38a. We Have to Go! #1

3.8K 339 62
                                    

Hello guys!
Happy Reading!❤
.

Vote and comments please:)

_________________________

"Makan malam sudah siap!"

Yura meletakkan makanan yang telah matang diatas meja. Yura merasa tak menyesal telah menyewa disini, selain fasilitas dapur yang lumayan. Di dapur juga terdapat meja makan untuk 4 orang, walaupun kecil, Yura tetap bersyukur untuk itu.

"Apa bahan makanan disini juga mahal?"

Yura mengangguk pelan, menarik bibirnya kebawah "Sangat mahal, aku membelinya di mini market tadi." Balasnya.

"Baiklah selamat makan!"

"Selamat makan!"

Kedua wanita berbeda usia itu menikmati makan malam mereka dengan penuh senyum bahagia, kehangatan ini sudah lama tak Yura rasakan semenjak ia menikah. Ia akan makan sendiri di kamar tanpa ada percakapan hangat seperti sekarang ini.

"Biar Halmoni yang membereskannya, kau bisa beristirahat."

"Tidak usah, aku bisa. Lagipula ini hanya sedikit."

Yura mengambil alih piring kotor dati sang nenek lalu membawanya ke wastafle lalu mulai mencucinya.

"Baiklah, kalau begitu Halmoni akan pergi tidur dulu. Selamat malam."

"Selamat malam juga."

Yura membasuh tangannya saat sudah selesai. Ia menyeka keringat yang muncul di keningnya menggunakan lengan kanannya. Setelah itu berjalan meninggalkan dapur dan menuju kamarnya.

Yura menutup pelan pintu kamarnya lalu berjalan kearah cermin menatap pantulan dirinya. Matanya melirik kearah koper, barang-barang pribadinya belum ia rapikan. Mungkin besok saja, ia terlalu penat hari ini.

Kakinya membawanya kearah ranjang singel badnya, membaringkan tubuhnya dan mulai memejamkan matanya. Namun belum ada 1 menit matanya memejam, ia kembali membuka matanya.

Ia mendudukkan dirinya diranjang, melirik kopernya dan menarik benda persegi panjang itu kearahnya. Tangannya dengan lihai membuka benda persegi panjang itu perlahan. Membawanya keranjang dan mulai mencari hal yang ia cari.

Ia mengambil kotak beludru berwarna merah. Membukanya perlahan dan menampakkan isinya, mengambilnya dari tempatnya dan memakainya di jemari lentiknya. Memandangi sejenak sambil menerawangnya dari jauh.

Cincin pernikahannya bersama sang majikan. Masih ia simpan, ia juga membawanya turut serta dengannya.

"Bagaimana jika aku menjualnya saja? Uang nya bisa aku pakai untuk biaya hidup disini. Sepertinya ini akan mahal jika aku menjualnya."

Matanya menelisik mengamati lingkaran kecil yang berada jarinya, ada satu lingkaran putih kecil diatasnya. Seperti berlian kecil, jadi ia pikir itu akan mahal.

Tapi juga sayang jika dijual, bagaimana jika ada hal yang mendesak lainnya? Tapi saat ini juga mendesak! Ia butuh uang untuk biaya hidup.

Marriage With Mr. Sehun [SehunYura] #BJPWWhere stories live. Discover now