🔫 Duapuluh Sembilan, Anak Ini

5.7K 1K 19
                                    

Attention please! Kalau suka boleh di vote dan comment biar akunya tambah semangat nulisnya. Happy reading hope enjoy it! Typi bertebaran!

Jaemin mempercepat langkahnya, sepatu kulit megkilat, jas merah maroon dan kemeja hitam menghiasi stylenya hari ini

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Jaemin mempercepat langkahnya, sepatu kulit megkilat, jas merah maroon dan kemeja hitam menghiasi stylenya hari ini.

Hari ini ada rapat kolega bisnis Marco dan seperti biasa, Jaemin akan menjadi wajah untuk marco. Jaemin menyamarkan bekas luka di wajahnya dengan foundation, dan sedikit lipabalm agar tidak terlihat pucat.

" selamat siang tuan Hiari Marco" ucap seorang di kantornya.

" Siang, apa ruang rapat sudah siap.. Haechan?"

" sudah tuan, tuan Liu Yangyang sudah berada di dalam juga"

" Bagus, siapkan presentasi
Dan wendy, Ambilkan berkasnya"

" Baik tuan" Jaemin memasuki ruangan tanpa kata dan tanpa sapaan.

Wajahnya datar, ia langsung mendudukan dirinya di kursi paling tengah. Menyilangkan kedua kakinya dan menyuruh bawahanya untuk bicara.

" Wendy, panggil dia kemari" wendy sekertarisnya langsung keluar dan kembali dengan Jisung yang berdandan seperti sebelumnya.

Buta

" duduk" Jaemin menyuruh Jisung duduk di samping Jaemin.

" Hyung" Panggil jisung lirih.

" Tanda tangani ini" Jaemin membantu Jisung menekan jarinya dari kotak tinta menuju kertas yang ada dihadapanya kini.

" Tunggu" Yangyang menghentikan kegiatanya.

" ada apa tuan yangyang?"

" Aku

Ingin membatalkan menanam saham di perusahaan mu, ah bukan.. Tapi kami semua" Jaemin menatap orang di sekelilingnya.

- - -

" Aku tidak bisa menyerahkan Chenle, untuk apa kau menginginkan anak ini?" tanya Jeno.

" Kau tau, diakan anak pebisnis.. Kalau keluarganya mau kembali, maka bayar kami dengan uang yang banyak.. Bukankah menguntungkan?"

" Tidak, aku tetap tidak akan memberikanya sekalipun kau menodongkan semua senjatamu"

" baiklah... Penawaran lain, aku ingin punya akses menuju perusahaan Liu" jeno menaikan alisnya.

" Perusahan tambang emas itu?"

" Ya"

" Baiklah"

Jeno meninggalkan Renjun di dermaga malam itu, mereka pergi menuju tempat hotel penginapan Chenle, tidak aman berada di rumah yang mereka tempati kemarin.

" Hyung berapa lama kita menemukan Jisung?" Tanya Chenle.

" secepatnya" jawab Mark

" kau tidak mengantuk?"

" aku tidak bisa tidur, selalu mimpi buruk"

" Aku mengerti.. Tapi kau harus tidur ini sudah tengah malam dan tidak baik anak seumuranmu masih terjaga"

" Baiklah, aku tidur" Chenle berjalan dengan lunglai menuju kasurnya, menyelimuti dirinya.

Mark menghembuskan nafasnya berselang lima belas menit dari Chenle tidur, Ia mendengar isakan dan rintihan dari bibir Chenle.

" Mimpimu pasti buruk sekali, aku juga pernah merasakanya.. Aku harap besok bahagia" Mark mengelus kening Chenle, menenangkan anak itu dari mimpi buruknya.

Mark juga pernah berada di posisi Chenle, mimpi buruk berkepanjangan, penyesalan tiada akhir, dan amarah yang terus bergejolak. Namun Mark sekarang bisa mengendalikanya.

Jeno baru saja datang setelah berdiskusi dengan Renjun masalah persekutuanya, Lucas langsung merebahkan tubuhnya di kasur.

" Madilah kalian bau" Ucap Mark.

" anak itu sudah tidur?" Tanya Jeno.

" Baru saja, sepertinya dia trauma dia mengeluh mimpi buruk"

" Dia akan jadi anak yang kuat, bukankah begitu?"

" Ya"

Jeno beranjak dari duduknya melihat jam sudah pukul satu dini hari, ia harus bertemu yuta dan Renjun jam enam dan berangkat menuju hongkong setelahnya.

" Kita ke hongkong besok" ucap Jeno.

" Untuk apa?" tanya Mark.

" Kita harus menemui Liu Yangyang segera, lebih cepat berjalan lebih baik.. Perusahaan Tambang berlian kembali beroprasi"

" Baiklah"

" Persiapkan diri kalian" jeno meraih handuk untuk mandi setelah lucas keluar dari kamar mandi.

" Kau dengar besok kita ke hongkong lagi"

" Itu bagus, aku merindukan kampung halamanku" Ucap Lucas.

" Aku ingin pergi ke Vancover saja"

" Pergilah setelah misi selesai, kita liburan.. Aku ingin cepat selesai dan menikahi Jungwoo" Mark berdecak sebal.

- - -

" Koper ini terlihat mencurigakan"

" kenapa memangnya?"

" berat sekali, mana tidak ada tanda pengenalnya"

" ASTAGA!!"

TBC

Kira-kira apa ya yang ada di dalam koper???? Okelah terimakasih sudah baca dan vote jeongmal kamsahamnida!!! See u in next chapter pai pai!!


Sunny Pwark. Feb 3, 2020.

Irregular Red Blood Circle [ Nomin ] || ✅Where stories live. Discover now