51. Don't Understand

2.8K 274 61
                                    

Hello guys!
Happy Reading guys❤
.

Vote and comments please:)

#just info ya!
Kalau misalnya chap ini ada diatas lagi aku minta maaf😭

__________________________________


Hari berlanjut seperti biasanya, masih setia menunggu, masih setia berharap dan masih setia berdoa. Hasil mereka tuai pun juga membuahkan hasil, sekarang ada sedikit kemajuan yang Yura alami. Berkat terapi yang di jalaninya, wanita itu sekarang bisa sedikit berkomunikasi.

Wanita itu sekarang bisa mengerti apa yang dibicarakan lawan bicaranya, walau hanya sebuah anggukan dan gelengan. Namun tak jarang ia juga berbicara, walaupun hanya sebatas kata 'iya' atau 'tidak'.

Anggota keluarga pun semakin gencar untuk terus berbicara dengan Yura, semakin Yura banyak merespon, semakin besar kemungkinan wanita itu untuk sembuh.

Namun, semenjak Yura sadar dan dapat sedikit merespon komunikasi, Sehun justru menghindar. Pria itu hanya akan melihat dari jauh jika anggota keluarga lainnya mengajak Yura berbicara. Ia akan duduk di sofa ruang inap sambil menggendong putranya, dan saat ia di suruh untuk berbicara pun ia akan menghindar dengan berbagai alasan.

Sehun hanya merasa sedikit canggung dengan keadaan. Sulit dijelaskan, rasa gengsinya terlalu tinggi, ia merasa tak terbiasa dengan keadaan ini. Jika dulu saat ia bersikap manis kepada Yura karena memang dulu mereka melakukannya hanya sebuah sandiwara, namun sekarang berbeda. Pernikahan kontrak itu sudah tidak ada, mereka juga menikah lagi. Dan tentu saja segala hal berubah.

Sehun inging bercerita dengan Yura seperti yang lain, tentu saja. Saat ia ingin mengajak Yura berbicara ia akan menunggu saat keadaan sudah sepi, semua anggota keluarga akan keluar sebentar dengan urusan mereka. Namun hal itu akan berujung dengan kegagalan, karena pasti saja mereka akan datang saat Sehun hendak mengajak Yura berbicara.

Hingga sekarang pun, terhitung sudah 2 Minggu lebih Yura sadar hingga dapat sedikit berkomunikasi, ia tak juga berbicara dengan istrinya itu.

Anggaplah Sehun pengecut, karena memang itu adanya, ia tak akan menghindar.

"Sehun, kau tak ingin berbicara dengan Yura?"

Lagi, pertanyaan itu muncul. Yura juga ikut menatap kearahnya, tak ada ekspresi yang ditunjukkan wanita itu padanya, lalu wanita itu mengalihkan tatapan darinya.

Memang semenjak bangun dari koma wanita itu banyak diam, ia akan menanggapi kata 'iya' atau 'tidak' jika wanita itu ingin saja. Jika tidak, ia akan menanggapi dengan gelengan atau anggukan.

"Tidak, samchon saja."

Selalu begitu, ia akan menghindar.

~_~

Ruangan inap itu terasa sepi, Sehun baru saja memasuki ruangan inap dan langsung saja disambut dengan suhu ruangan yang terasa dingin karena tak ada tanda-tanda anggota keluarganya.

Ia berjalan kearah sofa dan meletakkan barang belanjaannya di meja. Matanya menjelajah sekitar, ia melirik kearah wanita yang sedang berbaring di brankar yang saat ini juga ikut menatapnya.

Dalam hati Sehun mengumpat kepada keluarganya karena meninggalkannya sendiri, apalagi sang putra juga ikut di bawa oleh mereka. Jadi tinggallah sekarang ia dan sang istri berdua dalam 1 ruangan, keadaan canggung melingkupi, Sehun mendudukkan tubuhnya di kursi sofa sambil memainkan ponselnya.

Marriage With Mr. Sehun [SehunYura] #BJPWحيث تعيش القصص. اكتشف الآن