AD - 005

183 23 3
                                    

happy readingg!!
jangan sungkan buat klik vote atau komenn, author baik kok!!

===

"Ehehe habis nya kamu berisik, udah tau mereka berdua moody an." Amalinda terkekeh dengan tingkah Dhea yang unik.

Sesampainya di sebuah meja berwarna hitam dengan empat kursi dengan warna senada, mereka mulai mendudukkan pantatnya.

"Nah ayo gantian dong masa dari kelas 10 gue mulu yang pesenin." rajuk Dhea.

"Iye bawel lo, gece Ai lo aja yang mesen." pinta Bulan dengan enteng.

"Samain aja semua Ai." lanjut Amalinda, Bulan dan Dhea mengangguk.

Sembari menunggu makanan, ketiga cewek itu bergosip ria siapa lagi kalau bukan Dhea yang mengajak.

"Kalian pada tau kan cowok ituu yang lagi jalan ke sini!!" Dhea tampak girang sambil menunjuk seorang lelaki berperawakan kekar, berkulit putih dan rambut yang sedikit berwarna merah kecoklatan.

"He'em kenapa emang?" jawab Bulan.

"Gebetan guee! Dari kelas 10 dah gue incer tuh kakel."

"Bentar deh emang kamu udah pernah ngobrol sama dia?" tanya Amalinda heran.

"Belum sih, nih gue buktiin bentar lagi kalau dia lewat sini." Bulan dan Amalinda saling tatap dan hanya manggut-manggut.

Tak lama Lelaki itu berjalan melewati meja Ketiga cewek yang tadi sedang menggosipi nya.

"Hai Kak Farrel!"

Seketika Lelaki itu menoleh ke arah sumber suara, terdapat Dhea yang tersenyum manis sambil melambaikan tangannya semangat.

"Hai,"

Senyum lelaki itu terbit, betapa melelehnya Dhea melihat senyuman itu. Rasanya seperti Dhea menjadi ironmen hahaha.

"Tuh kan jadi saltingg gue!!" Dhea menangkup kedua pipinya, hatinya sedang meledak-ledak saat ini.

"Bawa pulang temen lo Al, ogah gue."

"Gak ah Al udah punya adik, gak mau nambah beban Umi hihi." terlihat wajah Dhea merubah ekspresinya sangat datar, membuat Bulan dan Amalinda tak sanggup menahan tawa.

Sorry ya gue udah bohong sama kalian, sebenernya perasaan gue ke Kak Farrel itu cuma kagum. Gue berusaha ngedeketin dia karena ada seseorang yang ingin gue kenal lebih jauh! batin Dhea berusaha memaksakan senyumnya di hadapan ketiga sahabatnya itu.

Farrel Arrayan Melviano

Cowok populer se antero SMA Bima Sakti. Senior ter ramah yang pernah ada, wajah nya yang tampan dan tidak membosankan itu membuat hampir semua kaum hawa jatuh hati. Perawakannya yang kekar membuat para cowok lainnya iri. Satu yang tidak bisa ia miliki, seseorang yang pas di hatinya.

•••

"Sumpah antri banget, gue sampai keringetan kan!" Aini memang tipe orang yang tidak suka jika ia berkeringat berlebihan, itu akan membuat badannya pasti bau keringat.

"Ya risiko lahh, besok biar Al aja." ujar Dhea sambil menghadap wajah Al.

Lagi asik nya menikmati semangkuk bakso, ada sebuah tangan yang menggebrak meja tempat mereka makan dengan keras.

"HEH CEWEK NORAK!"

"Lo kalau ngomong gak usah sembarangan!" Dhea bangkit dari duduknya dengan raut wajah tak terima.

"Maksud lo apa sih gue gak ngerti." kali ini Bulan yang berbicara dengan tatapan nyalang.

"KALIAN BERANI JADI SOK CANTIK DI SEKOLAH INI? MAU NYAINGIN GUE LO PADA?!"

AMOUR DESTIN | not my destiny ( the end )Onde histórias criam vida. Descubra agora