12. So Tired!

3.8K 279 9
                                    

Hello guys!
Happy Reading guys ❤
.

Vote and comments please:)

________________________________

Yura merenggangkan otot lengan dan otot lehernya. Rasanya badan Yura mati rasa saat ini. Ia telah selesai menyajikan pesanan mereka.

Entah setan apa yang merasuki Oh Sehun. Tiba-tiba saja ia menyuruh Yura untuk segera tidur, tapi itu lebih baik. Karena ini sudah sangat larut, bahkan jam tidurnya sudah terlewat sejak tadi. Yura melirik jam dinding sejenak. Pukul 23.45 dan ia baru saja akan tidur, untung saja ia tadi sudah sempat meminum susu.

Segera ia baringkan tubuhnya diatas kasur yang empuk. Ia harus beristirahat sejenak, karena mungkin besok ia akan mendapat kejutan.

~_~

Yura menggeliat dari tidurnya, ia mencoba untuk membuka mata meski rasanya sangat berat. Ia melirik jam dinding, pukul 05.48

Astaga! Bahkan ia terlambat!

Yura segera bergegas mandi, setelah menyelesaikan ritual mandinya, Yura segera bergegas menuju dapur. Ia membuka pintu kulkas. Dan ia lupa jika bahan dikulkas habis, hanya tersisa telur dan beberapa potongan sawi. Tidak mungkin ia akan membuat omelet bukan?

Ia menghela nafas, lalu mulai memasak. Baiklah ia akan memasak telur gulung saja. Biarlah, salahkan saja teman-teman pria itu yang sudah menghabiskan persediaan bahan-bahan di kulkas.

Setelah selesai membuat telur gulung, Yura beranjak menuju ruang televisi. Ia tidak terkejut sama sekali, sudah ia duga semalam, bahwa ia akan mendapatkan kejutan.

Dan ini kejutannya...

Sampah sisa makanan ringan berserakan. Tempat sampah juga penuh bahkan sampai tumpah isi sampahnya. Gelas kotor tergeletak diatas meja. Bahkan ada beberapa botol soju.

Remahan makanan ringan dan tumpahan minuman menghiasi karpet dan sofa. Bantal sofa berada dimana-mana. Bahkan ada yang sampai diatas televisi. Bahkan kursi sofapun juga ikut tak tentu arah.

Bisa kalian bayangkan sendiri bagaimana hancurnya ruangan ini.

Menghela nafas kasar, Yura mulai memunguti sampah yang berceceran.
Setelah sampah sudah ia kumpulkan di plastik sampah jumbo, Yura mulai mengepel lantai dan merapikan sofa serta mengambil bantal sofa yang berceceran.

Menaruh gelas-gelas kotor kedapur dan membuang botol soju. Mengelap meja dan menggulung karpet, mungkin ia akan meloundrykannya nanti. Tidak mungkin ia akan mencucinya bukan? Karpet ini berbahan bulu!

Setelah selesai Yura menuju dapur dan mencuci gelas-gelas kotor dan piring kotor.

~_~

Yura duduk di sofa kamar. Kegiatan bersih-bersihnya sudah selesai, ia duduk didepan kipas angin sambil mengelap wajah berkeringatnya dengan tisue. Ia beranjak dari sofa dan berjalan menuju laci disamping tempat tidur.

Yura mengambil vitamin dan obat penambah darah masing-masing satu butir. Mengambil air di meja naskas dan meminumnya. Ia memijat bahunya yang terasa sungguh pegal.
Yura dapat merasakan tendangan dari sang buah hati didalam, mungkin ia juga ikut kelelahan.

Ia mengusap perutnya yang tak lagi datar, perutnya sedikit membuncit dan ia senang akan hal itu. Janinnya sudah hampir berusia 5 bulan. Yura beranjak dari ranjang dan berganti baju. Ia akan membeli bahan makanan serta meloundrykan karpet.

Setelah selesai ia beranjak keluar dari kamar. Menuju ruang televisi untuk membawa karpetnya.

"Apa yang sedang kau lakukan."

Yura tersentak kaget, lalu membalikkan tubuhnya. Oh Sehun, pria itu berdiri dihadapannya.

"Aku akan meluondrykannya tuan." Ucapnya sambil menunjuk kearah karpet.

"Kau akan membawanya ketempat laundry?"

Yura mengangguk.

"Kau tidak perlu melakukannya. Aku akan menelpon petugas laundry saja. Kau bisa langsung berbelanja bahan makanan."

Entah mengapa hati Yura menghangat. Rasanya, pria itu  seperti mengkhawatirkannya.

Yura tersenyum dan mengangguk.

"Kau jangan berbangga hati. Aku melakukannya agar kau cepat membuatkan sarapan. Kau hanya memasak telur gulung tadi." Ucap Sehun sarkas.

Yura tetap tersenyum dan mengangguk. Memang rasanya menyakitkan. Sadarlah Yura! Ia takkan pernah peduli padamu! Sekalipun iya, dibalik itu pasti ada alasan lain. Batinnya menjerit.

~_~

Yura berjalan keluar dari minimarket. Ia sudah selesai membeli bahan makanan, kedua tangannya menenteng dua plastik besar. Ini sangat berat!

Sambil menunggu taksi online Yura duduk sebentar di bangku kursi depan minimarket.

Yura mengusap perutnya, besok adalah hari natal. Bahkan ia belum menyiapkan segalanya. Yura pikir, mungkin Sehun akan merayakannya diluar.

Tunggu. Besok hari natal, berarti besok ia akan pergi ke Mansion. Ia tersenyum senang. Ah.. Yura sudah tak sabar besok. Jujur ia menyukai saat ia pergi ke Mansion. Dimana Sehun akan bersikap seolah-olah pria itu sangat mencintainya. Walaupun berpura-pura, namun Yura akan tetap senang.

Tak lama sebuah taksi berhenti tepat didepan minimarket. Yura segera berdiri dan membawa barang belanjaannya menuju taksi. Setelah memasukkan barang-barang belanjaannya dengan dibantu sopir, Yura membukan pintu mobil dan duduk dibangku penumpang.

"Kemana nona?"

"Apartemen Signiel Seoul."

Mobil melaju perlahan.

Yura tersenyum disetiap perjalanan sambil melihat kearah luar. Memperhatikan pohon-pohon natal yang berwarna-warni dan sangat terang. Sangat indah!

Ia tak sabar menunggu besok!

~_~

TBC
.

Jangan lupa vote ya!
.
.
See you in next chapters!
.
Jangan lupa follow akunku ya!❤

Marriage With Mr. Sehun [SehunYura] #BJPWWhere stories live. Discover now