55. End

3.4K 251 51
                                    

Hello guys!
Happy Reading guys ❤
.

It's the last part, I hope you can enjoy and please give your vote and comment❤

________________________________

Wajah tampan itu nampak menunjukkan jika saat ini sedang menahan geram dan marah. Perasaan takut pun juga ikut melingkupi, namun tak sebesar rasa yang ingin meledak dalam hatinya. Mata tajam itu menatap anggota keluarganya yang saat ini tertawa terbahak-bahak, menertawakan aksinya beberapa menit lalu.

"Diam."

Ia masih cukup bersabar saat ini, mengontrol emosinya yang kapan saja bisa meledak.

"Ku bilang diam!"

Hening seketika, walau tak di pungkiri masih ada sisa tawa kecil dari beberapa orang.

Sehun menatap anggota keluarganya yang saat ini terlihat menahan tawa mereka, dan hal itu berhasil membuatnya geram "Siapa yang melakukannya?" Ia berusaha untuk bersikap tenang, namun tingkah keluarganya justru membuat dirinya ingin mencekik mereka satu-persatu.

Sang ayah yang melihat aura sang anak yang berbeda pun berusaha untuk mengontrol dirinya, ia berdehem singkat sebelum angkat bicara "Apa maksudmu nak? Kenapa kau berteriak dan berlari ketakutan tadi?" Sekuat tenaga pria paruh baya itu mencoba untuk menahan tawanya, terlihat dari ia menggulum bibirnya kedalam agar tak melepaskan tawanya.

"Jangan berpura-pura, aku tau pasti kalian yang melakukannya bukan?!"

Melihat amarah Sehun, keluarga Oh bukannya takut malah mereka meledakkan tawanya melihat itu. Tak terkecuali Yura yang saat ini sedang menggendong sang putra sambil terlihat menahan tawa. Hal itu tentu membuatnya semakin geram, Yura adalah istrinya, namun wanita itu juga ikut mempermainkannya.

"Dimana Jaehyun?"

Tak ada sahutan, tak ada dari mereka yang berniat menjawab.

"Nara, di mana suami-mu itu?

Wanita yang di panggil Nara menoleh, meliarkan matanya mencoba untuk menghindar dari tatapan tajam itu.

"Itu... Jaehyun Oppa belum pulang."

Sehun meliarkan tatapannya keseluruh anggota keluarganya yang saat ini tengah duduk di sofa ruang televisi.


"Pelayan! Bersihkan kamarku."

Tubuhnya berbalik lalu melangkah menuju kamar tamu. Membanting pintu dengan keras yang tentu saja membuat keluarganya meledakkan tawa mereka.

Melihatnya, Yura merasa sedikit bersalah karena ia secara tidak langsung mendukung rencana keluarga besar ini untuk mengerjai sang suami. Memang ia tak ikut campur dalam membuat rencana, ia hanya menuruti saja ketika ia disuruh diam oleh mereka agar rencana ini berhasil walau ia tak tau apa yang mereka rencanakan. Dan juga, ia merasa bersalah karena tak sengaja juga ikut tertawa mendengar jeritan suaminya tadi.

"Apa tidak apa-apa membiarkannya marah?"

"Tak apa Yura, mungkin setelah ini kamar tamu akan menjadi kapal pecah karena ulahnya."

Yura pun langsung spontan mengalihkan atensinya kearah pintu kamar tamu. Tak ada bunyi apapun dari balik pintu, seperti bunyi pecahan kaca, atau sesuatu yang berdebum di lantai.

"Kamar itu kedap suara, tunggu saja sampai Sehun keluar, dan lihatlah kedalam."

Mata itu kemudian berganti atensi kearah sang imobu "Memangnya hal ini sering terjadi Woobin imobu?" Nampak guratan kebingungan dari kening Yura.

Marriage With Mr. Sehun [SehunYura] #BJPWTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang