PERTEMUAN

145 21 0
                                    

Luna mengikuti pelajaran dengan seksama, dia duduk dengan gadis cantik dan ramah.

"Hey, kenalin gue Merliah Anastasya panggil aja Liah"
Liah menjulurkan tangannya sambil tersenyum kepada Luna.

"Gue Luna, gue pindahan dari Bandung"
Kata Luna membalas uluran tangan tersebut.

"Tadi juga lo bilang gitu ke kita kok di ulang lagi?"
Liah tertawa melihat kelakuan lucu Luna.

"Eh iya ya, gue lupa soalnya"

"Haha, aduh Luna Luna"
Luna hanya tertawa melihat Liah menertawakannya. Cukup banyak yang mereka bicarakan, sampai bel istirahat berbunyi.

"Kantin yuk, ntar gue ajak lo keliling sekolah deh"

"Kuy lah"
Luna menggandeng Liah menuju kantin.

***
Seorang laki-laki terlihat seperti sedang frustasi. Dia memukul dan menendang tembok di belakang kelas tanpa henti, wajahnya sudah memerah menahan amarah.

"Kenapa sih Lun, lo harus hadir lagi dalam hidup gue!! Gue benci sama lo Luna, gue bencii!!"
Raffi memegang rambutnya frustasi.
Ya laki-laki itu Bintang Al-Raffi Gentara. Sahabat kecil Luna.

Flashback On
Luna sedang bermain petak umpet bersama Raffi. Kemudian beralih bermain monopoli dan masih banyak lagi yang dilakukan dua bocah kecil ini.

Sebelum ada tanda mamih dan bunda mereka menjemput untuk pulang, tidak akan ada kata pulang bagi mereka berdua.

"Luna,Raffi pulang yuk, ini udah mau maghrib sayang, yuk pulang"
Riska dan Linda datang menjemput kedua buah hatinya.

"Yaudah deh yuk"
Ajak Luna kepada Raffi untuk pulang.

"Bintang besok kita main lagi ya"

"Iya Una besok kita main lagi".
Raffi tersenyum ke arah Luna.

Raffi dan Luna pun pulang ke rumah masing-masing. Setiap hari Luna habiskan waktu bermainnya bersama Raffi.

Sampai sewaktu kelas 3 SD
Luna tiba-tiba saja menghilang dari pandangan Raffi.

"Bunda, bunda. Una kemana sih? Kok gak keliatan? Raffi pengen main bun sama Una"
Una adalah panggilan Raffi untuk Luna. Linda menghela nafasnya berat.

Dia tidak tega untuk mengatakan kepada anaknya kalau Luna sudah pindah karena Riska ada urusan mendadak jadi tidak punya banyak waktu untuk pamit, meskipun mereka adalah tetangga.

"Una cuman pergi sebentar kok sayang, nanti juga Una kembali kok"
Kata Linda menenangkan anaknya.

Lebih dari setahun Raffi menunggu Luna untuk kembali, namun tidak ada tanda-tanda gadis itu akan kembali untuknya.

Sampai akhirnya Linda terpaksa menceritakan semuanya kepada Raffi kalau Luna sudah pindah ke Bandung.

Raffi kecewa 3 hari Raffi mengurung diri di kamar. Dia terlalu sakit hati atas apa yang dilakukan Luna, Luna tidak menelponnya, bahkan saat pergi Luna tidak pamit padanya.

Seolah Luna sangat melupakannya
Itulah hal yang paling membuat Raffi membenci Luna saat ini

Flashback off

"Ya Tuhan, kenapa dia harus hadir lagi dalam kehidupan guee? Kenapa!!!"
Raffi kembali menendang tembok sebagai pelampiasan amarahnya.

Karena tenaganya sudah terkuras Raffi memutuskan untuk pergi ke kantin mengisi perutnya.

***

Luna tengah menikmati makanannya bersama Liah.
Tanpa sengaja Luna melihat Raffi di meja pojok kiri, karena merasa tidak asing dengan Laki-laki itu Luna lebih menajamkan penglihatannya.

FRIENDZONE Area (COMPLETED)Donde viven las historias. Descúbrelo ahora