🔫 Tigapuluh, Koper

5.4K 1K 44
                                    

Attention Please! kalau suka boleh di vote dan comment biar akunya tambah semangat nulisnya. Happy reading hope enjoy it! Typo bertebaran!

Di hadapan jaemin kini ada pisau tajam yang siap melukainya kapanpun itu, nafas jaemin memburu dan airmatanya tidak berhenti menetes

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Di hadapan jaemin kini ada pisau tajam yang siap melukainya kapanpun itu, nafas jaemin memburu dan airmatanya tidak berhenti menetes.

" Kau bodoh! Bagaimana bisa tiga perusahaan menarik sahamnya? Kita rugi! KITA RUGI KAU DENGAR?!" jaemin masih terdiam.

" Kau tidak berguna jaemin"

" Bunuh aku, tapi jangan siksa adikku!!"

Emosi marco sudah berada di ubun-ubun, Marco mendorong jaemin hingga dirinya terjatuh.

" AKHH!! akkkhh" Marco menyayat leher, lengan, kaki dan pipi Jaemin.

Darah sudah bercucuran dimana-mana, pandangan Jaemin seketika memudar dan gelap setelahnya.

" Haechan! Ambilkan koper besar dan masukan dia kedalam"

" Baik tuan"

Haechan mengambil koper besar dan setelahnya dibantu beberapa orang melipat tubuh jaemin hingga masuk kedalam koper.

Jisung yang melihat kejadian itu menangis histeris tanpa suara, bagaimana mungkin kakaknya mati disini, dia sendiri, dia kesepian, dia menyerah, jisung memilih untuk mati saja kalau begini caranya. 

" Hyung hiks"

- - -

Jeno, Mark, Lucas dan Chenle baru saja datang di airport rio de janeiro. Menunggu pesawat jetnya selesai diperiksa dan sebagainya.

Jeno melihat arlojinya, harusnya sepuluh menit lagi dia masuk pesawat. Chenle menatap sekeliling orang hilir mudik membawa tas dan kopernya.

" Kau harus mengencangkan jaketmu, udara dingin" Ucap Mark pada Chenle.

" Terimakasih mark hyung" mark  menyeleting jaket Chenle.

" Jeno aku ke toilet sebentar" ucap Mark.

" Jangan lama-lama jet kita sebentar lagi selesai" Mark mengangguk, ia lekas melesat menuju toilet.

Suara pengumuman di speker airport menggema ke seluruh ruangan, Jeno masih duduk sembari memasukan tanganya ke dalam saku.

" ASTAGA!!"

Tak lama ia mendengar keriburan dari Petugas bandara, Jeno menyiritkan kening dan lekas menghampiri kerumunan orang disana.

" Panggil ambulance, dia terluka parah" Jeno semakin penasaran, ia menerobos masuk dan seketika matanya membelak.

- - -

Mark mencuci tanganya di wastafel setelah selesai buang air kecil, ia menatap wajahnya di cermin, kantung mata panda dan rambut yang sedikit berantakan.

" Astaga, aku berantakan" Ucap Mark, sambil membenarkan tataan rambutnya.

Namun kegiatanya terhenti ketika ia melihat seorang keluar dari bilik kamar mandi, bersetelan formal dengan kacamata.

" donghyuck?" Mark langsung membalik arah dan menarik paksa laki-laki itu.

" Siapa kau? Mau apa kau?" Laki-laki itu menatap Mark dengan sinis, sementara tubuhnya terkunci oleh Mark.

" donghyuk?"

" aku bukan donghyuck, aku haechan—" ucapanya terhenti ketika ia sadar bahwa ia sudah membocorkan identitasnya ke orang tidak di kenal.

" Haechan?" mark sadar ia ingat sesuatu.

" Kau! KAU YANG MEMBAWA JISUNG DAN JAEMIN KAN? DIMANA MEREKA?" haechan tau sekarang, pasti ini adalah orang suruhanya Johnny.

" dan Kau orang suruhanya johnny kan?"

"sialan dimana mereka? Dan bagaimana bisa kau menemukan Kami?!!"

" simple, aku menempelkan cip di pundak temanmu Jeno? Juno? Pada hari itu"

" Badebah—"

Drrtt!

Ucapan Mark terhenti ketika mendapat telfon dari Jeno dan menyuruhnya segera kembali dengan cepat.

Mark menatap sinis haechan dan sedikit menyeringai, ia merencanakan sesuatu kali ini.

" kau ku tandai" Mark segera melesat pergi, sementara Haechan membeku di tempatnya.

" akan ku kenalkan kau pada seseorang, tapi tidak sekarang" Entah kenapa ucapan seseorang melintas dikepalanya, kepalanya mulai terasa pening lagi.

- - -

Mark berlari mendekati Jeno yang sedang berusaha mengangkat tubuh seseorang.

" Jaemin? Apa yang terjadi"

" Kita tidak punya banyak waktu, jet kita sudah selesai, kita harus pergi membawa dia juga" Ucap Jeno.

Jeno berlari menuju gate jetnya diikuti Mark, Chenle dan Lucas. Masuk kedalam Jet Jeno langsung menaruh Jaemin di tempat duduk.

Wajahnya sudah pucat bahkan badanya dingin, jungwoo yang ada di Jet kaget ketika melihat sososk Jaemin yang mengenaskan.

" Dia kenapa?" tanya Jungwoo.

" entahlah kami menemukanya di koper barusan" jawab Lucas.

" jungwoo apa ada kotak P3K?" tanya Jeno.

" ada biar aku ambilkan" jungwoo segera mengambilkan obat.

Jeno mengecek nadi Jaemin ia masih merasakan detakannya berarti Jaemin masih hidup, hanya saja ia kehilangan banyak darah karena lukanya yang cukup dalam dan dalam jumlah yang banyak.

" Ini pasti kelakuan Marco" Ucap Jeno.

" Jeno" panggil Mark.

" Ya?"

" aku menemukan Donghyuck"

Believe that your Strawberry cigarattes will not go anywhere.

Fiore de Felicita | 216

TBC

Okelah terimakasih sudah baca dan vote, jeongmal kamsahmnida!! See u in next chapter pai pai!!!


Sunny Pwark. Feb 5, 2020.

Irregular Red Blood Circle [ Nomin ] || ✅Where stories live. Discover now