HARI BERSAMA RAFFI

78 19 0
                                    

Luna dan Raffi baru saja sampai di Dufan. Luna dan Raffi segera memasuki area yang penuh permainan tersebut.

"Jadi lo mau main apa?"

"Gue gak mau main"

"Lah terus apa dong?"
Tanya Raffi.

"Mau makan"

"Teruus kenapa lo ngajak gue kesini Lunaaa"
Raffi berkata dengan penuh penekanan. Agaknya harus ekstra sabar untuk menghadapi makhluk seperti Luna.

"Gue tadi salah ngomong"
Luna hanya nyengir tanpa dosa.

"Yaudah sekarang gimana? Pindah tempat?"

"Iyaa, makan di pinggir jalan yuk"
Ajak Luna.

"Luna sayang, alhamdulillah yah kita ini masih mampu, jadi gak perlu makan di pinggir jalan. Lo mau ngemis gitu?"

"Ihh bukan gitu Raffi. Maksud Luna kita makan yang ada di pinggir jalan gitu, kayak pedagang kaki lima"

"Bilang dong dari tadi,buat gue naik darah aja"
Raffi menggerutu kesal.

"Yaudah kalo gak mau nganterin. Gue bisa sendiri kok"
Luna berjalan meninggalkan Raffi. Raffi mengejar Luna.

"Ya Allah bukan gitu, mau kok"

"Kalo gak mau gak usah maksa deh Raffi"

"Mau Lun, yang bilang gak mau siapa?"

"Lo lah siapa lagi?"

"Yak kapan gue bilang gak mau? Gak pernah kan"

"Ya tadi lo bilang gini "buat gue naik darah aja" iya kan?"
Luna mempraktekan gaya Raffi.

"Ya tapi gak ada kata "Gak mau" kan? Gue cuman kesel aja Lun".

"Iya gak ada, tapi lo seolah gak mau nganterin gue tau gak"
Mata Luna berkaca-kaca sepertinya moodnya sangat buruk saat ini.
Tanpa membalas Raffi langsung memeluk Luna. Luna membalas pelukan Raffi. Raffi mendengar isakan kecil, sepertinya Luna menangis.

"Udah Lun, maafin gue ya"
Luna mengangguk dan mempererat pelukannya.

"Yaudah, yuk katanya mau makan?"
Luna mengangguk dan menghapus air matanya.

"Yuk"
Baru selangkah Luna berjalan, Raffi mencekal lengannya dan menarik Luna ke hadapannya.

"Senyum dulu dong buat suami"
Raffi tersenyum.

Luna pun tersenyum tulus untuk Raffi. Bukan hanya tersenyum, Luna tertawa bersama Raffi.

Mereka pun bergegas meninggalkan tempat itu dan menuju tempat makan yang Luna inginkan.

Luna memilih makan sate ayam di pinggir jalan. Raffi hanya mengikuti kemauan Luna.

"Bang satenya dua ya"
Tukang sate itu pun menoleh. Luna cukup kagum, abang tukang sate ini cukup muda, sekitar umur 21 tahun. Apalagi wajah pedagang ini cukup tampan hingga membuat sebagian orang tak percaya orang setampan ini berdagang sate.

"Iya dek"
Pedagang itu cukup lama memandang Luna. Lalu beralih untuk membuat sate pesanan Luna dan Raffi.

Makanan mereka pun datang. Tukang sate tersebut duduk di samping Luna dan Raffi.

"Nama kamu siapa?"
Laki-laki itu bertanya kepada Luna.

"Luna"

"Gak maksud saya, nama lengkap kamu"
Raffi mengernyitkan dahi. Kenapa laki-laki ini ngotot ingin tahu nama Luna.

"Gabriella Luna Atria"
Laki-laki itu hanya mengangguk sambil tersenyum.

Setelah selesai Raffi dan Luna bergegas pergi dari tempat itu.

FRIENDZONE Area (COMPLETED)Where stories live. Discover now