ANGGA

111 18 0
                                    

Sesuai rencana. Raffi dan Linda akan makan malam bersama di rumah Luna. Semuanya sudah siap. Hanya tinggal menunggu Raffi dan Linda datang.

Tidak lama kemudian, terdengar suara mobil terparkir di halaman rumah Luna. Luna dan Riska langsung keluar menyambut Raffi dan bundanya.

"Hy bun, akhirnya dateng juga"
Luna lantas memeluk Linda.

"Hehe iya sayang, kamu kok cantik banget malam ini?"
Linda memperhatikan penampilan Luna.

Luna mengenakan dress selutut berwarna tosca dengan rambut yang dibiarkan tergerai bebas.

"Bunda mah bisa aja"
Luna tersipu malu.

"Yuk masuk"
Riska mengajak Linda untuk masuk ke dalam rumah.
Raffi diam-diam memperhatikan penampilan Luna. Satu kata yang terlintas dalam benak Raffi, "cantik".

Mereka pun langsung menuju meja makan. Mereka semua menikmati makan malam hari ini. Sesekali terdengar tawa dari mereka. Setelah selesai mereka semua menuju ruang tamu hanya sekedar untuk bercengkrama.

"Bundaa, tau gak aku sama Raffi udah baikan lho"
Luna bercerita dengan semangat.

"Beneran? Alhamdulillah kalo gitu, Raffi sama Luna jangan berantem lagi yah"

"Oke bun"
Luna tersenyum bahagia.

"Raffi?"
Linda menanyakan kepada Raffi.

"Iya"

"Nah gitu dong, rencana mamih sama Linda dari dulu pengen jodohin kalian berdua"
Kali ini Riska menimpali.

"Gak mau mih"
Raffi membuka suara.

"Iya mih, Luna juga udah punya pacar"

Degg!

Raffi terkejut bukan main. Terselip rasa kecewa saat Luna mengatakan jika dia sudah punya pacar.
Pasalnya Raffi sedikit menyimpan rasa untuk Luna. Sedikit ya.

"Pacar? Siapa sayang? Kok mamih gak tau?"
Riska heran, Luna tidak pernah menceritakan tentang pacarnya.

"Namanya Angga, dia orang Jakarta juga sih mih. Deket kok sama kita. dia juga satu sekolah mih sama Luna cuman beda kelas dia IPA3, sekarang dia di Jerman, katanya sih ada urusan bentar disana.

"Yahh gak jadi deh jodohin kamu sama Raffi, pasti Raffi kecewa"
Linda hanya tersenyum menerima keputusan Luna.

"Hehe maafin Luna yah bun, lagian kalo mau jodohin Luna sama Raffi kayaknya gak bisa, mana mau Raffi sama cewek kayak Luna"
Luna tersenyum menatap Linda.

"Hush gak boleh ngomong gitu. Menurut bunda ya, ini si Raffi kayaknya diam-diam suka sama kamu sayang, cuman yah gitu Raffi orangnya gengsian"
Luna tertawa mendengar cerita Linda.

"Gak bun, aku gak mau dijodohin sama Luna".
Raffi nampaknya begitu kesal, entah kesal karena tidak mau dijodohkan dengan Luna atau kesal karena Luna sudah milik orang lain.

"Yaudah kalo gak mau, mamih sama Linda gak maksa kok, kalo jodoh mah gak kemana"
Linda dan Riska hanya tertawa.

Setelah selesai dengan perdebatan kecil, Linda dan Raffi pun bergegas pamit pulang.

***

Raffi merebahkan tubuhnya di ranjangnya. Sebuah kata yang selalu tergiang di otak Raffi "ANGGA". Raffi kenal laki-laki itu, dia seorang kapten tim basket di SMA NUSA BANGSA dan Raffi termasuk anggotanya.

"Arrghhs, ngapain sih mikirin orang gak jelas gitu!"
Raffi menjambak rambutnya dengan penuh amarah.

"Ayolah Raffi, berhenti mikirin cewek bego kayak Luna!"
Raffi berbicara sendiri.
Raffi memaksa memejamkan matanya. Dan berhasil akhirnya Raffi terbang ke alam mimpi.

FRIENDZONE Area (COMPLETED)Where stories live. Discover now