MURID BARU

144 27 3
                                    

Luna bangun cepat pagi ini. Alasannya dia sudah tidak sabar ke sekolah barunya.

"Luna sarapan dulu sayang!".
Teriak Riska dari ruang makan. Riska sedang mengoles selai strawberry untuk Luna.

"Iya mih"
Luna langsung turun dari kamarnya.
Luna pun segera duduk dan mengambil roti dan langsung melahapnya.

"Nanti di sekolah kamu cari guru yang namanya Nova Yunita, dia temen mamih jadi kamu bisa nanyain dimana kelas kamu"
Jelas Riska sambil menatap putrinya yang sedari tadi sibuk mengunyah makanan.

"Hmm iya mih"

"Yaudah sana berangkat gih,nanti kamu telat"

"Iya mih,Luna berangkat dulu ya mih,Assalamualaikum"
Ucap Luna sambil mencium tangan mamihnya.

"Iya sayang, waalaikumsalam"
Riska mengantar putrinya sampai depan pintu. Luna menuju bagasi dan mengambil sepedanya, Luna bisa saja diantar mamihnya naik mobil.

Tapi karena jaraknya cukup dekat jadi Luna memutuskan untuk memakai sepeda ke sekolahnya, sepeda itu sengaja Luna bawa dari Bandung katanya untuk mengurangi polusi di Jakarta.

Luna bersepeda dengan santai dan tak lupa senyum yang selalu menghiasi wajah cantiknya.
Sesampainya di sekolah Luna segera memarkirkan sepedanya di tempat sepeda.

Luna bertemu dengan satpam penjaga sekolah yang berumur sekitar 45 tahun.

"Pagi pak satpam"
Sapa Luna ramah dengan senyuman manisnya.

"Pagi non, tunggu dulu,non murid baru ya? Soalnya gak pernah liat non di sekolah ini?"
Tanya pak satpam itu kepada Luna.

"Iya pak, kenalin saya Luna pindahan dari Bandung"
Kata Luna sambil menyalami pak satpam tersebut, terlalu ramah anak ini.

"Panggil aja bapak dengan pak Rusdi"

"Oke pak Rusdi, oh iya saya ada sandwich untuk bapak,siapa tau bapak belum sarapan"

Kata Luna sambil menyodorkan kotak bekal berisi sandwich untuk pak Rusdi.

"Aduh non, bapak gak mau repotin non"

"Gak apa-apa pak Rusdi, saya ikhlas kok, rezeki gak boleh di tolak lho pak"

"Emm yaudah deh, bapak terima yah, sekali lagi makasih non Luna"

"Iya pak Rusdi sama-sama, kalo gitu Luna masuk dulu ya, Assalamualaikum"

Ucap Luna sambil menyalami Pak Rusdi dan langsung masuk ke sekolah barunya.

"Ternyata masih ada orang sebaik non Luna"
Puji pak Rusdi setelah Luna pergi masuk ke sekolah.

               ***

Luna celingak celinguk mencari guru bernama Bu Nova. Sampai tidak sengaja menabrak seseorang yang sedang membawa buku yang cukup banyak

"Eh sorry-sorry, maaf gak sengaja"
Kata Luna sambil membantu mengambil buku yang jatuh.

"Iya gak apa-apa"
Laki-laki itu menyipitkan matanya. Dia tidak pernah melihat gadis itu di sekolah ini.

Karena penasaran laki-laki itu pun menanyakan siapa gerangan gadis cantik di depannya ini.

"Emm lo anak baru ya?"
Tanya laki-laki tersebut karena terlalu penasaran.

"Eh, iya kenalin gue Luna, gue murid pindahan dari Bandung"
Luna menjulurkan tangannya kepada laki-lakit tersebut.

"Oh, pantesan gue baru liat, gue Bagas"

"Oh iya, gue boleh minta tolong gak, kalo lo gak keberatan sih"
Kata Luna agak ragu. Takut laki-laki di depannya ini enggan menolongnya.

"Boleh kok, emang lo mau dibantuin apa?
Tanya Bagas kepada Luna.

"Emm, anterin gue ketemu sama Bu Nova boleh gak?"

"Oh boleh. Yuk gue anterin"
Bagas mendahului Luna dan berjalan ke arah ruang Bu Nova.

Tidak ada yang memulai pembicaraan, semua hening. Mereka pun sampai di depan ruang Bu Nova.

"Nah, lo tinggal masuk aja, gue tinggal gak apa-apa kan, tenang aja disini gak ada anjing jadi gak bakal ada yang gigit lo"
Jelas Bagas sambil nyengir.

"Hehe iya gak apa-apa, makasih ya udah mau nganterin gue, maaf ngerepotin"

"Iya gak apa-apa Yaudah gue cabut dulu ya, bye"
Kata Bagas sambil berjalan menuju kelasnya. Luna menatap kepergian Bagas dengan tersenyum. Belum beberapa menit Luna disini, dia sudah menemukan seorang teman yang baik, ganteng, ramah seperti Bagas.

"Bismillah, semoga aja bu Nova gak gigit gue"
Bibir Luna berkomat kamit sambil mengetuk pintu.

Terdengar suara perempuan menyuruh Luna untuk masuk, dengan ragu Luna masuk ke ruang tersebut.

"Permisi bu"
Ucap Luna sopan dan hati-hati.

"Iya,emm kamu yang namanya Luna?"
Tanya bu Nova kepada Luna.

"Eh iya bu saya Luna"
Jawab Luna dengan gugup.

"Wah gak nyangka kamu sekarang udah besar ya cantik lagi persis kayak Riska, baru kemarin kamu masih saya gendong"

Ujar bu Nova sambil tersenyum. Bu Nova tidak menyangka si Luna kecil akan tumbuh menjadi seorang gadis cantik yang sekarang sudah ada di depan matanya.

"Yaudah sekarang kita ke kelas kamu ya, biar ibu yang anterin, kebetulan wali kelas kamu sedang mengajar sekarang"

"Iya bu"
Ucap Luna dengan tersenyum.

Luna pun mengikuti bu Nova yang berjalan di depannya.Mereka pun berhenti di depan ruang kelas,Luna belum ingin menampakkan dirinya.

Luna melihat papan nama kelas di atas pintu kelas tersebut, disana terpampang jelas kelas XI IPA2.

Dari dalam kelas keluarlah seorang guru. Guru tersebut berbincang sebentar dengan Bu Nova.

"Luna ini wali kelas kamu, namanya Bu Bella, kalo gitu ibu ke kantor dulu, belajar yang bener"
Ucap bu Nova sambil melenggang pergi.

"Yaudah, yuk masuk"
Bu Bella berjalan dan di ikuti oleh Luna. Semua mata memandang Luna, kebanyakan kaum Adam memuji kecantikan Luna, tidak sedikit murid perempuan di kelas itu berbisik karena kecantikan Luna mengalahkan mereka.

"Anak-anak, hari ini ada murid baru pindahan dari Bandung, perkenalkan diri mu nak"
Kata Bu Bella kepada Luna.

"Hay temen-temen, perkenalkan nama saya Gabriella Luna Atria, panggil aja Luna. Saya pindahan dari Bandung. Semoga kita semua bisa berteman baik, terima kasih".
Luna memperkenalkan dirinya, Luna begitu percaya diri.

Banyak yang bersorak mengagumi Luna.

"Namanya cantik kayak orangnya"

"Luna wajahmu bagaikan tiang listrik dan panci"

"Apa hubungannya coba?"

"Kagak ada"

"Bacot lo anjir"

Begitu lah kira-kira bisikan kaum adam sesamanya. Dari sekian banyak teman sekelas Luna, hanya ada satu laki-laki yang begitu tidak peduli kedatangan Luna.

Luna seperti mengenal laki-laki itu. Tapi Luna tidak mau ambil pusing, toh bukan urusannya.
Luna pun duduk di bangku yang kosong di bagian pojok kiri.

Dan kelas pun seketika hening saat bu Bella memulai pelajaran.

                ***

FRIENDZONE Area (COMPLETED)Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon