🔫 Empat Puluh, Colors

5.7K 1K 105
                                    

Attention Please! kalau suka boleh di vote dan comment biar akunya tambah semangat nulisnya. Happy reading hope enjoy it! Typo bertebaran!

 Happy reading hope enjoy it! Typo bertebaran!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dor!

Dor!

Suara tembakan berasal dari pistol Jeno, ia berhasil menembak dua orang-orang milik Marco, sementara Jaemin masih berusaha bangkit.

Tubuhnya sangat lemas sekarang, Marco berusaha mendekati Jaemin namun Jeno lebih dulu menyingkirkan Jaemin dari hadapan Marco.

" Stop! Lawanmu adalah aku" Ucap Jeno.

" Tapi aku tidak punya urusan denganmu, urusanku dengan si penghianat ini" ucap Marco.

" Bawa Jisung Sekarang!" Jaemin berusaha bangkit dan berlari menuju tubuh Jisung.

Jaemin mendekati tubuh Jisung
Dan menyederkan tubuhnya di pangkuannya, wajah Jaemin terlihat panik ketika peluru itu berada tepat di tengah, darah juga merembes banyak.

" Jisung" jaemin menepuk-nepuk pipi Jisung, mengengam tanganya berusaha memberi kehangatan pada tubuh Jisung yang semakin mendingin.

" Bertahanlah, Hyung berusaha sejauh ini untukmu.. Tolong bertahanlah Sung-ah" Jisung mempererat pelukanya pada tubuh Jisung.

Sementara itu Jeno masih bertarung sengit dengan Marco, senjatanya sudah kehabisan peluru, Mereka bertatun dengan tangan kosong.

" Sialan kau Lee Jeno" Marco berusaha mengambil apapun yang bisa ia gunakan sebagai senjata.

Namun saat Marco hendak mengambil batu runcing untuk menyerang Jeno, Jeno lebih dulu mengambil senjata yang terletak tak jauh darinya, masih ada satu peluru yang artinya ia hanya punya satu kesempatan.

" tebak siapa yang akan kalah sekarang" Jeno menyeringai.

" Wajahmu buruk rupa Marco makanya kau memakai beberapa topeng untuk menutupimu, tapi kau tau.. Pada akhirnya topengmu membelot karena dirimu sendiri, karena kau terlalu serakah dan manis di awal"

" kau bermain terlalu kasar Lee jeno"

Dor!

Jeno menembakan peluru itu dan tepat sasaran, peluru itu mengenai kepala Marco. Kepalanya mengeluarkan darah, matanya memutih, mulutnya menganga.

" Sayonara Hirai Marco"

- - -

Tuuuuutttt

Mereka semua menutup mata ketika suara melengking itu terdengar, namun tidak ada tanda-tanda ledakan dari bom.

Ten membuka matanya, melihat lampu bomnya berubah menjadi hijau dan waktunya mati.

" Jeno berhasil" Ucap Ten, mereka semua membuka mata dan bernafas lega.

Haechan langsung memeluk Mark, mark membalas pelukan haechan erat, Lucas langsung mencium bibir Jungwoo dan Chenle yang jatuh terduduk, dia sudah lemas tenaganya seakan terkuras hanya untuk memompa jantungnya yang terus berdegup kencang barusan.

" Syukurlah" Ucap Yangyang.

" mama" Ten yang sedang mencopot rompi bomnya menoleh mendapati Haechan yang mendekat dari berdiri di hadapanya.

" Kau sudah besar ya" ucap Ten, Mata haechan berkaca-kaca mendengarnya.

" aku merindukan mama" Ten memeluk Haechan dan dibalas pelukan oleh Haechan.

" Jangan menangis, maafkan mama baru bisa menemukanmu sekarang dalam keadaan yang seperti ini juga"

" Tidak.. Ini juga salahku" Ten tersenyum, ia menghapus airmata Haechan.

" Kau tubuh lebih tinggi sekarang, dan apa-apaan tanganmu ini" Ten melihat tangan Haechan yang ia jahit.

" Ini modifikasi tubuh namanya body stitches.. Tidak sakit, aku hanya bosan saja"

" Kau nakal seo haechan"

" Em.. Mama, dimana papa?" Senyum ten langsung memudar.

" mama dan papa bercerai setelah duatahun kau hilang—"

" aku mengerti, jadi ini alasan mama selama ini mencariku sendiri, tapi bisakah aku bertemu papa ketika pulang nanti?"

" Tentu... Tentu saja"

Tiba-tiba suara helikopter terdengar dari heliped yang berda di lantai paling atas.

" Jeno kembali" Ucap yang yang.

Mereka semua bergegas naik ke atas untuk mengetahui keadaanya, Lucas segera menelfon paramedis ia pasti tau bagaimana keadaan Jeno

Brak!

Mereka semua kaget ketika Jeno mengendong Jisung di punggungnya dan Jaemin yang baru turun dari kemudi helikopter.

" Bagaimana bisa?" tanya Mark.

" Ceritanya panjan, tolong hubungi paramedis jisung terluka parah"

- - -

Beruntung kata dokter luka jisung tidak sampai mengenai jantungnya, peluru yang menembus kulitnya hanya melukai tulang rusuknya.

Keadaan jisung kini masih kritis, Jaemin kembali di rawat karena lukanya belum sepenuhnya sembuh, sementara Jeno hanya mendapatkan luka kecil.

" Kita berhasil" ucap Mark.

" Saatnya meminta komisi pada Johnny" Ucap Lucas sambil merentangkan tanganya.

" Mau kau pakai apa uang itu?" Tanya Jeno.

" Tentu saja menikahi kekasihku ini, bukankah aku sudah berjanji? Dan lagi pula mumpung baby masih berusia empat bulan" jawab Lucas sembari mengusap perut Jungwoo.

" Pft!" Mark menyenburkan minumanya.

" Kau sudah menabung duluan?! Sialan memang" Semua orang yang berada di ruangan itu tertawa.

TBC

Hai haii!! Irregular red blood circle menemani malam minggu kaliannnn!!!! Mana yang kemarin geregetan sama bomnya????!! Nahh aku juga mau ngasih tau kalau chaptet depan end (╥﹏╥) huhuhu... Okelah terimakasih sudah baca dan vote jeongmal kamsahamnida!!! See u in next chaptet pai pai!!

Sunny Pwark. Feb 29, 2020.

Irregular Red Blood Circle [ Nomin ] || ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang