54. Like a Dream

3K 267 45
                                    

Hello guys!

Happy Reading guys ❤
.

Please give your vote and comments:)

________________________________


Pintu kamar mandi itu terbuka, menampilkan sosok tubuh Sehun yang kini berbalut bathrobe putih menandakan bahwa acara mandi pria itu telah selesai. Atensinya teralihkan kearah sosok sang istri yang saat ini tengah bersenda-gurau bersama sang putra diatas ranjang. Matanya melirik kearah lantai yang saat ini terlihat bersih, padahal beberapa menit yang lalu masih terdapat pecahan kaca yang berserakan.

"Kau yang membersihkannya?"

Wanita itu menoleh dan mengangguk sebagai jawaban, bingung harus menjawab apa, masih merasa canggung dengan kejadian beberapa menit lalu.

"Jika ada seseorang yang berbicara denganmu, maka jawablah dengan mulutmu."

Yura tersenyum tipis "Iya, saya yang membersihkannya tuan."

"Tuan?"

Alis kiri Sehun terangkat ke atas seolah meminta penjelasan. Yura yang menyadari kata apa yang baru saja ia ucapkan segera meralat ucapannya.

"Maksudku, Oppa."

Sehun menghela nafas lelah, ia berusaha mengerti jika Yura saat ini memang berusaha untuk menghilangkan tabiatnya. Namun ia juga bukanlah sosok yang sabar, dari dulu apa yang ia inginkan pasti akan cepat terwujudkan.

"Biasakanlah dirimu, aku bukan sosok yang sabar jika kau ingi tau."

Ucapan Sehun berhasil membuat Yura terdiam sejenak, namun wanita itu hanya mampu melihat punggung lebar itu hilang di balik pintu walk in closet. Tak ada niatan untuk membalas ucapan sang dominan karena tau jika hal itu percuma. Dan daripada memikirkan hal itu lebih lanjut, ia lebih memikirkan bagaimana nantinya? Saat mereka berada di depan anggota keluarga lainnya, apa Yura harus tetap memanggil Oppa?

Jujur saja, Yura pun merasa geli mengucapkannya. Entahlah, menurut Yura panggilan itu terdengar sangat risih di telinganya. Namun mengapa Sehun sangat menyukai panggilan itu?

"Mungkin saja dia sudah terbiasa dengan panggilan itu, Nara saja memanggilnya dengan sebutan Oppa. Mungkin saat ia masih menjalin kasih dengan kekasihnya dulu, mungkin wanita itu juga memanggilnya Oppa."

Suara pintu walk in closet yang terbuka terdengar, Yura pun menghentikan aksi berpikiran jauhnya tadi. Yura memang tak bisa menampik pesona seorang Oh Sehun, pria itu mempunya cara tersendiri untuk menarik perhatian orang lain agar tertuju padanya. Yura juga tak menampik bahwa saat pertama kali menginjakkan kaki di Mansion besar ini, ia juga terlena pada pesona sang suami dulu.

Namun perbedaan status sosial dan derajat memberi tamparan keras padanya agar tau sebagaimana batasannya. Namun siapa sangka, justru ia malah terseret masuk kedalam lingkup keluarga ini tanpa ia duga. Dan bahkan saat ini ia sudah membentuk sebuah keluarga kecil bersama pria yang ia anggap 'tak mungkin' dulu.

"Kau melamun?"

Yura mengerjapkan matanya beberapa kali saat ia baru saja tersadar dari lamunannya, pria yang ia lamunkan tadi sekarang berdiri tepat di depannya dengan pakaian kasual yang terlihat sangat cocok di gunakannya.

Marriage With Mr. Sehun [SehunYura] #BJPWTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang