47. Waiting

3.3K 302 88
                                    

Hello guys!
Happy Reading guys❤
.

Vote and comments please:)

_______________________________

Sehun memainkan gelas kecil di dalam genggamannya sesekali juga meneguk sedikit isi digelas itu. Helaan nafasnya terdengar teratur, matanya memandang lurus keluar menghadapkan langsung kearah padatnya kota Seoul walaupun sudah tengah malam.

Tubuhnya berbalik lalu berjalan kearah meja kerjanya, meletakkan gelas yang tadi ia pegang dengan asal lalu mendudukkan tubuhnya di kursi kebesarannya. Ia menyandarkan tubuhnya pada sandaran kursi, memejamkan matanya sejenak dan memijat pelan pelipisnya yang terasa berdenyut.

Lelah, tentu saja.

Ia lelah dengan segalanya, lelah dengan keadaan, lelah dengan takdir yang seolah mempermainkannya, dan lelah dengan nasib yang ia terima saat ini.

"Kenapa rasanya menyakitkan sekali?"

Ia memukul pelan kepalanya, mendongak ke atas menatap langit-langit ruang kerjanya. Cukup lama ia berada di posisi itu sampai sebuah ketukan pada pintu ruangannya membuyarkan lamunannya.

"Masuk."

Pintu terbuka, menampakkan seorang wanita muda yang membungkuk sopan kearahnya.

"Apa anda tidak ingin pulang Daepyonim? Ini sudah sangat larut."

"Tidak, jika kau ingin pulang maka pulanglah. Aku akan menginap disini."

Wanita itu tersenyum lagi, lalu membungkukkan tubuhnya, setelahnya hilang dibalik pintu.

Ia memutar kursi putarnya, menghadapkannya langsung kearah keramaian kota Seoul pada tengah malam. Ia mengulurkan tangannya mengambil gelas yang tadi ia letakkan, lalu kembali meneguk isi dati gelas tersebut.

Ponselnya berdering, ia menghiraukannya. Namun semakin ia menghiraukan hal itu, semakin pula ponselnya berdering kencang. Tak tahan dengan bunyi bising itu, ia berdecak pelan sebelum kembali memutar kursinya kearah meja kerja, mengulurkan tangannya mengambil ponsel yang tak jauh dari berkas kerjanya. Lalu mengangkat panggilan yang beruntut itu.

'Sehun, kau ada dimana?'

'Apa kau sudah makan nak?'

'Sehun?'

Ia menghembuskan nafasnya pelan, lalu mulai membalas ucapan dari sambungan.

"Ya, aku baik-baik saja."

Jawaban yang melenceng dari pertanyaan.

'Kau sudah makan?'

"Ya."

'Dimana kau sekarang?'

"Tolong jangan menghubungiku dulu Eomma, aku sedang ingin sendiri."

Sambungan ia putuskan sepihak, menon-aktifkan ponselnya lalu melemparnya sembarang kearah tumpukan berkas.

Ia memejamkan matanya sesekali memijat pelipisnya, ia tak menyukai perasaan yang sedang hadir yang langsung meresap dalam tubuhnya saat ini, ia merasa bahwa ia seakan meminum racun dengan dosis yang tinggi, mematikan namun ia masih bisa bertahan.

Marriage With Mr. Sehun [SehunYura] #BJPWTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang