Marriage With Mr. Sehun [SehunYura] #BJPW

13b. Happy Christmas🎄 #2

_______________

Hello guys!
Happy Reading guys ❤
.

Vote and comments please:)

_________________________________

Mereka semua sekarang sedang berkumpul di meja makan. Waktunya untuk makan siang, layaknya keluarga besar lainnya yang bergembira disaat natal tiba.

Bahkan Sehun sangat perhatian pada Yura, pria itu bahkan menyuapi Yura dan sesekali mengelus perut wanita itu. Hingga semua orang Yura rasa sudah jengah dengan pemandangan yang tersaji, walau Yura tau ini hanya sebuah sandiwara.

Yura terus mengumbar senyumnya. Hatinua rasanya sangat senang!

"Yura, tidurlah dulu." Perintah sang ibu mertua.

Wanita itu melirik melirik kearah Sehun sekilas, pria itu juga menatap Yura seolah mengatakan turuti saja. Yura pun mengangguk lalu Sehun menggiringnya menuju kamar atas. Kamar milik pria itu sebelumnya, saat ia tinggal di Mansion.

Setelah mereka masuk, keadaan canggung menyelimuti keduanya. Yura masih berdiri didepan pintu, sedangkan Sehun duduk diatas ranjang sambil menatap kearahnya.
Yura menundukkan kepalanya tak berani menatap kearah Sehun. Tatapannya yang dingin dan menusuk seakan membuat bibirnya kelu.

Pria itu berdiri dan menghampiri Yura.

"Tidurlah."

Setelahnya Sehun mendorong tubuh Yura pelan kesamping dan keluar.
Wanita itu menenyetuh dadanya yang terasa sama, selalu berdetak cepat saat didekat pria itu. Cepat-cepat Yura menuju ranjang dan menenggelamkan dirinya di selimut tebal. Bisa ia rasakan pipinya yang mulai memanas.

Yura menahan tawa kecinya dibalik selimut. Astaga! Perasaan ini membuatnya gila!

Tersadar dari apa yang ia lakukan. Aku menyingkap selimut yang menutupi wajahku.

Tidak! Ini tidak boleh terjadi! Tahan dirimu Yura! Kau harus bisa mengendalikan perasaanmu ini!

Yura mengembuskan nafas yakin. Kau tidak boleh terlena!

Menutup mata untuk menjemput alam mimpi. Yura berharap, semoga mereka bertemu dimimpi.

Cukup Yura! Hentikan mimpi bodohmu!

~_~

Yura merasa terusik karena sapuan lembut di pipin juga guncangan pelan dibahunya. Ia mengucek matanya perlahan untuk menyesuaikan cahaya yang masuk.

"Eomma..." ucapnya pelan.

Wanita setengah baya itu tersenyum.

"Bangunlah. Setelah itu mandi. Kami menunggumu dibawah."