21. Nice Night

4.1K 273 33
                                    

Hello guys!
Happy Reading guys ❤

Thanks for 3k view guys!

Don't forget to vote before read. Love you guys ^^

Follow my account😙

_______________________________

Y

ura menatap Sehun yang tengah terbaring di atas ranjang. Ada setitik rasa sakit dihatinya.

Entahlah.. Yura benci saat Sehun menyebut nama Hyein terus menerus.

Yura menunduk dalam. Saat ini hatinya tak sinkron dengan pikirannya. Hati dan pikirannya selalu bertolak belakang. Yura pun tak paham dengan apa yang ia rasa.

"Yura..."

Yura menoleh kebelakang saat suara lirih memanggil namanya.

"Apa tuan ingin minum?"

Yura mendekat kesisi ranjang guna mendengar suara lirih Oh Sehun.

"Pukul berapa sekarang?"

Sehun mencoba untuk bangkit dari baringnya. Melihat itu spontan Yura mencoba membantu Sehun yang terlihat kesusahan untuk duduk.

Sehun menatap Yura seakan menunggu jawaban. Seakan mengerti Yura langsung melirik arloji yang melingkar di lengannya.

"Sekarang sudah pukul 23.34 tuan."

Sehun mengangguk faham. Ia menatap lurus kearah depan, tatapan kosong.

"Kau yang memindahkanku kesini?"

Pertanyaan yang mirip dengan pernyataan.

"Iya tuan." Yura menjawab sambil mengangguk pelan.

Sehun menatap kesamping. Tepat kearah mata Yura.

"Mengapa kau pergi kemarin?"

Apa seorang Oh Sehun baru saja mengkhawatirkannya?

Dengan gugup Yura menjawab "Saya hanya merindukan nenek. Jadi saya pikir, saya harus menemuinya."

"Kau tidak meminta persetujuanku."

"Maaf tuan. Kemarin tuan tidak ada, dan saya tidak menyimpan nomor ponsel tuan."

Sehun mengangguk.

"Kupikir kau ingin pergi sebelum perceraian."

Yura menggeleng cepat.

"Tidak tuan saya hanya ingin menemui nenek. Maafkan saya." Yura mencoba untuk menundukkan badannya, namun terasa sulit karena perutnya yang sudah membuncit.

"Tidak usah memaksakan diri jika tidak bisa."

Ucapan dari Oh Sehun membuat ia menghentikan aksinya.

"Ambilkan aku teh hangat."

Yura mengangguk pelan lalu berjalan pelan menuju pintu keluar kamar dan beranjak kedapur.

Sehun merenggangkan otot lehernya. Menggelengkan kepalanya ke kanan dan kiri.

"Ah..."

Desahan lega Sehun karena bunyi dari perenggangan ototnya terdengar.

"Leherku seakan mati rasa."

Sehun beranjak dari duduk nya dan berjalan pelan menuju balkon. Ia membuka pintu balkon perlahan, dan nampaklah pemandangan indah kota Seoul di malam hari dari atas gedung Apartemennya.

Marriage With Mr. Sehun [SehunYura] #BJPWWhere stories live. Discover now