata Jaemin memainkan jemarinya di wajah jaemin dan turun hingga jempolnya mengusap bibir manis itu dan memasukanya kedalam.

" lakukan Jen ahhh.." Jeno yang mendapat aba-aba langsung memaju mundurkan tubuhnya.

Plok

Plok

Plok

Suara kulit saling beradu menjadi suara utama di ruangan itu. Semakin kemari permainan Jeno semakin liar, jaemin mendesah, mengeram, mencakar punggung Jeno.

Crot!

" Aku belum keluar tapi kau sudah keluar duluan" Ucap Jeno.

Jeno membangunkan Jaemin dan mendudukan dirinya di pangkuannya tanpa melepaskan penyatuan mereka.

" Giliranmu bergerak jaem"

" Shhh.. Eunghh.. Auhhh.. Ahh" Jaemin menaik turunkan tubuhnya dibantu jeno, dengan posisi seperti ini penis Jeno semakin masuk kedalam dirinya membelahnya dan semakin mengenai prostatnya.

" jenhh.. Akuh.. Mau ahhh"

" Bersama ahh..."

"Ahh.. Eughhh.. Sshh"

Crot!

Jaemin dan jeno melakukan pelepasan bersama. Wajah jaemin berkeringat dan itu semakin membuatnya cantik dengan wajah sayu.

" Aku ingin lebih"

TBC

Hayo hayoo sarapan wkwkwkw... Okelah terimakasih sudah baca dan vote jeongmal kamsahamnida!! See u in next chapter pai pai!!

Sunny Pwark. Jan 26, 2020.

Irregular Red Blood Circle [ Nomin ] || ✅Where stories live. Discover now